Sebelumnya Terimakasih ya buat kamu kamu yang sudah baca dan voment ceritaku.
Jujur aja ada kebanggaan tersendiri kalo ceritaku yang gaje ini ada yang suka. Jadi semangat buat nulis cerita cerita baru lagi.
Oh ya buat kamu yang pengen namanya di jadikan nama tokoh diceritaku boleh request looo....
WARNING!!!
cerita ini murni hanya imajinasi penulis saja.
Kesamaan nama dan alur cerita 100% hanya kebetulan.
Banyak typo!
Silahkan membaca dan sempatkan klick ⭐.Cekidot....
********
Masa kecil
Yoga baru berusia lima tahun saat kedua orang tuanya dinyatakan meninggal akibat kecelakaan pesawat. Dia bingung dan tak mengerti apa-apa.
Saat dia bertanya pada kakek dan neneknya kenapa ayah dan ibunya tidur dikelilingi orang banyak, kakek dan neneknya hanya menjawab ayah dan ibunya akan segera pergi kesurga. Tempat yang sangat jauh. Yoga kecil mengangguk polos. Dan memilih pergi kebelakang rumahnya, disana ada kolam renang tempat biasa dia bermain dengan ibu dan ayahnya.
"Kenapa duduk sendiri disini?" Yoga kecil mendongak, terpesona menatap gadis kecil cantik dihadapannya. Wajahnya seperti boneka yang kakaknya sering mainkan.
"Yoga ingin belmain tapi tidak ada yang mau temanin yoga. Ayah dan ibu sedang tidul, kakek dan nenek menjaga ayah dan ibu yang sedang tidul. Kak maya menangis dikamal gala-gala bonekanya yoga buang." Jelas yoga kecil.
"Yasudah kalau begitu yoga bermain bersama kakak saja ya?" Yoga kecil tersipu malu saat gadis kecil itu mengelus pipi bulatnya.
"Nama kakak siapa?" Yoga kecil bertanya tanpa berkedip menatap gadis kecil cantik dihadapannya, dia lebih tinggi dari yoga.
"Alesia. Panggil saja kak ale."*******
Masa remaja"Kamu apa-apaan sih yoga, kamu itu masih SMP tapi sudah berani memukuli anak SMA. Brian itu anak pemilik yayasan tempat kita bersekolah, Nanti kalau dia dendam terus balas kamu gimana?" Yoga terkekeh melihat gadis cantik dihadapannya yang sibuk mengoceh dan mondar mandir seperti setrikaan sejak tadi.
"Kamu dengar kakak tidak sih yoga?" Wajah gadis itu memerah terlihat menggemaskan dimata yoga.
"Aku denger kok ale. Salah si bosoh itu sendiri berani menggodamu." Jawab yoga enteng. Yoga tak pernah takut pada brian ataupun orang tua brian yang katanya pemilik yayasan tempat mereka bersekolah. Yang yoga takutkan hanya satu, Yoga takut Alesia menyukai Brian. Bahkan sebagai lelaki normalpun yoga mengakui ketampanan Brian yang diatas rata rata."Kamu ini. Panggil kakak! Sejak kapan kamu jadi tidak sopan begitu!" Hardik alesia keras.
"Sejak aku jatuh cinta sama kamu. Lagipula aku hanya dua tahun lebih muda darimu." Dan alesia menatap yoga kaget. Tidak menyangka bahwa bocah kecil polos yang mengira orang tuanya tidur saat meninggal dulu bisa berubah menjadi remaja nakal dan blak-blakan.
*****
Masih masa remajaYoga menangis tanpa suara dihadapan pusara kakek dan neneknya. Ya usia lanjut membuat mereka berpulang kepada Tuhan. Neneknya meninggal satu tahun yang lalu dan kakeknya dinyatakan meninggal sejak semalam.
Tidak ada yang tau penyebabnya, yang yoga ingat saat dia menjemput kakek dikamarnya untuk makan malam, kakeknya sudah tak lagi bernafas.
Yoga terisak kecil, dia merasa gagal karna belum sekalipun dia membuat kakeknya bangga. Disampingnya ada alesia yang setia memeluknya. Mengucapkan kata-kata penghibur. Sedangkan Maya kakaknya, memilih mengurung diri dikamar sejak kakeknya meninggal. Maya pasti merasa terpukul , karna selama ini dialah yang paling manja pada kakeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT STORIES
Short StoryWARNING!!! GENDERSWITCH! DONT LIKE DONT READ! NO BASH! NO WAR! NO PROTEST! NO SILENT READER! NO PLAGIATOR! NO NO NO! ******* Ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Ketika kisah berakhir bahagia. Ketika yang diharap tak menjadi nyata. Ketika mampu mer...