22. ZAHRA

11.7K 841 57
                                    


Hollaaaa Anybody miss my story?????

I hope so...

Maaf ya untuk keterlambatan update, biasalah alasan Klise, sibuk di dunia nyata padahal mah jomblo>>> eh apa hubungannya coba 🤔😑😞😟

Hehe canda....

Langsung saja dah selamat membaca,

Bantu Chek n Ri cek typo nya yaa...
No edit dulu soalnya...

Thanks...

******

Zahra baru saja masuk ke dalam rumah saat ponselnya berdering, bukan deringan pertama. Sejak 15 menit yang lalu ponselnya memang sudah berdering saat Zahra sedang mengendarai mobilnya. Namun demi keamanan Zahra mengabaikan deringan ponselnya, dan memilih mengangkatnya saat tiba di tujuan itupun jika ponselnya masih berdering. Zahra membuka tas tangannya dan mengambil ponsel yang ternyata masih berdering.

JK calling...

"Hallo Je?"
"....."
"Baru sampe rumah, ada apa?"
"...."
"Kenapa? Tiara ngambek lagi?"
"...."
"Oke deh, kalo kamu sabar tunggu aku satu jam lagi. Bye."

Zahra menghembuskan nafas lelah. JK alias Julian Kusuma yang saat ini menjabat sebagai sahabat karibnya itu selalu saja menjadikan Zahra sebagai tempat curhat atas kemelutnya permasalahan rumah tangganya dengan Tiara, istri Julian yang juga adik tingkat Zahra di jaman SMA.

Kadang Zahra kesal sendiri, Julian tentu tau bahwa sampai usia Zahra yang 28 ini, usia yang cukup matang tentunya, Zahra masih saja melajang. Tapi sahabatnya itu seakan tak perduli dan terus saja menjejali Zahra dengan kerumitan rumah tangganya dan meminta saran pada Zahra, yang jelas-jelas belum pernah sedikitpun mencicipi bahtera rumah tangga.

Zahra ingin menikah tentu saja. Tapi sampai sekarang belum ada pangeran berkuda putih yang datang meminangnya. Jangankan pangeran kuda putih, justru Zahra tak memiliki kekasih dua tahun terakhir alias jomblo menahun.

Bukan karna Zahra yang pemilih, semua ini tak luput dari jasa sang Boss yang selalu memberinya lembur tak kenal waktu. Tak jarang Zahra sering pulang larut malam dan langsung tepar di ranjang Queen sizenya. Tak kehabisan akal, di weekend pun sang boss juga menyuruhnya lembur. Ingin menolak tapi Zahra masih butuh kerja, meski sering lembur bossnya itu tak pernah bawel dan selalu adem ayem saja. Tak pernah marah-marah seperti boss di tempat lain, itulah yang membuat Zahra betah bekerja dengan bossnya itu. Udah kerja enak, dapet uang lembur pula, tapi resikonya ya gitu Zahra jadi kuper dan jomblo berkepanjangan.

Tapi sepertinya Zahra harus mulai memikirkan masa depannya mulai sekarang. Dia sudah 28 tahun, sebentar lagi kepala tiga, apa iya dia mau hidup begini terus sampai tua? Apa iya dia sanggup menjadi tempat curhat si julian itu sampai nenek-nenek? Julian bahkan sudah memiliki satu anak, namanya Mutia sudah berusia tiga tahun, anak yang sangat cantik, imut dan menggemaskan. Zahra bahkan sering bermain dengan Mutia saat berkunjung ke tempat julian, atau saat julian membawa Mutia saat mereka janjian. Tapi Zahra juga sangat menginginkan anak yang manis dan lucu miliknya sendiri.

Zahra menghela nafas, kapan kira-kira dia bisa menimang babynya sendiri?

******

"Hai? Udah lama?" Sapa Zahra pada julian yang mengaduk minuman dalam gelasnya dan nampak bosan. Tapi Zahra tak perduli, toh Julian yang mengajaknya bertemu.

"Lumayan"

"Tumben Muti nggak di ajak? Berantem lagi ya sama Tiara?" Zahra melambaikan tangannya pada waitress yang tampak sigap tanpa menunggu jawaban Julian.

ONESHOOT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang