Awalnya, Naruto hanya seorang gadis kecil yang memandang dunia sebagai sesuatu yang bersahabat dan menyenangkan.
Namun, sebuah kenyataan pahit tentang klan-nya yang dibantai, dan terbunuhnya kedua orang tuanya dengan kejam di depan matanya sendiri k...
tan zheng xie liag dao, guan shi jian xuan xiao (menelusuri baik dan buruk, memandang hiruk pikuk dunia)
gu yi shen zhan jiang hu (berdampingan berjuang melawan seluruh penjuru dunia)
xiao sa ren jian dao, shan e dou li kong (berjalan bebas menelusuri dunia fana, baik dan buruk hanya ilusi)
que mo bu diao xin zhong shang hen (namun bekas luka dalam hati takkan pernah pudar)
.
Di depan istana dalam, suasana begitu ramai dengan para dayang serta prajurit yang berlalu-lalang. Matahari yang kian meninggi dan menerangi bumi ini dengan sinarnya rupanya tak menyurutkan kewajiban para sahaya untuk melayani istana.
Sebuah suara pintu ganda pun terdengar. Disusul dengan keluarnya seorang pria yang dikenali sebagai Uchiha Obito yang merupakan Pangeran Kedua dari ruangan kerja sang Kaisar.
Langkah sang pangeran terkesan terburu meski tak ada yang ditampilkan di wajahnya. Ia pun mengabaikan hormat yang diberikan para pelayan serta prajurit yang berlalu-lalang di istana.
Pria itu melangkah pada sebuah ruangan yang tak lain dan tak bukan merupakan tempat latih tanding prajurit. Tempat itu berada di sisi belakang istana, melewati dua bangunan besar yang dibuat khusus untuk tempat tinggal para pelayan dan prajurit.
Acara berlatih para prajurit seketika berhenti saat mendapati Pangeran Obito berada diantara mereka dalam satu ruangan. Mereka menunduk dalam dan beberapa dari mereka yang lebih memilih menjauh dari sang pangeran kedua yang beraura kelam, tak sedikit pula dari mereka memutuskan menyudahi acara latih tanding dan meninggalkan arena berlatih ini.
Obito bergerak menuju tempat penyimpanan senjata, mengambil sebuah pedang panjang berkilat tajam yang tergantung di dinding kemudian kembali ke arena berlatih..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria itu menatapi target berupa kayu dan mulai menggerakkan pedang itu ahli dengan gerakan cepat dan mematikan. Suara benturan antara besi dengan kayu pun menjadi melodi tersendiri bagi para prajurit yang berlatih di sekitar Obito namun memutuskan untuk berhenti sejenak guna memperhatikan sang pangeran yang sepertinya tengah berperasaan buruk.
