Chapter 16 : Kelabu

1.5K 213 20
                                    

The Journey of Revenge

Chapter 16 : Kelabu

Rate : M

Genre : Fantasy, tragedy, historical and general fiction (maybe?), etc

Karakter yang saya pinjam milik Masashi Kishimoto sementara alur cerita original dari pemikiran saya sendiri

Warning: AU!Kingdom, gender bender, OOC, OC, typo(s), etc

Playlist : Yunno Qi ft. Ye Li - Restricing

.

Langkah kaki Sasuke tergesa saat memasuki istana Kaisar. Kedatangannya bersama Putera Mahkota Itachi di belakang terlihat dan diumumkan oleh sang kasim yang menjaga pintu ganda berlapiskan emas.

Langkah Sasuke terhenti saat melihat para wanita Kaisar, kasim dan dayang duduk bersimpuh di lantai, tepat di depan peraduan Kaisar yang kini menutup kedua matanya. Sebelah tangannya yang bebas menggantung di pinggir ranjang menggenggam sebuah saputangan yang berlumuran darah segar.

Bola mata Sasuke terpejam. Ia tak kuasa melihat keadaan sang Ayahanda. Sementara itu di belakangnya, Itachi sama sekali tidak bersuara namun kedua matanya terfokus pada Fugaku yang mulai mendingin.

"Dimana Ibunda Permaisuri?" tanya Sasuke saat tidak menangkap keberadaan sang Ibunda. Seharusnya wanita nomor satu Kekaisaran Konoha berada di tempat ini saat suaminya sendiri wafat, bukan?

"Dimana Ibunda Permaisuri?!" Sasuke kembali bertanya dengan suara sedikit keras, berusaha menyaingi suara tangisan wanita-wanita milik Ayahnya yang saling bersahut-sahutan, menyuarakan pilu akan kepergian sang suami yang sudah terlebih dahulu menemui Dewa Kematian.

"Permaisuri Mikoto tidak berada disini, Pangeran Ketiga," lapor salah satu wanita Fugaku yang Sasuke kenali sebagai Selir Ketiga.

Wanita itu kembali menghapus liquid bening yang turun dari pipinya dengan menggunakan saputangan sutera namun Sasuke berbalik, pergi, meninggalkan peraduan Kaisar untum mencari sang Ibunda sementara Itachi masih berdiri disana tanpa memgatakan apapun.

"Permaisuri mungkin berada di kamarnya, dan tetawa senang karena dengan kematian Yang Mulia Kaisar beliau bisa mengambil posisi sebagai Ibu Suri di Kekaisaran ini," suara bernada sinis terdengar diantara wanita-wanita sang ayah, kali ini Selir Kesatu yang berbicara.

"Permaisuri mungkin berada di kamarnya, dan tetawa senang karena dengan kematian Yang Mulia Kaisar beliau bisa mengambil posisi sebagai Ibu Suri di Kekaisaran ini," suara bernada sinis terdengar diantara wanita-wanita sang ayah, kali ini Selir Kes...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tutup mulutmu, Selir Pu (OC)!" Tatapan penuh peringatan dilayangkan Itachi. Pria itu kembali bersuara, "jangan terlalu menilai tinggi diri sendiri hanya karena kau salah satu wanita Ayahanda yang memiliki pengaruh di istana ini." Dengan nada tenang yang mengesankan, Itachi kembali bersuara, "Aku bahkan bisa membunuhmu sekarang juga atas penghinaan ini!"


"Putra Mahkota, mohon redakan amarah Anda!" Selir ketiga kembali bersuara, berusaha menarik perhatian Itachi. "Kekaisaran sedang berduka atas mangkatnya Kaisar, jangan bertengkar di hadapan mendiang Yang Mulia Kaisar dan membuat Beliau sulit naik ke nirwana," katanya lagi, terdengar bijak.

The Journey of Revenge (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang