Aku bingung, kenapa hujan selalu dikaitkan dengan kenangan? Padahal yang selalu kutemui adalah genangan.
Aku bingung, kenapa senja selalu dikaitkan dengan romansa? Padahal yang kulihat hanyalah mega.
Dan aku bingung, kenapa kamu selalu dikaitkan dengan dia? Padahal yang kutahu, kamu tidak mencintainya.
Tapi aku takut, suatu saat nanti kamu terjatuh padanya. Pada dia yang setiap waktu berusaha mencuri perhatianmu. Pada dia yang setiap hari percaya diri berhasil memiliki.
Padahal aku tahu, kamu tidak mencintai. Dan aku tahu, akupun tak diingini.
Tapi aku benci mengakui, bahwa kamu mulai terlihat jatuh hati. Pada gadis yang tanpa malu mengejarmu kesana kemari.
Iya, tidak seperti aku. Yang hanya bisa membantah bahwa kamu tidak mencintainya, pun juga tidak mampu berjuang untuk menyatakan rasaku padamu disana.
Apakah aku harus segila dia? Apakah aku harus menghilangkan rasa malu ku seperti dia? Apakah itu hakikat berjuang untuk mendapatkan yang kita cinta?
Sayang, maaf. Aku hanya mampu mencintaimu dalam tatap dan sujudku. Bukan dalam tiap senyum sapa dan pelukan seperti yang setiap hari dia berikan padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi - Kala Senja Menyapa
PoetryPenaku telah usang Termakan detik-detik yang terkenang Lembar-lembar koyak tergerus zaman Adakah inginmu untuk pulang? Sela jemari ini kian usang Adakah hujan yang membawamu datang? Masihkah sisa cinta yang terbuang? Adakah cela untukku kembali bers...