BAB TIGA BELAS

13.7K 486 11
                                        

JANETTE duduk bersandar di sofa ruang tengah sambil menarik satu eksemplar buku yang berada di atas meja. Buku milik Violet memang berada di setiap sudut di rumah ini dan siapa saja bisa meminjamnya. Gadis itu selalu meninggalkan buku di tempat-tempat tertentu begitu dia selesai membacanya. Di saat Violet di mintai penjelasan, jawaban Violet yang paling tepat adalah karena ia melupakan bukunya dan sibuk terkesima pada akhir indah sebuah cerita. 

Meskipun Janette terus membaca setiap kalimat di dalam buku  dengan seksama, tapi kewaspadaannya hari ini sangat tinggi sehingga membuatnya sulit berkonsentrasi. Janette seringkali mengulang untuk membaca paragraf yang sama hanya karena ia lupa bahwa dirinya sudah membaca paragraf itu. Dengan Rudolph Bainbridge yang duduk di sebrangnya sambil menyoroti tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, lalu kembali lagi kerambut, kembali lagi ke kaki dan kembali lagi kerambut, begitu seterusnya membuat Janette merasa sangat tidak nyaman. Hari ini Violet tidak ada di rumah, dia sudah pergi sejak pagi dan berpesan bahwa dirinya tidak akan pulang karena menginap di rumah teman untuk mengerjakan banyak hal penting. Jammie, dengan semangat yang tersisa berniat untuk menunggu bidadarinya lagi di lapangan tembak dan melupakan sumpahnya untuk tidak berusaha mencari wanita itu lagi. Ia berjanji tidak akan pulang sebelum berhasil menemui wanita itu dan mengetahui namanya. Lalu Joses, sudah tidak pulang sejak kemarin dan entah akan pulang atau tidak. 

Sedangkan Juan bertekad untuk bersenang-senang sendiri karena tidak ada seorangpun yang bersedia mnemaninya. 

Wajar bukan, Jika Janette merasa harus waspada saat ini. Di rumah ini sama sekali tidak ada orang selain dirinya, Rudolph, Ester, dan seorang tukang kebun yang hanya datang dua hari sekali dan sudah pulang sejak pagi tadi. Saat pulang sekolah, Janette menemukan Rudolph sudah menunggunya dan hendak menyaksikan Janette mengganti pakaian dengan meletakkan kakinya untuk mengganjal pintu. Ia membuat Janette membatalkan rencana untuk mengganti pakaian. Akhirnya Janette memilih ruang tengah sebagai tempat pelarian karena Ester selalu mondar-mandir disana dan gilanya, Rudolph mengikutinya hanya untuk memandanginya dengan tatapan berapi-api selama berjam-jam. Hanya tinggal Ester yang menjadi penghalang mereka untuk saling bicara saat ini karena takut mereka akan mengungkit masalah pribadi dan Ester mendengarnya. Jadi mereka berdua hanya berdiam diri sambil saling 

memandang sesekali—Janette yang melakukan itu, karena Rudolph 

tidak memandangnya sesekali melainkan sepanjang waktu—hingga 

Ester datang untuk mempertanyakan menu makan malam. 

“Anda semua mau di sediakan menu apa untuk makan malam 

kali ini?” Suara lembut mendayu-dayu milik Ester meluncur bersama 

dengan tatapannya kepada Rudolph dan Janette bergantian. 

Janette segera menyahut dengan lantang. “Sepertinya malam ini aku tidak akan makan malam, Ester. Terimakasih atas tawarannya.” 

Tentu saja Janette harus melakukan itu mengingat dirinya akan makan malam berdua saja dengan Rudolph. Dia sangat ingin menghindar dan sangat ingin tau bagaimana caranya. Tapi Rudolph akan terus mengikutinya dan gerakan cepatnya selalu membuat Janette gagal saat ingin menutup sebuah pintu. Jika ia tidak ikut makan malam kali ini, maka Janette memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari Rudolph. 

“Kau dengar itu?” Rudolph berkata bijak. “Aku juga sedang tidak berselera. Terimakasih Ester. Sepertinya kau tidak perlu repot-repot menyiapkan makan malam untuk kali ini.” 

Diary LoliciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang