Chapter 08 : Nyala Api - 1

2.8K 342 24
                                    

The Journey of Revenge

Chapter 08 : Nyala Api bag. 1

Rate : T to M (dapat berubah sewaktu-waktu)

Genre : Fantasy, tragedy, historical and general fiction (maybe?), etc

Karakter yang saya pinjam milik Masashi Kishimoto sementara alur cerita original dari pemikiran saya sendiri

Warning: AU!Kingdom, gender bender, OOC, OC, typo(s), etc

Playlist : Ye Li ft. Yuan She - Burial of Immortals

Sumber Gambar : Pinterest + Google

.

Di sebuah ruangan yang merupakan tempat Kaisar bekerja, Fugaku terus saja terbatuk-batuk dengan tangan yang mencengkeram erat perkamen-perkamen laporannya yang terbuat dari kayu.

Kaisar yang sedang dalam keadaan tidak sehat membuat sang Jenderal yang baru saja tiba di dalam ruang kerja kaisar dan ingin melaporkan sesuatu tak urung menjadi khawatir. Jenderal itu berasal dari bangsawan Hatake, namanya; Kakashi.

Hatake adalah salah satu klan bangsawan setia yang sudah berada sejak era Kaisar Hashirama, namun sayangnya klan itu musnah pada sebuah perang pada saat era Kaisar Tobirama yang menjadi pemimpin.

Yang tersisa dari perang itu hanya Jenderal Sakumo; ayahanda dari Kakashi beserta Kakashi saat itu berumur 6 tahun, sementara anggota keluarganya yang lain mati dengan terhormat di medan perang sebagai pahlawan yang gagah berani; mengangkat senjata-untuk melindungi kaisar.

Dan saat ini Jenderal Sakumo mangkat karena usia tuanya dan tampuk kekuasaan yang dipegangnya diteruskan kepada anak satu-satunya, Kakashi yang kini menjadi salah satu Jenderal besar sekaligus Jenderal kepercayaan Kaisar.

Kakashi hanya bisa menatap khawatir sang Kaisar yang terus saja terbatuk-batuk dengan intensitas yang terlampau sering.

"Yang Mulia, sebaiknya kita tunda saja dulu ini. Anda harus beristi-" Kakashi sontak mengatupkan mulutnya-tidak dapat menyelesaikan perkataannya saat Kaisar mengangkat sebelah tangannya, memintanya untuk berhenti berbicara.

"Aku tidak apa-apa, Kakashi. Bicara lah!" Fugaku pun akhirnya melemparkan tatapan tajamnya saat netra nya menangkap pergerakan Kakashi yang seperti hendak melayangkan protes, namun menyerah karena tatapan tajam itu.

Dalam hati Kakashi menghela napasnya, mengapa Kaisar begitu memaksakan diri disaat tubuhnya sendiri tidak bisa diajak kompromi? Akhirnya Kakashi mengalah, jenderal besar itu akhirnya melaporkan apa yang ingin ia laporkan dan berharap Kaisar mampu mengendalikan dirinya karena berita yang akan ia laporkan bukanlah sesuatu yang enak untuk di dengar.

"Keadaan Perbatasan Utara semakin memburuk, Yang Mulia." Kakashi terdiam sejenak kemudian melanjutkan, "Pemberontak-pemberontak itu memungut upeti yang terbilang cukup tinggi pada warga setempat, mereka mengambil paksa pasokan bahan-bahan makanan yang warga miliki-bahan makanan yang secara rutin kita kirimkan ke setiap daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan kita."

"Pemberontak-pemberontak itu juga menyerang kediaman warga setempat, menculik anak gadis mereka untuk dijadikan budak pemuas nafsu dan anak laki-laki mereka untuk dipaksa bergabung di kemiliteran. Hal itu menyebabkan harga-harga bahan pokok melambung tinggi dikarenakan hanya para orang tua yang terlihat mengurusi ladang."

"Sudah berapa lama hal itu terjadi?"

"Kurang lebih sudah tiga bulan, Yang Mulia."

BUG!

The Journey of Revenge (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang