Dua - Hai

5K 290 6
                                    

"Sekarang mungkin aku menyesal telah mengenalmu. Tapi pasti suatu saat aku akan lebih menyesal saat kau yang dulu mengenalku akan berubah menjadi orang asing yang seakan-akan kita tidak pernah saling mengenal."

oOo

Farhan membuka pintu kamarnya dengan nafas gusar. Ia langsung menghempaskan badannya yang masih mengenakan seragam hijau kotak kotak berpadu putih ke queen size bed berwarna putih yang ada di kamar nya.

Farhan berusaha memejamkan matanya untuk segera tertidur agar dapat menghindari urusan nya dibawah. Namun pejaman mata nya teralihkan dengan suara jeritan dari bawah, yang ia yakini suara mama nya, Shelin.

"FARHAN BURUAN TURUN!"

Dengan penuh kemalasan akhirnya Farhan beranjak dari ranjang mewah nya dan menuju ke lemari besar berwarna putih untuk segera mengganti seragamnya dengan kaos oblong putih dan celana jeans robek robek, Ia tampak sangat cool dan elegan walaupun hanya mengenakan kaos dan celana robek seperti itu.

Dengan penuh kemalasan akhirnya Farhan beranjak dari ranjang mewah nya dan menuju ke lemari besar berwarna putih untuk segera mengganti seragamnya dengan kaos oblong putih dan celana jeans robek robek, Ia tampak sangat cool dan elegan walaupun han...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Farhan duduk sini, disamping tante sinta." ucap Shelin sambil menepuk-nepuk sofa yang kosong.

Farhan menghempaskan bokongnya ke sofa empuk yang ada di ruang tamu luas nya itu.

"Kamu inget tante ga Han? yang dulu pernah jewerin kamu waktu kamu sama ara nyalain petasan di halaman rumah tante." ucap Sinta yang baru berbicara padanya. Sontak membuat farhan teringat masa lalu nya

FLASHBACK ON

Hari itu semasa malam takbiran, Farhan bermain ke rumah Ara. Farhan kecil yang saat itu ber usia 6 tahun telah bersiap siap untuk menyalakan kembang api dan korek yang telah Farhan beli untuk menyalakannya bersama Ara kecil.

"Falhann aya takut sama api, Aya gabisa nyalain kolek" ucap Ara yang saat itu masih cadel dan belum lancar berbicara.

"Sini farhan udah bisa nyalain, Aya pegangin kembang api nya ya" dengan lancar Farhan bisa menyalakan korek dengan mudah.

"YEE FALHANN INI UDAH BISA NYALA!! BAGUS BANGET!!" teriak Ara kegirangan dan penuh kesenangan, begitu juga dengan farhan yang sama bahagia.

Namun keasikan mereka di halaman terhenti kala Sinta keluar dari pintu rumahnya karna mendengar jeritan anak anak diluar.

"FARHAN!! ARAA!! KALIAN NGAPAIN?!" Sinta dengan paras khawatir langsung berlari mengejar Ara dan Farhan kecil yang sedang asik bermain kembang api.

"Siapa yang ngajarin kayak gini?! Kalian ini masih kecil, Nanti kalo kena api gimana? Lepasin dan buang korek sama kembang api nya!!" perintah Sinta dengan tatapan menyeramkan.

Farhan dan Ara kecil hanya bisa pasrah, kala dimarah marahi dan dijewer kuping nya oleh Sinta, mama Ara, sesaat setelah ketahuan bermain korek dan kembang api.

FLASHBACK OFF

Farhan tanpa sadar merenung dengan wajah datar mengingat masa kecilnya dahulu. Ternyata benar, 2 orang yang ia yakini pernah ia kenal dan sayangi di masa kecilnya ternyata memang berada di depannya. Masa dimana Farhan hidupnya diisi dengan kedamaian, kebahagiaan, keramaian, kasih sayang Orang tua. Semua itu hilang sejak perpindahan Rumah nya ke Jakarta. Berbeda dengan kehidupannya sekarang di Jakarta yang hanya diisi dengan kediaman, kesepian, dan kebosanan. Ya, Farhan merindukan masa kecilnya.

"Hei ganteng nya mama! kok malah diem aja?" ucap Shelin sambil menggoyang goyang kan badan Farhan.

Dengan cepat, Farhan terbangun dari lamunannya dan menjawab pertanyaan dari tante sinta tadi yang sempat membuatnya melamun beberapa saat "Hm, Inget."

"Alhamdulillah kalau kamu masih inget, Ngomong ngomong kamu sekarang makin ganteng aja deh tante jadi tambah gemas. Farhan inget Ara nggak?" goda Sinta sambil menunjuk wanita yang memakai pasmina hitam itu.

"Hai farhan, Gue Ara. temen kecil lo dulu, inget kan?" tanya Ara yang dari tadi hanya diam, dan sekarang bertanya dengan wajah ceria.

"Ya." farhan singkat dan cukup pedas bagi Ara. Raut muka Ara yang awalnya ceria dan tersenyum lebar berubah menjadi wajah kesal dan lesuh.

Songong banget sih sekarang, beda sama dulu. batin Ara kesal.

"Naah, udah udah sekarang udah pada inget kan? Maaf ya Ra, Sin. Farhan emang sekarang orang nya begitu. Sebenarnya Farhan masih inget kok, dia gengsi aja. Ya kan Han?" ucap Shelin mamanya sambil mengedip ngedipkan mata nya genit.

Farhan hanya memutar bola matanya malas.

"Hehe nggapapa kok tante, Ara ngerti." jawab Ara sambil tersenyum penuh paksa dan tidak ikhlas.

"Aduh Ara, tante Shelin jadi ga enak. Oh iya Han, kedatangan Tante Sinta, Ara dan Kepulangan Mama kesini, mau Jodohin kamu sama Ara. Pernikahannya 2 minggu lagi."

"WHATTT?!" Wajah malas Farhan berubah 180 derajat menjadi kaget sekaligus kesal. Ingin rasanya Farhan melempar semua yang ada di depannya. Berbeda dengan Ara yang mendengar dan menatap Farhan dengan tatapan datar, karena ia sudah tau tujuan Sinta, Shelin dan dirinya kesini, Karena Ara sudah diberi tahu sejak kemarin oleh Shinta, Mamanya.

"Iya Han, Tante tau ini berat buat kamu. tapi ini sudah jadi rencana Tante Sinta dan Mama kamu sejak kamu dan Ara masih berumur 6 tahun dulu, Tante Sinta harap kamu ngerti."

"What?! Apa apaan ini?!" ucap Farhan emosi.

Ara sekarang hanya menatap Farhan dengan tatapan penuh emosi. Rasanya ia ingin menyobek dan mengulek bibir lelaki itu saat melihatnya membentak orang tua didepannya.

Sungguh tidak punya sopan santun. ucap Ara dalam hati.

"Kamu udah ga bisa batalin perjodohan ini karna mama dan tante sinta udah siapin semua buat tunangan kalian. Papa 4 hari lagi juga akan pulang buat bantu siapin pertunangan kamu sama ara." nasihat Shelin dengan tatapan sendu dan tulus.

Farhan hanya bisa meremas rambutnya sambil menatap kebawah pertanda ia sedang stress. Mungkin takdir sedang tidak baik padanya hari ini, hidupnya yang terbiasa diam dan sepi berubah menjadi ada orang baru yang akan menemani kesepian di hidupnya dan akan menjadi istri nya saat ia masih duduk di bangku SMA. Bahkan, ia akan ditemani dengan wanita yang sudah tidak ia temui selama kurang lebih 12 tahun, Walaupun dulu ia sempat mengenal nya dan bersahabat dekat dengannya.

Begitu juga dengan Ara, ia hanya bisa pasrah dengan takdir dan perintah dari Sinta. Ia tau ini sangat sulit baginya. Ia juga sudah mengenal sosok Farhan dahulu, Farhan kecil yang ceria dan periang tapi ternyata dugaan Ara salah saat mereka bertemu sejak 12 tahun tidak pernah bertemu dan tidak ada kabar. Ia mau menuruti perjodohan gila ini hanya karena Sinta, mamanya. Karena Sinta sangat menyayangi anaknya dan belum pernah meminta sesuatu apapun kepada nya Ara hanya bisa menuruti permintaan gila Mamanya itu. Ara sendiri pun tidak tau mengapa Mamanya meminta kepadanya permintaan se-gila ini.

oOo

With love,
n a n a l v i
Ditunggu vote + commentnya! ❤️

MatchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang