25. Unconditional love(end)

13.5K 973 60
                                    

Malemmm???? Ada yang belum tidur????

Cepet kan aku update??😉😉

Sesuai kata-kataku dulu, semakin banyak VOTE dan Coment yang masuk, maka semakin cepat aku update.

Dan jujur aku seneng banget karna Apresiasi kalian di Part sebelumnya. Banyak banget ya VOMENT dan itu bikin aku semangat nulis. Makasih yaa😙😙😙😙

Happy reading dan bantu aku ceki typo ya😉😙😙

****

Alex pov

Semenjak Debby mengundurkan diri rasanya ada separuh jiwa gue yang hilang dan kosong.

Jujur gak sedikitpun gue seneng Debby keluar dari ALDE. Justru rasa bersalah dan kehilangan amat besar yang gue rasakan saat ini. ALDE gak akan pernah ada jika bukan karna Debby. Gue sadar gue memang udah keterlaluan.

Perjalanan gue ke Bandung waktu itu, gue gak sengaja bertemu dengan Lita, wanita yang pernah mengisi hati gue selama hampir 4 tahun, wanita yang bahkan sempat hampir gue lamar setahun yang lalu. Tapi rencana gue gagal karna Lita mutusin gue saat gue berada di titik terbawah gue. Lalu Debby datang menjadi satu-satunya supporter yang gue miliki saat itu. Dia gak berhenti mencekoki gue hal-hal positif agar gue pantang menyerah dan menjadi seperti sekarang.

Pertemuan kembali gue dengan Lita sedikit banyak cukup mempengaruhi emosi gue. Gue gak bisa bohong bahwa saat itu gue masih ada rasa buat Lita. Melihat keadaan gue yang sekarang Lita langsung ngajak gue balikan. Dan iya gue mau. Gue happy bisa balikan sama Lita, tapi gue juga gak ngerti kenapa rasanya beda? Gue mersa biasa saja, jantung gue gak berdegub sekencang dulu.

Tapi gue coba abai karna Bandung memberikan gue dua kebahagiaan. Cabang baru ALDE dan bisa balikan sama Lita. Gue gak sabar pengen pulang ke Jakarta dan cerita semua ini sama Debby. Malaikat tal bersayap yang ada dalam wujud nyata di hidup gue.

Sepulang dari Bandung begitu sampai rumah, Mama langsung menyodorkan berita bahwa gue dan Debby udah di jodohkan. Bahkan mama sudah mengatur rencana pernikahan gue dan Debby.

Gue shock? Of course!

Gue bahkan langsung menolak mentah-mentah keinginan mama. Gue juga bilang sama Mama bahwa gue udah balikan sama Lita. Mama marah besar. Mama bilang gue terlalu di butakan cinta sampai tak bisa melihat mana Mas KW dan mana Mas berlian. Mama bilang Lita bukan wanita baik-baik, dia hanya mau morotin duit gue. Mama juga bilang pernah lihat Lita jalan sama pria lain.

Gue marah dan gak terima.

Mama kembali bicara dan membanding-bandingkan Lita dengan Debby. Mama bilang aku jangan seperti kacang yang lupa kulit karna melupakan siapa yang ada di saat aku terpuruk. Iya memang Debby yang menolongku tapi memang itu kan kewajiban seorang teman? Aku merasa benar dengan hubunganku dan Lita.

Mama tak berhenti memarahiku dan kembali menjelek-jelekan Lita. Mama bilang Debby lah yang tulus mencintai gue sejak lama, bahkan saat kami masih kecil. Mendadak gue jadi benci sama Debby. Dan gue yakin semua itu pasti ulah Debby. Debby pasti sengaja jelek-jelekin Lita di depan Mama.

Mama marah dan memutuskan pergi ke rumah kakak gue yang udah berkeluarga dan menetap di Bogor.

Esoknya saat gue masuk ke ALDA, gue mencerca Debby habis-habisan. Tapi dia tak mau mengakui perbuatannya. Gue sempat terkejut saat Debby menangis, sepanjang gue mengenal Debby hari itu adalah pertama kalinya gue lihat Debby menangis. Tapi gue masih di butakan cinta, gue memilih acuh dan pergi menemani Lita ninggalin Debby menangis sendirian.

Gue merasa jadi cowok paling brengsek dan pengecut yang pernah ada. Dulu Debby yang membantu gue menghapus luka, tapi kini gue yang menorehkan luka untuk Debby.

ONESHOOT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang