Chapter 07 : Rencana

3.1K 384 18
                                    

The Journey of Revenge

Chapter 07 : Rencana

Rate : M (for league)

Genre : Fantasy, tragedy, historical and general fiction (maybe?), etc

Karakter yang saya pinjam milik Masashi Kishimoto sementara alur cerita original dari pemikiran saya sendiri

Warning: AU!Kingdom, gender bender, OOC, OC, typo(s), etc

Playlist : Lee Sun Hee - Fate

.

"Ayo cepat Dayang Yu!"

Suara Putri Izumi menggema di ruangannya. Dengan langkah tak sabar, sang putri berjalan setengah berlari ke luar ruangan dan menuju sebuah paviliun yang menjadi tempat pertemuan antara kakaknya dengan Kurama.

Gadis itu tersenyum cerah. Izumi terus melangkah tanpa memperdulikan panggilan Dayang Yu di belakang; memintanya untuk berhenti dan terus saja mengingatkannya akan peraturan istana serta tata krama seorang putri.

Meskipun usia Dayang Yu terbilang muda, namun menurut Izumi pemikirannya sudah kolot, seperti dayang-dayang senior yang terus saja membicarakan tentang tata krama dalam istana. Membosankan, batin Izumi.

"Kakak pertama? Kakak pertama?!"

Izumi terus saja memanggil kakak pertamanya yang baru saja beranjak--ingin meninggalkan paviliun ini. Merasa terpanggil, Itachi akhirnya menoleh. Dan betapa terkejutnya ia mendapati adik perempuan tersayangnya berlarian ke arahnya, bukan khas seorang putri raja sama sekali.

Itachi melotot horor, demi dewa, kali ini apalagi yang dilakukan adik perempuannya? tanyanya dalam hati, sedikit terkejut karena mendapat kunjungan tidak biasa Izumi karena selama ini jika ia tidak mengunjungi Izumi, Izumi jarang sekali mengunjunginya.

Itachi akhirnya tersadar dari keterkejutannya. Pria itu menghampiri Izumi, mengajak adik lerempuannya duduk dan menuangkan teh untuknya. "Terima kasih, kakak pertama," jari-jari tangan Izumi bergerak mengambil cawan teh yang tadi diberikan Itachi.

Izumi yang sangat haus karena berlarian dari kediamannya ke tempat ini pun langsung meminum teh itu hingga isinya tandas kemudian melap sudut bibirnya menggunakan pakaian ujung lengannya, melupakan sejenak tata krama seorang putri yang ia pelajari sedari lama.

Melihat kelakuan ajaib adik perempuannya, Itachi menggeleng pelan. "Tumben sekali kau menemui kakakmu ini tanpa harus dipanggil terlebih dahulu," Itachi berkata sembari menuangkan teh ke cawan miliknya sendiri. Itachi menjeda sesaat, ia menikmati singkat rasa teh yang meluncur bebas ke tenggorokan nya, "Jadi apa yang membuatmu datang kemari, Izumi?"

Mendengar kakaknya berkata seperti itu, Izumi cemberut. Gadis itu menatap galak kakaknya, "Memangnya aku tidak boleh menemui kakakku sendiri?" tanya Izumi terdengar ketus.

Itachi hanya tersenyum simpul melihat sang adik perempuan tersayangnya kesal karena perkataannya barusan. Ah, sudah lama sekali ia tidak menjahili adik-adiknya, pikirnya ketika teringat akan adik-adiknya.

Sasuke sudah tidak bisa dijahili lagi, lalu Obito yang seolah menjaga jarak darinya ditambah adik perempuannya yang selalu bersikap menyebalkan kepadanya, tidak ada manis-manisnya sama sekali.

"Omong-omong tadi aku mendengar beberapa dayang bergosip di depan sana membicarakan tentang kedatangan kakak dari Kakak Ipar. Apa itu benar, kak?" tanya Izumi mengingat pembicaraan kedua dayang yang ia temui di perjalanan sedang mengobrol tanpa tahu keberadaan Izumi ditengah-tengah mereka meski ia sudah mengetahui hal itu sebelumnya.

The Journey of Revenge (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang