RUDOLPH mendesah dengan berat. Ia tengah berbaring di atas ranjangnya dengan kedua tangan bertumpu di kepala dan sebuah selimut tipis menutupi ketertelanjangannya hingga sebatas pinggang.
Ia memikirkan Janette. Sebuah kesalahan besar saat ia membatalkan niatnya untuk merengkuh Janette hari itu karena gadis mungilnya tidak pernah bisa lagi di cecapnya. Gallion Melville mempercepat jadwal kepulangannya saat mendengar bahwa putri semata wayangnya—yang semua orang juga mengetahui bahwa Janette bukan putri kandungnya—sakit. Malam itu juga Gallion Melville sampai di Sydney dan berada di sisi Janette sepanjang waktu sehingga Rudolph sama sekali tidak bisa mendekatinya kecuali untuk mengunjunginya dengan alasan menjenguk. Saat itu dirinya dan Janette begitu dekat dan Rudolph sangat marah karena tidak bisa menyentuhnya. Kehilangan keintimannya dengan Janette membuatnya mudah marah dan melampiaskan perasaan marah itu kepada siapa saja. Ketiga bersaudara Pollard yang paling sering terkena imbasnya.
Sekarang sudah lebih dari satu minggu dan Rudolph mulai merasa sakit karena tidak bisa bertemu dengan gadis itu. Janette bahkan tidak menelponnya dan itu membuatnya kecewa. Dua hari setelah Gallion pulang, begitu ia merasa Janette cukup pulih untuk pulang kembali kerumah mereka di North Shore, di saat itulah puncak kekecewaannya. Rudolph menyesal pergi bekerja hari itu karena dirinya tidak menemukan Janette begitu pulang kerja. Dia tidak melihat kepergiannya dan merasa sangat kecewa mengapa Janette tidak berkeras untuk meminta ayahnya mengundur kepulangan mereka hingga sore hari sampai Rudolph kembali ke rumah. Atau gadis itu sengaja menghindarinya? Astaga, Rudolph menyadari betapa melankolis dirinya saat ini. Dia sangat kecewa kepada Janette sekaligus menginginkannya. Sepertinya Rudolph harus memeriksakan dirinya kerumah sakit jiwa setelah ini karena dirinya yakin bahwa sekarang ia sedang menuju ke kegilaan akut.
Rudolph harus melakukan sesuatu untuk mengobati ketidak tenangannya ini. Ya, dia harus melakukan sesuatu. Ia sangat ingin melihat Janette dan dia harap dia menemukan jalan keluarnya secepat mungkin. Janette tentu saja tidak bisa di bawa ke rumah ini lagi jika tidak ada alasan yang tepat. Tapi Rudolph sangat ingin bersamanya lagi dan begitu mendamba kehadirannya. Apa yang bisa di lakukannya untuk bertemu Janette? Yah, Rudolph yakin bahwa dirinya sudah gila karena menginginkan gadis itu sebesar ini.
Janette duduk tenang di perpustakaan sekolahnya yang berada di lantai dua. Ia memandangi buku sambil menatap beberapa temantemannya yang berlatih basket di lapangan dari jendela kaca.
Sebenarnya Janette sudah tidak memiliki keperluan lagi di sekolah ini selain menunggu nilai ujiannya keluar dan ia tidak perlu khawatir mengenai itu. Sakitnya saat itu sudah membuat Gallion melunak dan mengatakan bahwa Janette tidak perlu takut untuk mengecewakannya. Gallion akan siap menerima hasil ujian seburuk apapun. Selain itu, keluhan Janette tentang pembebat di tanggapi dengan serius oleh Gallion. Dengan bantuan Norma, Janette berhasil meyakinkan bahwa ia tidak nyaman dengan benda itu lagi. Norma juga mempengaruhi Gallion bahwa Janette sudah cukup dewasa untuk tidak di sembunyikan. Beberapa minggu lagi usianya akan menginjak delapan belas tahun dan itu sudah cukup untuk menjadi alasan mengapa seharusnya Janette di bebaskan dari kekangan yang selama ini Gallion buat.
Janette bersyukur bahwa Gallion mengerti. Adanya Norma di samping ayahnya membuat segalanya menjadi lebih mudah. Tapi tetap saja Janette merasa linglung karena ia kesepian dan bosan.
Karena itulah Janette memutuskan untuk mengunjungi sekolah hari ini, sekali lagi dengan alasan mengemasi beberapa barangbarangnya yang tertinggal di loker sekolah. Janette ingin bertemu dengan beberapa teman-temannya yang masih aktif di klub dan rutin untuk datang kesekolah meskipun mereka sudah menjalani ujian akhir. Tapi pada kenyatannya ia memilih untuk duduk sendirian di perpustakaan dan merenungi semuanya. Yah, Gallion memang sudah mengizinkan Janette untuk berkencan dengan seorang teman pria meskipun harus mematuhi rambu-rambu yang sangat banyak. Ia ingin menjadikan Rudolph kencan pertama yang di bawanya untuk bertemu dengan sang ayah. Tapi Janette bisa membayangkan wajah marah ayahnya dan membatalkan mimpinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lolicious
RomanceJanette adalah putri dari bujangan Gallion Melville yang belum pernah sama sekali menikah. Jane jugalah orang yang mengubah hati Norma agar menikahi ayahnya- Gallion Melville. Janette dikelilingi bajingan-bajingan hidung belang selama kepergian oran...