Hai....
Aku kembali dengan ide receh ku lagi nih teman...Semoga suka yaaa...
Tapi jangan lupa VOTE DAN KOMENT.....
semakin banyak VOTE dan KOMENT semakin cepet up...hehe
Happy reading....
******
Aku merasakannya lagi.
Rasa sesak tak tertahankan seakan berada di antara dua tembok besar yang terus menghimpit tanpa henti sampai meremukkan tulang-tulang penyangga tubuh kurusku.
Hal ini sudah terjadi entah sudah yang ke berapa kalinya. Aku sudah tak mampu menghitungnya lagi.
Yang ku ingat hanyalah rasa sakit yang selalu timbul saat dia melakukannya.
Aku membenci diriku sendiri yang tak pernah bisa lepas dari rasa sakit yang terus membelengguku, menarikku dan mengikatku dengan rantai-rantai tak kasat mata.
Aku lemah mendengar suara tangisnya yang terdengar pilu. Tak taukah dia bahwa ia tak pantas menangis? Pria kejam itu sangat jelek saat menangis, dan aku tak suka itu. Pria sepertinya akan lebih baik jika bersikap dingin dan kejam sepsrti yang sebelumnya.
Tapi, untuk apa dia menangis? Tangisannya itu hanya membuatku tersiksa dan tertahan.
Aku ingin menghiburnya, mmengucapkan kata-kata cinta yang romantis agar bisa membuatnya tersenyum.
Alih-alih mengucapkan kata-kata penghiburan, aku bahkan tak bisa membuka sedikitpun bibirku hanya untuk mengucap namanya.
Nathaniel, aku biasa memanggilnya Nate. Pria paling aku benci sekaligus aku cintai. Pria yang tak kan pernah bisa ku gapai cintanya sampai kapanpun juga bahkan sampai aku mati.
Pria yang bisa melambungkan hatiku terbang ke awan, juga Pria yang bisa menjatuhkankku sampai ke dasar jurang tanpa keraguan. Tapi anehnya aku tak pernah benar-benar membenci dirinya. Aku selalu mengabaikan setiap rasa sakit yang diberikannya padaku karna satu hal, C i n t a.
Mungkin benar adanya bahwa cinta itu begitu membutakan setiap hati yang merasakannya.
Belakangan ini aku bahkan diam-diam terus mengikutinya kemanapun dia pergi.
Ke kantor
Ke rumah keluarganya
Ke taman kotaBahkan aku juga membuntutinya sampai ke Club Malam, tempat yang paling sering dia kunjungi hanya untuk menghabiskan ber-gelas-gelas minuman beralkohol sampai ia tak sadarkan diri.
Aku menatap heran nate yang terlihat terburu-buru menyambar dompet dan kunci mobilnya.
Apa dia akan ke tempat itu lagi?
*****
Disini....
Dibawah pohon besar dengan daun-daun lebatnya yang mampu meneduhkan siapapun yang berada dibawahnya.Semilir angin sore menerbangkan beberapa daun kering yang sudah terjatuh ditanah, beberapa helai daun kering bahkan ada yang tersangkut dirambut hitam legamnya yang cukup tebal. Tapi nate mengabaikannya.
Aku hanya mampu memandangi punggung lebarnya yang tampak bergetar tanpa melakukan apapun. Kedua tangan-tangan kokohnya menggenggam tanah merah itu dengan begitu erat, seakan ingin menghancurkan tanah yang sudah hancur sebelumnya.
Lalu tawa sumbangnya terdengar begitu menyedihkan sekaligus memuakkan.
"Jadi begini caramu membalas dendam padaku Meggy? Jika ia maka kau sangat berhasil meg."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT STORIES
Short StoryWARNING!!! GENDERSWITCH! DONT LIKE DONT READ! NO BASH! NO WAR! NO PROTEST! NO SILENT READER! NO PLAGIATOR! NO NO NO! ******* Ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Ketika kisah berakhir bahagia. Ketika yang diharap tak menjadi nyata. Ketika mampu mer...