Sialan! Sialan! Sialan!
Aku nggak berhenti mengeluarkan sumpah serapah sejak keluar dari ruang meeting sialan itu.
Aku curiga jangan jangan ada yang mau mengerjaiku.Ya untuk balas dendam mungkin?
Baiklah aku mengaku jika aku adalah orang paling usil dan jail dikantor ini. Bahkan diluar juga aku orang yang jail.
Beberapa teman ada yang suka memarahiku dan mengadukanku ke manager karna itu. Tapi kurasa itu sedikit berlebihan. Aku kan hanya menaruh lem kayu dikursi mereka dan mereka memelototiku seharian. Tapi meski begitu mereka tak pernah balas menjailiku. Dan memilih mengadu ke managerku. Tentu saja itu pilihan konyol! Managernya kan si Raka sedangkan raka adalah teman SMA ku dulu yang tingkahnya sama jailnya denganku. Didepan teman kantor raka akan berpura pura memarahiku tapi begitu memasuki ruangannya kami langsung tertawa terpingkal pingkal. Maknnya sesekali aku masih suka mengerjai mereka.
Yah dan kurasa sekarang aku sedikit menyesali salah satu kejailanku dulu. Mana mungkin orang yang dulu pernah kukerjai sekarang sedang berdiri dihadapanku dengan badan atletisnya yang menjulang tinggi berwajah sialan tampan dan jangan lupakan tatapan mata tajamnya yang berkilat penuh dendam.
Oke aku sedikit berlebihan.
Dan berita buruknya adalah ternyata dia adalah bos baruku anak dari Pak Dinan yang sudah pensiun.
"Berhenti menatapku seolah olah kau akan memakanku nona!" ucapnya masih dengan tatapan tajam disertai geraman.
"Kau juga berhenti menatapku seperti itu!" jawabku berani.
"O ya seperti apa maksudmu?" tanyanya menantang.
"Seperti... Se-seperti pokoknya seperti itu!" teriakku kencang.Dia menatapku tajam tak suka. Huh dia pikir aku takut? Satu satunya ketakutanku adalah lepas kontrol dan mencium bibirnya yang berwarna merah dan sialan sexy minta digigit. Upss.
"Ehemm iggy dia adalah Pak Andreas, Boss baru kita kalau kau lupa," celetuk raka tiba tiba.
Jedaarr
Sialannn apa yang barusan kulakukan? Menantang bosku sendiri? Kau gila iggy!
Aku menunduk malu dan menatap sekelilingku. Double sialan beberapa karyawan mengelilingi kami. Banyak tatapan memuja yang tentu saja ditujukan pada bos baru dan banyak tatapan mampus lo! Nah yang satu itu untukku tentunya.Pandanganku tertuju pada si tampan yang sedang memandangku penuh kemenangan jangan lupakan tangannya yang bersedekap sombong itu. Aku memicingkan mataku. Kyaaa ganteng banget sihhhhh!!! Batinku menjerit memalukan.
"Iggy sebaiknya kau kembali keruanganmu pekerjaan sedang menumpuk, dan Pak andreas tolong maafkan sekretaris saya. Dia memang tidak menghadiri acara peresmian jabatan anda kemarin dikarenakan sakit. Iggy minta maaf pada Pak andreas!" tegas raka.
"Maaf" setelah mengucapkannya aku langsung pergi tanpa menunggu jawabannya.
****
"Jadi bisa kau jelaskan apa yang terjadi antara kau dan Pak andreas?" Tanya Raka setelah kami memasuki ruangannya.
Aku sibuk mondar mandir sambil menggigiti kuku ku. Kebiasaan burukku saat sedang panik begini.
"Berhenti mondar mandir dan jawab pertanyaanku iggy!" Teriak raka karna aku masih tidak menjawab pertanyaannya.
Ako menoleh padanya sebentar. Lalu menimang nimang apakah aku harus menceritakan padanya atau tidak. Ah mungkin lebih baik aku cerita saja padanya.
Fyuuhhhhhh
Aku menghembuskan nafasku pelan. Sebelum menceritakan kejadian yang mungkin terjadi sekitar setengah tahun yang lalu atau bahkan lebih.
"Gue mau crita tapi lu janji jangan marah ya?" Ucapku takut takut.
"Iya buruan" pinta raka tak sabaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT STORIES
Krótkie OpowiadaniaWARNING!!! GENDERSWITCH! DONT LIKE DONT READ! NO BASH! NO WAR! NO PROTEST! NO SILENT READER! NO PLAGIATOR! NO NO NO! ******* Ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Ketika kisah berakhir bahagia. Ketika yang diharap tak menjadi nyata. Ketika mampu mer...