Tujuh - Ryan

5.1K 234 7
                                    

Namanya juga perasaan itu sama kayak kecap bangau, soal rasa nggak bisa bohong. -Matchmaking

oOo

Hari ini Farhan dan Ara kembali berangkat sekolah seperti biasa– setelah seminggu menghabiskan waktu yang super membosankan didalam rumah neraka itu.

"ARAA!!!" Teriak perempuan berambut sebahu itu yang membuat telinga Ara mendadak mendengung, Aurel langsung menghampiri dan memeluk Ara erat.

"Rel, jangan mepet mepet dong, gue nggak bisa napas kalo kayak gini!" Ara berusaha mendorong Aurel agar mengendorkan pelukannya.

"Iya iya, abisnya gue kangen banget tau. Lo juga sih udah seminggu nggak masuk, ngga ada kabar lagi, emangnya lo kemana?" Ucap Aurel seraya melepaskan pelukannya.

Ara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Oh– itu kemaren gue ada acara keluarga."

"Tapi ada satu hal yang lo perlu tau, Ra. Ketidak masukan lo selama seminggu itu sama kayak Farhan. Lo inget Farhan kan? Cowok keren pujaan hati cewek SMA ini yang dulu pernah gue ceritain ke lo. Dan Farhan juga nggak masuk seminggu sama kayak lo." Aurel menjelaskan panjang lebar dan dengan tatapan serius.

Ara tiba tiba gugup, bibirnya terkatup rapat lalu tertawa renyah. "E-eh hahaha, cuma kebetulan aja kali,"

"Eh siapa tau bisa aja loh Ra, siapa tau ka–" ocehan Aurel terhenti oleh jari telunjuk Ara yang sudah mendarat di bibir Aurel dan membuat bibir Aurel terkatup.

"Dihh!" Aurel langsung menyingkirkan telunjuk Ara dan membersihkan bibirnya berkali-kali.

"Udah ah, salah siapa lo ngaco gitu. Yang penting gue udah masuk kan?" lalu Ara menarik tangan Aurel dan membawanya masuk kedalam kelas.

oOo

Pelajaran Listening ini sungguh menyebalkan, guru segalak Miss Denada memang tak ada duanya. Selain dia adalah seorang istri dari pemilik yayasan SMA Bhakti, ia juga adalah seorang 'Miss Languange' dan mewajibkan untuk seluruh murid di SMA Bhakti menggunakan bahasa inggris dalam percakapan sehari hari.

Walau tak ada yang benar-benar mau menuruti perintahnya, Miss Denada akan memberi hukuman berat bila ada seorang murid yang tertangkap basah mengucapkan bahasa Indonesia didepannya dan tentu akan langsung ia hukum saat itu juga, dengan cara menempelkan kertas dibelakang seragamnya yang bertuliskan 'I promise to speak English every day' seharian penuh.

Farhan keluar dari Lab. Bahasa diikuti dengan Raka dan Aldi a.k.a kedua temannya yang gila. Mereka semua diliputi wajah pusing tujuh keliling karena kelasnya dihadang oleh Miss Denada untuk menonton video debat Donal Trump dengan Villary selama 4 jam sekaligus yang sama sekali tidak mereka mengerti artinya dan langsung diperintah untuk menjelaskan intisari dari debat tersebut.

"Gila, man. Miss Denada sexy banget, tadi kepala gue dilempar sama penghapus cuma gara-gara ketahuan ngantuk. Sakitnya kagak ilang sampai sekarang," celetuk Raka asal sambil mengelus kepalanya yang masih terasa sakit.

Aldi melongos, menjitak kepala teman seperjuangannya dengan cukup keras. "Sexy jidat lo!"

"Beneran kali, bibir sama matanya tuh sexy banget. Apalagi mukanya yang dipermak pakai bedak tebelnya 7 senti. Pengen gue cium deh tuh muka!" Raka berkata asal, pikirannya memang sungguh gila dan mesum bahkan dengan gurunya sendiri.

MatchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang