(Bukan) Gibran dan May Ziyadah

256 11 0
                                    

Kisah kita adalah sastra
Cinta yang merupa aksara antar jeda
Tiap-tiap kata adalah buih rindu penuh tanya
Kapan jumpa menemui kita?

Lembar-lembar puisi ialah saksi
Dimana janji menemui belum terealisasi
Dimana dekap hanya sebatas ucap
Dimana kita, sebatas cinta ruang maya

Apa-apa yang kurasa nyata
Ku takutkan hanya aku saja yang mendamba
Apa-apa yang kurasa ada
Ku takutkan hanya aku saja yang merasa

Aku bukan May Ziyadah, pun juga kamu bukan Gibran yang melegenda
Tapi apakah jumpa kita juga akan mustahil dirasa?

-sanju

"....Tidak mungkinkah Bintang Johar itu seperti aku juga; ia mempunyai Gibran-nya sendiri; yang berada nun jauh disana, tapi sebenarnya amat dekat di hatinya. Dan tak mungkinkah pula Bintang Johar itu sedang menulis surat kepada Gibranya saat itu juga, saat senjakala bergetar di ujung cakrawala, karena tahu bahwa gelap akan melulur senja, dan esok terang pun akan mengusir gelap, ia pun sadar bahwa malam akan berganti siang, siang pun esok menggatikan malam , silih berganti terus menerus, sampai keheningan ujung senja pun telah memeluknya, diikuti dengan kesunyian malam. Ditaruhnya penanya, lalu berlindung dari kegelapan di balik tameng sebuah nama: Gibran,"

Kumpulan Puisi - Kala Senja MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang