Awalnya, Naruto hanya seorang gadis kecil yang memandang dunia sebagai sesuatu yang bersahabat dan menyenangkan.
Namun, sebuah kenyataan pahit tentang klan-nya yang dibantai, dan terbunuhnya kedua orang tuanya dengan kejam di depan matanya sendiri k...
Dari sekian banyak kesedihan yang melingkupi kekaisaran ini, akhirnya sebuah kebahagiaan terdengar hingga ke seluruh penjuru negeri.
Ya.
Apalagi kabar bahagia itu selain kehamilan pertama sang Permaisuri? Bahkan para rakyat pun mengadakan pestanya sendiri sementara pihak istana membagikan kain-kain sutera, koin emas maupun perak hingga bahan-bahan makanan lainnya untuk menyambut kabar membahagiakan itu.
Hal itu pun yang menjadi alasan mengapa Kyuubi mengulas senyum sepanjang pagi ini. Wanita yang kini berstatus sebagai Permaisuri pun tak kalah senangnya saat mengetahui ada sosok lain yang tumbuh di dalam rahimnya. Hasil dari buah cintanya dengan sang Kaisar yang sangat ia cintai, Uchiha Itachi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kehamilan Kyuubi baru menginjak usia dua bulan, masih terbilang muda memang. "Tumbuhlah dengan baik di dalam sana, Anakku. Ibunda menyayangimu," bisik Kyuubi penuh sayang sembari mengelus permukaan perutnya yang masih rata.
Ah, Kyuubi tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk mengekspresikan kebahagiaan ini. Ia hanya bisa berharap kebahagiaan ini akan kekal selamanya tanpa harus ada airmata yang terjatuh lagi setiap malamnya ataupun rasa sedih, marah, kesal hingga benci yang menggerogoti hatinya, mengusik ketenangan relung jiwanya.
🌻🌻🌻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam pun semakin larut saat Ino tiba di gerbang Kerajaan Ame. Wanita itu mengintip dari cela-cela kain penutup pada capingnya untuk menatap gerbang besar itu sebelum akhirnya mengeluarkan sebuah giok dari kantung yang menggantung di sisi tubuhnya lalu menujukkannya pada kedua prajurit yang sempat menahan perjalanannya karena tidak memiliki tanda pengenal.
