18. FAKE?

11.7K 750 123
                                    

Naura sedang melakukan inspeksi pada beberapa tanaman bunganya saat sang ayah menghampirinya dengan raut bahagia.

"Nauraaa, akhirnya keinginan ayah selama ini bisa terwujud nak,"

Naura menatap heran ayahnya yang terlihat sangat bahagia tapi malah mengeluarkan air mata begitu deras.

"Ayah, ada apa? Ayah terlihat bahagia tapi kenapa menangis?"

Farhan, ayah naura mengusap cepat air matanya dan memeluk naura yang masih menatap heran di kursi rodanya.

"Kamu benar nak, ayah sedang sangat bahagia. Saking bahagianya ayah tak bisa membendung air mata ayah." Naura mengelus pelan punggung ayahnya dan ikut tersenyum bahagia.

"Apa ada yang memesan bunga dalam partai besar?" Tanya naura yang di jawab gelengan kepala ayahnya.

"Ada yang memborong bunga-bunga kita?" Farhan menggeleng lagi masih dengan senyum bahagianya.

"Lalu apa ayah?" Tanya naura gemas membuat farhan terkekeh karna melihat wajah putrinya yang cemberut.

Farhan memegang dua pundak naura dan menatapnya masih dengan senyum bahagia.

"Jangan kaget saat mendengarnya ya?" Goda farhan membuat naura semakin penasaran.

"Ayaaaaahhhh"

"Baiklah-baiklah, ada yang melamar kamu dan ayah sudah menerimanya."

Benar kata farhan, naura kaget bukan kepalang mendengar ucapan sang ayah.

"Me-melamar naura? Maksud ayah?"

"Baru saja seorang Pria melamar kamu nak, kamu akan menikah," jelas farhan dengan raut bahagianya.

"Ta-tapi naura gak kenal yah? Masa ayah terima begitu saja lamaran orang asing itu?" Tutur naura lembut pada ayahnya.

Farhan mensejajarkan badannya dengan naura, dan memegang lembut pundak buah hatinya bersama sang istri tercinta yang sudah berpulang pada Tuhan.

"Ra, kamu memang belum mengenalnya nak. Tapi ayah sudah sangat mengenal Tuan Kenan cukup lama."

Naura mencoba mengingat nama yang baru saja di sebut sang ayah. Jika ayahnya cukup lama mengenal Kenan kenan itu, harusnya paling tidak naura juga tau sedikit tentang kenan ini. Tapi sedikitpun naura tak mengingat nama itu.

"Tuan kenan?"

"Iya Tuan kenan, dia adalah orang yang sudah membantu memodali toko bunga kita nak," jelas ayahnya masih dengan raut bahagia yang semakin kentara.

Naura menunduk, naura juga tau jika selama ini toko bunga yang di kelola sang ayah bukan 100% milik ayahnya. Ayahnya sempat menceritakan ada orang baik yang memberi modal untuk membuka usaha, dan karna kecintaan sang ayah pada ibu naura, akhirnya farhan membuka toko bunga seperti yang pernah di mimpikan sang istri.

"Tapi ayah, tuan kenan ini pasti bukanlah orang sembarangan kan? Lalu kenapa tiba-tiba dia melamar naura?"

Farhan tersenyum lebar mendengar pertanyaan naura, "itu hal yang sama yang ayah tanyakan pada tuan kenan, dan jawabannyalah yang membuat ayah langsung menerima pinangannya nak."

Naura menatap ayahnya penuh dengan rasa penasaran, "apa itu yah?"

"Tuan kenan bilang sudah menyukaimu sejak lama nak, sejak dia sering melihatmmu menata bunga."

Meski ayahnya berucap penuh keyakinan, naura tak lantas percaya. Rasanya tak mungkin di jaman yang serba modern begini ada orang yang tulus menyukai gadis cacat sepertinya, kecuali sang ayah tercinta pastinya.

ONESHOOT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang