Lima - Marriage

5.2K 270 5
                                    

"Belajar mencintai lo itu kayak nyampur minyak dan air, perlu dikasih sedikit sabun biar bisa tercampur jadi satu." -Farhan Gibran.

oOo

Tak terasa acara pernikahan akhirnya pun tiba, tepat seperti yang dijanjikan Shelin dan Sinta dua minggu yang lalu, bahwa acara ini dilakukan hari ini!

Yah, Ara masih ternganga dan tak mempercayai semua ini. Mengapa semua ini terjadi dengan sangat mendadak? Ia tidak percaya akan secepat ini dia akan mengikat janji suci dengan suaminya, tidak percaya bahwa secepat ini dia akan menjadi seorang istri, dan dia lebih tidak percaya bahwa sekarang ia akan menjadi istri dari Farhan Gibran! Sungguh hal yang tidak pernah Ara pikirkan sebelumnya.

Acara ijab kabul ini digelar kecil kecilan dan hanya keluarga dekat dan beberapa kerabat saja yang datang. Acara ini digelar kecil kecilan karena Sinta sendiri yang meminta bahwa acara ini tidak perlu dibuat mewah, apalagi mengingat bahwa acara ini dilakukan diam-diam agar tidak diketahui oleh pihak sekolah Farhan dan Ara.

Ara duduk tepat disamping Farhan,  dengan balutan kebaya putih dan make up yang tampak natural membuat aura kecantikannya sangat terpancar dengan penampilannya hari ini.

oOo

"Saya terima nikah dan kawinnya, Kirana Amanda binti Alm. Dodi Suryoprayogo dengan maskawin tersebut dibayar tunai." ucap Farhan lantang sambil menjabat tangan Om Fredly, wali dari Ara– adik dari Sinta.

"Bagaimana saksi? Sah?" Penghulu mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"SAHH"

"Alhamdulillah.."

Ara mencium tangan Farhan dengan lembut, lalu Farhan bergantian mencium kening Ara. Seketika membuat Ara tak bisa bernapas, dan untuk pertama kalinya ia dicium seorang lelaki kecuali mendiang ayahnya dan Om fredly.

Orang orang yang berada ditempat ini sekarang mengucap syukur lalu ada beberapa yang meneteskan air mata karena terharu, terutama kerabat dekat.

Terutama bagi Farhan– hatinya sangat lega telah menyelesaikan ijab kabul ini, tetapi ia merasa ada yang mengganjal dihatinya, mengingat sekarang ada beban baru dihidupnya.

***

Setelah siang tadi dihabiskan oleh acara ijab kabul, malam ini digantikan oleh pesta kecil-kecilan. Yang sama seperti tadi– hanya didatangi oleh orang orang terdekat.

Lampu remang-remang yang berada disegala penjuru dan suara biola yang terdengar lembut ditelinga membuat malam ini terasa begitu tenang, ditemani oleh berbagai puluhan macam makanan dan minuman yang tersebar di meja-meja dan para tamu yang tampak menikmati acara ini.

"Woy Ra!" teguran dari suara wanita itu membuyarkan lamunan Ara yang masih termenung dikursi tanpa menikmati makanannya.

Ara menoleh, mendapati seorang wanita cantik berambut panjang yang digerai sebahu, mengenakan gaun warna pastel yang membuat wanita itu nampak cantik. Tapi siapa wanita itu?

"Lo masi inget gue nggak Ra?" tanya wanita itu sambil menggoyangkan badan Ara.

"Gue Kesha kali Ra! Masak lo beneran lupa sih?"

Ara diam, ia berpikir beberapa detik siapakah 'Kesha' yang berada didepannya saat ini.

"Oh Kesha! Yaampun Kesha lo apa kabar?" Ara langsung memeluk Kesha erat dan mengelus-ngelus punggungnya.

MatchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang