Chapter 19 : Pergolakan - 1

1.2K 158 24
                                    

Playlist: Mao Buyi - Unsullied (OST. Heavy Sweetness Ash-Like Frost)

Note: Yang penasaran sm cast Itachi, Kyuubi dan Sai, coba tonton playlist ini deh, ada mereka bertiga. Sebenernya disana juga ada cast si Ino, tp dia muncul dikit.

Lahi edisi penghabisan cadangan cerita di draft.
Minggu ini Dian post 2 bagian dan minggu depan post 2 bagian, jadi totalnya 2 chapter sesuai janji kemarin.

So, tungguin aja ya!

.

The Journey of Revenge

Chapter 19 : Pergolakan bag. 1

Rate : M

Genre : Fantasy, tragedy, historical and general fiction (maybe?), etc

Karakter yang saya pinjam milik Masashi Kishimoto sementara alur cerita original dari pemikiran saya sendiri

Warning: AU!Kingdom, gender bender, OOC, OC, typo(s), etc

.

Hari demi hari telah berlalu. Begitu pula dengan bulan dan berujung bergantinya musim. Hampir tiga tahun Kaisar Itachi memerintah begitu pula dengan pernikahannya, namun belum ada tanda-tanda Permaisuri kembali mengandung setelah untuk meneruskan garis keturunan sang Kaisar setelah berkali-kali mengalami keguguran.

Desas-desus mandulnya Permaisuri pun bergema di seantero Kekaisaran Konoha dan juga masyarakat. Pejabat serta para Menteri pun kian gencar membujuk Kaisar untuk mempersunting seorang istri untuk dijadikan Selir guna menjaga garis keturunan Kaisar agar tetap terjaga.

Istana dalam kembali memanas. Begitu pula dengan Sakura yang kian gencar melayangkan serangan terang-terangan untuk mendekati sang Pangeran Ketiga. Nampaknya wanita tidak tahu malu satu itu benar-benar kehilangan mukanya karena terlalu terobsesi pada setiap hal yang Naruto miliki.

Beberapa saat yang lalu Sakura kembali datang untuk menemui Sasuke namun sayangnya ia malah bertemu Naruto. Wanita itu pun tidak menyia-nyiakan hal itu dan mulai mengejek Naruto karena memiliki kakak yang tidak berguna seperti Kyuubi yang bahkan memberikan seorang anak pun tidak bisa.

"Dengar, Haruno-san. Berhenti menjelek-jelekkan Permaisuri karena kau sama sekali tidak mengetahui kehidupannya!" Naruto berkata dengan nada mengancam namun tak berefek apapun pada Sakura.

Selama ini ia selalu sabar melihat kakaknya tertekan di atas singgasana dengan menanggung rasa sakit hari karena diolok-olok hampir oleh seisi istana. Mereka hanya berani membicarakan di belakang sementara topeng penjilat mereka pasang sedemikian rupa saat saling berhadap-hadapan. Benar-benar memuakkan.

Kyuubi begitu tegar sekaligus menyedihkan untuk beberapa bulan terakhir setelah keguguran untuk yang kelima kalinya tiga bulan lalu. Naruto bahkan bisa melihat kantung mata sang kakak yang mulai menghitam, menandakan jika akhir-akhir ini sang kakak sulit bahkan untuk sekadar tertidur nyenyak.

Sakura menyeringai. Wanita itu memperlihatkan senyum sinisnya dan berucap, "Mengapa kau tersinggung? Bahkan seisi Konoha pun tahu betapa tidak bergunanya kakakmu itu!"

Oh, wanita jalang satu itu benar-benar sukses membuatnya sakit kepala setiap kali pertemuan mereka. Dan itu masih Naruto rasakan hingga saat ini.

"Putri, minumlah terlebih dahulu sebelum dingin."

Kedatangan Rin yang tiba-tiba dengan membawa secawan teh setidaknya cukup untuk meredakan sakit kepala yang didera. Naruto menyeruput teh itu nikmat sembari memperhatikan pohon peach yang tengah menggugurkan bunganya dengan perasaan jengkel.

The Journey of Revenge (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang