Setelah melewati berbagai rintangan mulai dari yang terberat hingga yang mudah, Geon bisa membawa Kisselle ke pelaminan bersamanya. Kata sah yang ia tunggu-tunggu dan status halal yang ia nantikan pada akhirnya kini berada di depan mata. Hanya butuh satu bulan untuk mereka meyakinkan dan memantapkan tekadnya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Mereka akan menggelar pernikahan sederhana yang diadakan di kediaman Kisselle. Dan mereka berencana ingin mengadakan pesta yang lebih meriah di Jakarta karena Geon ingin mengundang para partner bisnisnya sekaligus mengumumkan bawa ia sudah memiliki bidadari surganya. Beberapa proses pernikahan yang berbau tradisional yang didasari adat istiadat yang berlaku di sana, membuat Geon sedikit bingung dan lelah pada awalnya. Namun karena diberi pengarahan membuatnya bisa menerima dan menjalaninya dengan tenang.
Pernikahan akan diadakan besok. Hal itu membuat Kisselle dilanda perasaan gundah dan gelisah. Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa ketika ia sudah sah menjadi seorang istri. Bahkan mengurusi persiapan pernikahannya saja Kisselle merasa selalu ingin muntah karena ia seperti belum siap menjalaninya. Begitu banyak yang harus dipertimbangkan untuk dilakukan, itu yang membuatnya terbayang begitu sulit dan rumit.
Kisselle membawa telapak tangannya menutupi wajah, menghela napas dan menggeram karena perasaan gelisah yang menguasainya. "Hari ini hari terakhir gue lajang, mungkin ini hari terakhir juga gue perawan. Kok gue jadi takut, ya?" gumamnya sambil bergidik ngeri membayangkan hal yang menurutnya menyeramkan.
"Tapi kayaknya Pak Geon udah hebat deh bukan amatiran, gak bakal main kasar juga kayaknya. Duh..." gumamnya lagi penuh dengan rasa takut. Ia nyaris menangis karena rasa takut itu semakin menguasainya. Sebutlah Kisselle berlebihan atau anak jaman sekarang menyebutnya lebay, tapi kenyataan bahwa Kisselle merasakan itu.
Di tengah suasana hatinya yang kacau, Kisselle mendengar deringan dari ponselnya. Ia menoleh lalu merangkak ke tengah tempat tidur dan mengambil ponselnya. Di sana tertera sebuah pesan baru dari Geon. Kisselle hanya menatapnya, tidak berencana untuk membaca pesan apa yang Geon kirimkan. Sudah seminggu lebih pria itu tidak menghubungi Kisselle. Hal itu juga yang membuat Kisselle dilanda gelisah dan rasa takut. Ia ingin Geon menenangkannya, walau hanya sebatas pesan atau lewat telepon.
From: Pak Geon
Kiss?
Kisselle mendengus melihat hanya sebatas itu pesan yang Geon kirimkan. Membuat Kisselle malas untuk membalasnya, bahkan ia menyesal telah membacanya. Kisselle rasa Geon mulai tidak tahu diri setelah resmi menjadi calon suaminya.
To: Pak Geon
Siapa ya?
Menekan tombol kirim di sana. Kisselle menahan senyum atas pesan balasan yang ia kirimkan. Biarkan saja pria tidak tahu diuntung itu merasa kesal, pikir Kisselle dengan sisi jahil dan jahatnya.
From: Pak Geon
Kiss, jangan bercanda. Kamu sedang apa? Bagaimana keadaan kamu? Apa gak kangen?
Kisselle kembali mendengus. "Kangenlah! Gila nih orang."
To: Pak Geon
Siapa sih? Sok kenal banget!
Kali ini Kisselle terkekeh puas dengan apa yang ia lakukan. Ia sangat kesal dengan Geon, dan saat ini Kisselle ingin mengambil alih kendali. Ia ingin menghidupkan suasana suami takut istri jika sudah sah nanti. Lihat saja nanti siapa yang bertekuk lutut. Yang jelas, Kisselle tidak akan melakukannya.
***
Sudah lebih dari seminggu Geon tidak menghubungi Kisselle. Bukan karena ia lepas tangan atau merasa sudah tidak harus mengurusinya karena toh mereka akan menikah. Namun Geon sedang dalam keadaan kacau di mana ia mulai dirundung kegelisahan. Tahun bukanlah waktu yang sebentar, dan Geon sudah menjalani hidup menduda bertahun-tahun. Ketika kenyataan memberitahunya bahwa ia akan segera mengganti status dudanya, Geon merasa seperti ia akan dibuang dari sebuah pesawat di ketinggian beribu-ribu kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISSELLE
Romance"Lebih baik saya nikahi kamu dari pada saya harus buang waktu dan tenaga buat perkosa kamu." -Geonard "Maaf, Pak. Tapi saya gak suka duda." -Kisselle. Kisselle, hanya seorang mahasiswi pengangguran yang tidak tahu harus membayar biaya kuliahnya deng...