23. Cool Nerd

13K 796 85
                                    


Updatean special buat yang belum tidur, salam hangat buat kamu..😉😉😉

Mood nulis aku lagi lancar, lebih cepet dah up lagi, padahal biasanya paling cepet 1-2minggu wkwkw

Pokonya mah makin banyak yg Vote dan COMMENT makin cepet aku update😚😚😚
****

Fandi meringis kecil saat Fanya menekan luka memar di pipinya yang sudah membiru. Mata hitam Fandi tak lepas dari wajah Fanya yang begitu teduh dan tenang saat membersihkan lukanya.

Iris coklat itu masih bisa Fandi lihat meski terhalang lensa tebal dan lebar berbingkai hitam dan tampak kebesaran di sandingkan wajah mungil di hadapannya.

"Kenapa lo nolongin gue?"

Fanya berhenti membersihkan wajah Fandi, menatap Fandi sebentar lalu kembali ke aktifitasnya. Pertanyaan Fandi di anggap angin lalu oleh Fanya. Fandi yang tak biasa di abaikan menggeram kesal dan sekuat tenaga mempertahankan kesabarannya yang hanya sebesar biji kacang.

"Nama lo Fanya kan?"

Fanya hanya menganggukkan kepalanya, lalu bangkit setelah menempelkan plester luka di kening Fandi.

"Lain kali jangan sok jagoan saat kamu lagi sendiri."

Fandi menganga lebar, baru saja Fanya bilang apa? 'Jangan sok jagoan saat sendiri?' Baru saja Fandi hendak melontarkan alasan tapi Fanya sudah menghilang tanpa jejak.

"Cepet banget si cupu ilangnya."

Fandi bangkit dari duduknya dan berjalan sambil meringis menahan ngilu di wajahnya yang mulai lebam dan membiru.

****

Fandi berjalan penuh percaya diri sambil mencari sosok yang biasanya suka menyendiri di perpustakaan tapi entah kenapa beberapa hari terakhir tak pernah menampakkan wujudnya di tempat itu.

Pandangannya terpaku pada sudut taman sekolah. Disana ada dua siswi yang tampak sedang mengerjai atau lebih tepatnya membully satu siswi lain yang tak dapat Fandi lihat karna posisinya tertutupi dua siswi pembully itu.

Fandi ingin mengabaikan kejadian itu terlebih siswi yang menjadi korban tak nampak ketakutan atau meminta tolong. Tapi entah kenapa sisi lain Fandi menggerakkannya untuk menghampiri dua siswi yang sedang asik menertawakan korbannya yang sangat pasrah itu.

"Lepasin cewek itu!"

Dua siswi itu spontan menoleh ke arah Fandi dan menatapnya berbinar. Dua siswi yang di kenal Fandi sebagai anggota Chearleaders di sekolahnya dan terkenal sebagai siswi yang suka bersikap seenaknya terhadap siswi lain.

"Hai Fan, lo mau ikut gabung bareng kita? Kita lagi ngerjain si cupu ini gara-gara dia udah belagu gak mau ngerjain tugas sekolah kita."

Fandi menatap datar dua gadis centil di hadapannya dan beralih pada sosok di belakang mereka dan terkejut mendapati bahwa orang yang sejak tadi di carinya berada tepat di depan matanya dalam keadaan tak baik-baik saja.

"Pergi dan tinggalin dia disini."

"Tapi Fan kita belum selesai ngasi si cupu ini pelajaran,"

Fandi menatap tajam dua gadis centil itu membuat mereka ketakutan dan memilih pergi meninggalkan mangsanya dengan perasaan tak rela.

"Mau kemana?" Tanya Fandi pada si cupu yang sudah hendak pergi.

"Pergi." Jawab si cupu yang tak lain adalah Fanya singkat membuat Fandi mengacak rambutnya gusar.

"Lo nggak mau bilang apa gitu? Kalo lo lupa, gue udah nyelamatin lo dari terkaman si Renata sama siska barusan."

"Aku gak pernah minta buat di selamatin."

ONESHOOT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang