BAB DUA PULUH TUJUH

10.1K 458 11
                                    

AKU akan memelukmu sampai pagi. 

Ah, Ya! Ini sudah pagi dan sudah saatnya mengakhiri mimpi. Bukankah Janette berprinsip bahwa dirinya hanya boleh melunak satu malam saja? Maka pagi ini ia akan menolak jika Rudolph masih memeluknya. Sayangnya ketika Janette membuka mata, ia benarbenar seorang diri di ranjang itu. Dengan tidak bersemangat, Janette mengawali aktivitas hari ini dengan berbenah di kamar mandi sebelum akhirnya ia mengenakan kemeja ungu milik Rudolph sebagai kemeja dan segera mencoba untuk membuka pintu. 

Yah, seperti dugaannya. Sikap manis Janette semalaman benarbenar membuatnya mendapatkan kebebasan. Pintu itu tidak di kunci sama sekali dan Janette segera keluar dari kamar itu dengan senang hati. Begitu menuruni tangga, Janette mendapat sambutan meriah dari Pollard bersaudara yang tengah menikmati sarapan pagi mereka. 

Juan dan Joses berteriak bersahutan menyambut Janette yang akhirnya bisa mereka lihat setelah satu minggu. Joses segera berdiri dari bangkunya untuk memeluk Janette lalu berkomentar. 

“Sepertinya kau tambah tinggi!” lalu memaksa Janette duduk di antara mereka. 

Janette hanya membalasnya dengan senyum kesal. Dan ke tiga bersaudara itu menyadarinya. “Kalian bahagia?” 

Jammie berdecak. “Atas penculikanmu? Kau masih menyalahkan kami?” 

“Tidak, sekarang tidak lagi.” 

“Baguslah!” 

“Lalu bagaimana semalam?” Juan bertanya jahil “ku dengar pagi ini dari beberapa sumber yang terpercaya bahwa kau dan paman tidur dalam kamar yang sama. Kalian melakukan apa saja? Apakah kalian…” 

“Ucapanmu semakin tidak sopan!” Janette berdesis lalu tertawa saat menyadari bahwa dirinya sama sekali tidak bisa menahan tawanya. Ia merindukan ketiga orang ini dan senang bisa mendengar perkataan mereka lagi. Setelah tawanya reda, Janette segera mengibaskan tangannya dan bergumam pelan. “Kami tidak melakukan apa-apa!” 

“Oh, sayang sekali kami sedang tidak di rumah tadi malam.” 

Joses berkata dengan suara yang dalam. “Jika tidak, aku pasti bisa membuktikan kalau kau berbohong!” 

“Apa yang akan kau lakukan? Menguping di depan pintu?” 

“Tidak, mendobrak kamar kalian untuk melihat siapa yang di telanjangi dan yang menelanjangi!” 

Pipi Janette bersemu merah seketika. “Kalian tidak akan mendapatkan apa-apa selain orang-orang yang tidur karena kelelahan!” 

“Baiklah, meskipun belum bisa percaya…” 

“Sebaiknya kau percaya, Juan!” Janette sedikit membentak. Ini bukan percakapan asing dan dirinya bukan anak kecil lagi yang tidak seharusnya mendengar obrolan cabul seperti ini. Tapi tetap saja Janette merasa sangat malu karena yang menjadi topik pembicaraan adalah dirinya. 

“Kami fikir, kau masih marah, Bibi kecil!” Juan membalas. 

Diary LoliciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang