Chapter 21 : Bentrok! - 1

1.8K 159 23
                                    

Playlist: Ten Miles of Peach Blossoms Instrumental OST 15

.

The Journey of Revenge

Chapter 21 : Bentrok! - 1

Rate : M

Genre : Fantasy, tragedy, historical and general fiction (maybe?), etc

Karakter yang saya pinjam milik Masashi Kishimoto sementara alur cerita original dari pemikiran saya sendiri

Warning: AU!Kingdom, gender bender, OOC, OC, typo(s), etc

.

Pada malam harinya, Sai kembali ke tempat persembunyian di dalam gua bersama Shin. Ia beruntung karena setelah Kaisar Itachi pergi, penjagaan di sekitar istana termasuk di sekitar istananya melemah, hal itu ia manfaatkan bertemu para sekutunya untuk mengatur siasat dan rencana.

"Semua persiapan sudah selesai?" tanya Sai pada Tenzo, salah satu Jenderal Besar Kerajaan Ame, sekaligus Jenderal Kepercayaan sang ayah, Raja Danzo. Sai yang baru saja sampai langsung menbuka jubah hitam yang dikenakan dan memberikannya pada Shin yang sejurus kemudian dilipatnya dan di taruh di lengan.

"Sudah, Tuan Muda. Mereka sedang berada dalam perjalanan menuju tempat perburuan, mungkin satu atau kurang dari dua bulan lagi akan sampai mengingat banyaknya pasukan yang akan diberangkatkan dan tidak mungkin untuk mengirim mereka sekaligus. Pasti akan menimbulkan kecurigaan melihat pergerakan pasukan sebanyak itu," jelas Tenzo.

"Bagaimana dengan persenjataannya, Torune?" Kini giliran Shin yang bertanya. Pria itu memutuskan untuk ikut berbicara karena Sai tak kunjung membuka suara setelah penjelasan Tenzo sang Jenderal.

"Persenjataan sudah diamankan dan tersembunyi di masing-masing titik yang telah ditetapkan," jawab si sosok Torune, jenderal kepercayaan sang Raja Danzo yang lain selain Jenderal Tenzo yang kelak akan memimpin seluruh pasukan ini dengannya. Shin hanya mengangguk paham dan pembicaraan panjang pun mengalir, setelah itu.

🐇🐇🐇

Beberapa hari kemudian~

Syuuu!

Suara sebuah anak panah dilesatkan terdengar seiring dengan suara lain kesakitan seekor binatang terdengar setelahnya. Itachi tersenyum senang saat rusa besar yang menjadi target buruannya tertancap anak panah miliknya. Dengan gerakan tangan, ia mengomando para prajurit yang ikut bersamanya untuk mengangkut rusa hasil buruannya.

"Tangkapan yang bagus, Yang Mulia." Sebuah suara terdengar dari arah belakang, membuat Itachi berbalik dan tersenyum ketika irisnya menangkap sosok itu. "Terimakasih, Pangeran Sai."

Sai menurunkan busurnya yang terangkat, ia menaruh kembali anak panah yang hendak ia lesatkan pada rusa buruannya yang ternyata menjadi buruan sang Kaisar Konoha muda itu ke tempat anak panah yang tersampir di punggungnya dan tersenyum seraya berkata, "Sepertinya tahun ini Anda yang akan memenangkan perburuan ini seperti tahun-tahun sebelumnya."

Itachi tertawa kecil. Dengan langkah lebar-lebar ia berjalan mendekati Sai setelah memberikan busurnya pada Jenderal Shisui yang setia menemani di sisinya. "Mengapa kau berkata seperti itu, Pangeran Sai? Bukankah masih tersisa satu bulan lagi untuk mengetahui hasilnya?"

Sai hanya tersenyum tipis, tidak menjawab pertanyaan sang Kaisar muda. Dalam hati ia berkata, "Aku takut jika tidak bisa menunggu hingga hari itu tiba."

oOo

Dua bulan telah berlalu namun Sasuke yang berada di istana tidak sepenuhnya bisa tenang. Ia dan Obito bekerja sama dalam hal keamanan karena kekhawatiran keduanya akan penyerangan itu semakin jelas dan mulai terlihat nyata.

Sasuke sudah mengutus prajurit rahasia untuk memata-matai pasukan itu, namun selalu kehilangan jejak. Dan demi dewa! Apakah ia harus menarik kembali Jenderal Hatake dari perbatasan seperti yang diusulkannya kemarin?

Meskipun Sasuke berkata seperti itu, itu menjadi pilihan terakhirnya jika sudah terdesak. Mana mungkin ia bisa memanggil Jenderal Hatake dari perbatasan dengan seluruh pasukan yang dibawanya? Bagaimana jika mereka menganggap Jenderal Hatake berkhianat dan berniat menyerang Ibukota dan menimbulkan pergolakan dalam istana nantinya?

Untuk satu alasan, ia dan Obito, sang kakak, sepakat untuk tidak membeberkan masalah ini kepada publik maupun Pejabat serta Menteri. Bahkan, Perdana Menteri, Haruno Kizashi, tidak ia beritahu perihal ini karena Kaisar Itachi mencium jika ada mata-mata yang menyaru diantara mereka.

Sasuke menghela napas untuk kesekian kali. Kepalanya mendadak berdenyut sakit akibat tidak tidur hampir satu mingguan ini. Pria itu menoleh saat pintu ruangan kerjanya terbuka dan menampilkan sosok istri cantiknya yang tidak dilihatnya satu minggu belakangan ini.

"Beristirahatlah, Pangeran." Naruto berkata setelah sampai di sisi kiri Sasuke. Tangannya menggulung kembali perkamen yang tengah dibaca oleh sang suami. "Anda sudah bekerja keras. Konoha terbekati karena memiliki Pangeran yang pekerja keras seperti Anda."

"Sebentar lagi. Pulanglah terlebih dahulu." Sasuke tidak mengindahkan perkataan sang Istri. Ia malah mengambil perkamen lain dan mulai membacanya.

Naruto tak bisa untuk tidak patuh. Sebagai seorang istri, sudah menjadi kewajibannya jika ia harus patuh pada perintah suami. Ia pun undur diri meninggalkan Sasuke yang membaca dalam keremangan dengan hanya mengandalkan cahaya dari lilin. Tanpa menyadari jika sepasukan besar prajurit sedang berjalan, menuju Kekaisaran Konoha, malam itu.

.

TBC

Assalamualaikum wr. wb., selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua!

Adakah dari kalian yang merindukan SFN? Nih, Dian publish lebih awal dari yang Dian janjikan. Maaf pendek, untuk pembukaan dulu sebelum meluncur ke konfliknya;)

In shaa Allah jika ada draft selanjutnya sudah selesai akan sesegera mungkin Dian publikasi setelah UNBK selesai. So, tungguin saja, yah! Dan selamat mengerjakan UNBK mata pelajaran Bahasa Inggris teruntuk para pejuang UNBK 2019, semoga dilancarkan selama mengerjakan soal-soalnya, aamiin❤

Sampai jumpa di chapter-chapter selanjutnya!

With Love❤
Diandra Nashira,
Kamis, 04 April 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Journey of Revenge (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang