Tujuan apa? Kisselle tidak mengerti. Rasa penasarannya tidak bisa dibendung lagi. Bahkan ia sampai melupakan kemarahannya terhadap Geon. Sikap Geon benar-benar misterius sejak dia berkata bahwa dia akan membawa Kisselle ke suatu tempat dan ingin menunjukkan sesuatu yang ada di sana. Geon hanya diam selama perjalanan, menjadi diam tidak tersentuh sama sekali. Berkali-kali Kisselle memandanginya berharap Geon akan memprotes atau sekedar merespon, tapi tidak. Geon hanya fokus pada jalanan. Kisselle sudah memberikan kode agar Geon mengerti jika Kisselle tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Banyak yang tertutupi dan hanya membuat Kisselle berputar-putar di tempat sama hingga tersesat.
"Pak, kita mau ke mana sih?" tanya Kisselle terlalu jengah dengan sikap Geon dan keheningan di antara mereka.
"Berhenti manggil saya dengan sebutan itu, Kisselle! Dan jangan banyak tanya, kamu cukup duduk menunggu. Saya sedang
berkonsentrasi," ucap Geon sedikit menggertak. Bahkan sampai membuat Kisselle sedikit tersentak, dan itu tidak luput dari perhatian Geon. "Maaf, saya gak bermaksud mengagetkan kamu. Saya mohon kamu diam untuk kali ini saja," ucapnya lagi kali ini lebih lembut dan ia pun menatap Kisselle yang benar-benar diam.Kisselle memang diam, namun dalam hati ia sibuk menggerutu dan mengumpat. Menjelang malam, salju turun cukup lebat tidak seperti siang. Dalam benak Kisselle penuh tanda tanya, sudah hampir malam seperti ini Geon akan membawanya ke mana. Tapi ia sadar, percuma saja Kisselle memikirkan itu sekeras apapun, tidak akan ada jawabannya. Seperti yang Geon perintahkan, Kisselle hanya perlu diam dan menunggu.
Sampai beberapa saat, mereka tiba di sebuah tempat yang memiliki lahan kosong tertimbun salju, sepertinya ini tempat untuk bermain ski. Ramai sekali orang-orang di sana dari berbagai kalangan. Tidak hanya penduduk Jepang asli, Kisselle bisa melihat banyak turis dari negara lain juga. Kisselle turun dari mobil saat Geon turun. Ia tidak menunggu Geon membukakan pintu untuknya, karena Kisselle tidak suka tindakan itu. Terlalu berlebihan dan terkesan manja baginya. Lagipula tidak ada tanda-tanda Geon akan melakukan itu.
"Ini tempat apa, Pak?" tanya Kisselle dengan pandangan yang masih mengedar memperhatikan orang-orang. Ada beberapa wahana permainan di ujung yang daratannya lebih rendah di tempat ini. Dan itu membuat Kisselle tersenyum senang karena menurutnya pemandangan ini sangatlah menakjubkan.
Kisselle menoleh menatap Geon yang memandang lurus ke depan. Kisselle pun mengikuti arah pandangan Geon. Sebuah kotak yang sangat besar berbentuk persegi panjang yang diikat dan tersambung pada alat berat di sampingnya. Dahi Kisselle mengkerut, karena kekagumannya ia sampai tidak menyadari bahwa ada benda iu di sana. Padahal ukurannya tidaklah kecil, Panjangnya sekitar 10 meter dan tingginya mungkin lebih dari 3 meter.
"Pak, kenapa sih?" Kisselle kembali bertanya karena Geon tidak kunjung bersuara. Itu membuat Kisselle sedikit dibuat takut.
Tanpa bersuara Geon meraih tangan Kisselle, menariknya mendekati kotak itu. Kisselle pun tidak memprotes, ia mengikuti Geon tanpa penolakan meski ia sedikit panik. Pandangan Kisselle menyebar ketika alat berat mulai bergerak hendak mengangkat kotak itu. Orang-orang mulai menatapnya dan Geon yang menghampiri kotak itu. Karena memang kotak itu menjadi pusat perhatian sejak tadi. Menerima tatapan itu membuat Kisselle mengeratkan pegangannya pada tangan Geon. Ia mulai panik sekarang.
Ketika 5 meter berjarak dari kotak itu, Geon berhenti dan menarik tangan Kisselle sehingga Kisselle berada di depan dan menghadap padanya.Kisselle menatap Geon dengan gugup. "Kita mau ngapain?" tanya Kisselle. Suaranya bergetar.
"Tutup mata kamu," perintah Geon. Namun Kisselle tidak menurutinya, ia malah mengerutkan dahinya menatap Geon heran. Dan itu membuat Geon menghela napas lalu membungkukkan tubuhnya sedikit. "Ada sesuatu di belakang kamu. Itu tujuan saya selama ini," ujar Geon memilih untuk mengganti cara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISSELLE
Romance"Lebih baik saya nikahi kamu dari pada saya harus buang waktu dan tenaga buat perkosa kamu." -Geonard "Maaf, Pak. Tapi saya gak suka duda." -Kisselle. Kisselle, hanya seorang mahasiswi pengangguran yang tidak tahu harus membayar biaya kuliahnya deng...