MAYA

1K 42 5
                                    

Rayuan rindu hingga elegi bernada sendu pernah kuterima darimu. Cakap-cakap sederhana hingga kalimat tanpa jeda temani diriku hingga pagi buta. Kala itu, kamu sedang bergelora. Mendamba insan yang biasa saja.

Akupun begitu. Rela kehilangan jatah memejamkan mata demi pria berkumis tipis yang tanpa sengaja kudamba. Menjadi bodoh dan mudah terjebak rayuan sederhana. Menyerahkan hati untuk dibiarkan terluka.

        K     I     T     A

Wujud cinta tanpa rupa. Ada tapi maya. Terasa tapi tak biasa. Hadir karena luka, dan pergi secara tiba-tiba.

Cinta —ala kita. Dapat dirasa karena ruang maya sibukkan kita. Menipu waktu agar tak mengganggu setiap topik yang aku sampaikan. Memaksa kamu membalas semua asa yang kulahirkan.

Rindu —ala kita. Disebabkan kebiasaan-kebiasaan yang terlalu memakai perasaan. Sesuatu yang harusnya tak perlu dipikirkan, malah menjadi sebab rasa nyaman berkelanjutan.

Hingga akhirnya bosan menerpa. Rutinitas menjemukan, yang katanya kewajiban sebuah hubungan cinta —ala kita, nyatanya justru menjadi bumerang. Bahwa semua ini hanyalah selingan kala sepi melanda, saat hatimu tak miliki siapa-siapa. Hingga akhirnya, kamu menemukan dia yang sejak lama kamu pinta.

Aku —pengisi sepimu, tak berdaya. Karena cinta, rindu dan nyaman yang kurasakan tak pernah dapatkan pengakuan. Hingga hak memintamu menetap pun tak tersampaikan.

Seperti sebelumnya, semuanya maya. Rupamu, suaramu, hingga perasaanmu. Aku tertipu. Ruang maya ini membuatku kelu. Menangis tersedu karena cinta dan rindu yang menggebu, disebabkan Tuan tanpa wujud yang mampu kusentuh.

Aku termangu. Diatas kertas kuning langsat kutorehkan tinta pekat.

Kukatakan bahwa....

Siapapun dirimu, sayang ini tetap benar untukmu. Meski aku tak tahu bagaimana bisa aku memdamba sosok maya nun jauh disana. Yang aku yakini, aku bisa mengimani Tuhanku tanpa pernah aku tahu wujud-Nya. Maka aku bisa mencintai makhluk Nya, meski pertemuan tak pernah ku rasa. Terima kasih untuk semua drama dan cinta pura-pura, semoga Tuhan pertemukan kita.

Kumpulan Puisi - Kala Senja MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang