24. BARREN(END)

11.3K 858 93
                                    

Good morning???

Ada yang belum tidur????

Jadi....

Sudah jelas ya voting terbanyak di menangkan oleh 'BARREN'.
Buat temen2 yang milih cerita selain BARREN mohon maaf ya, tidak saya buatkan extra part.

Tapi jangan berkecil hati, kalian tetap boleh memberikan VoTe di part PILIH PILIH(LAGI?),

Berhubung saya sedang kekurangan ide menulis cerita baru, Kemungkinan besar Vote terbesar ke 2 akan saya buatkan EXTra part juga.

Yaa pasti kalian sesama penulis pasti taulah gak gampang buat menulis cerita baru, lebih mudah melanjutkan cerita yang sudah ada. Ya khaaaaannn???😁😁😁

Okayyy saya sudah terlalu banyak bicara,

Happy reading....

Dan jangan lupa bantu saya CEKI TYPO yaa...😙😙😙😙 thanks yaa

******

"Bundaaaaaaaa..." jerit bocah 4 tahun ketika memasuk sebuah rumah minimalis yang terlihat asri di halaman depannya karna adanya beberapa tanaman hias menyejukan mata.

Seorang wanita dewasa nampak tersenyum keibuan dan menyambut pelukan bocah itu dengan hangat.

"Bunda kangen banget sama kamu sayang," Bocah itu terkikik geli mendapat serangan ciuman bertubi-tubi dari wanita yang ia panggil bunda.

"El juga kangeeeeeeeeeeen banget sama bunda," sang punda tersenyum lembut dan mencolek hidung mungil putranya.

"Masa sih? Terus kenapa telpon bunda gak di angkat?" Sang bunda pura-pura sedih dan cemberut membuat bocal kecil yang di panggil El itu tak tega.

"Maafin El ya bunda? El kemarin ikut Papa mancing terus hapenya di tinggal di kamar." Ucap El penuh permohonan.

Wanita itu tersenyum lembut dan mengecup lembut kening berponi milik El.

"Iya bunda ngerti kok sayang, kamu di anter siapa tadi?"

"Di anter papa bunda," ucap El sambil menoleh ke belakang.

"Mm hai Raya" pria itu tersenyum dan melambaikan tangannya di balas senyum kecil Raya.

"Oh hai mas Bagas, maaf aku gak sadar kamu di situ."

Bagas tersenyum maklum, "it's ok Raya, aku ngerti. Saat ada El maka fokusmu hanya terpusat padanya."

Raya tersenyum lebar dan mengecup puncak kepala anaknya, "iya pria kecil ini memang pusat duniaku. Harta paling berhargaku. I love u Elvano, my lovely little boy."

El tersenyum lebar menampakkan giginya yang rapi dan terawat, "El love Bunda too..." Raya terkikik geli dengan ciuman El yang bertubi-tubi di wajahnya meninggalkan jejak basah.

Bagas yang sejak tadi menyaksikan kehangatan El dan Raya menahan sesak di dadanya.

Seharusnya Bagas juga berada di dalamnya, merasakan kehangatan yang sama. Tapi karna kebodohannya di masa lalu, kehangatan itu terenggut dan takkan bisa di raihnya.

"Mas..."

Sentuhan lembut di lengannya membuat Bagas tersadar, sentuhan yang sampai saat ini masih membuatnya bergetar, dan sentuhan itu dulu miliknya.

ONESHOOT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang