Bab 24

82.8K 4.6K 395
                                    

Setelah meminta untuk Kisselle diam dengan teman-temannya. Geon pergi begitu saja tanpa melihat raut wajah Kisselle sedetik saja. Dia terlalu antusias menyambut Vinnie yang sudah sangat lama tidak pernah bertatap muka lagi dengannya. Senyumnya yang jarang terlihat kini tampak tercipta dengan lebar. Binar bahagia di matanya sejak pesta dimulai bahkan sekarang tampak lebih memancar. Menunjukkan betapa bahagianya dia hanya karena kedatangan sang mantan istri.
Bohong kalau Kisselle baik-baik saja. Tentu dia lebih kacau dari sekedar sakit hati. Terlebih lagi tatapan orang-orang yang mengetahui hubungan Geon dan Vinnie begitu menusuk Kisselle. Tapi tidak cukup jelas untuk berhasil membuat Geon terusik. Dia tampak tidak menyadarinya, hanya Vinnie yang sekarang ia tatap.

Sebagian besar tamu undangan di sini tahu siapa Vinnie. Terutama para rekan bisnis juga karyawan Geon. Itu sebabnya kini mereka menatap Geon dan Kisselle bergantian dengan berbagai jenis tatapan. Beberapa di antaranya langsung berbisik-bisik. Kisselle menyadarinya, namun ia tidak mau mendengar karena itu hanya akan membuatnya semakin terlihat menyedihkan. Ditambah air mata yang kini mulai menggenang, Kisselle sangat ingin pergi dari tempat penyiksaan ini. Ia tidak tahan lagi. Melihat Geon menatap Vinnie dengan binar bahagia, dan orang-orang yang menatapnya mengiba. Kisselle tidak diciptakan untuk menerima ini, ia tidak memiliki kesiapan diri untuk itu.

"Re, lo sadar gak sih, ternyata istrinya Pak Geon itu yang dulu videonya sempet viral di lamar pake pahatan es itu kan? Kenapa gue bisa lupa ya?" ucap seorang wanita bergaun merah menyala.

"Lah iya. Gue juga lupa," ucap wanita di sampingnya yang bergaya rambut dicepol dengan sedikit anak rambutnya yang berjatuhan membingkai wajahnya. "Lagian kan dulu gak jelas gitu muka cowoknya, cuma dibilang mirip doang gak ada yang bilang itu Pak Geon," lanjutnya sambil menatap Kisselle lalu meneguk minuman di tangannya.

"Iya juga sih. Tapi kasian yah Kisselle, Pak Geon jahat banget dah. Mentang-mentang cakep. Ya emang si dibanding Kisselle, Vinnie lebih cantik,"

"Jelas lah, dia model. Nah, Kisselle apaan? Gayanya juga agak kampungan. Bukan kampungan sih, cuma ya agak gak pantes aja istrinya Pak Geon kayak gitu," ucap wanita berambut cepol.

"Vinnie mah menang kemana-mana. Udah cantik, awet muda, adem banget deh natapnya. Ah pokoknya  kalo misalnya Pak Geon kepincut lagi sama Vinnie, gue mau ngeship mereka," si wanita bergaun merah dengan begitu antusias menyahuti.

"Jangan gitu lo, ngedoain yang gak baik. Lagian Kisselle juga cantik, gayanya juga keren-keren aja, dia masih muda," ucap wanita berkaca mata tidak terima temannya mengatakan hal yang tidak baik mengenai pernikahan Kisselle dan Geon.

"Iya keren buat dia, lah buat Pak Geon mah gak cocok, Neng."

"Iya."

Wanita berkacamata itu mendengus. "Terserah," ketusnya sambil memalingkan muka.

Sementara itu, Kisselle terdiam. Ia tidak sedikitpun menatap Geon dan Vinnie. Ia sibuk menghibur dirinya sendiri menganggap kalau ini tidak akan terjadi apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja. Lagipula Geon tidak akan setega itu, Kisselle percaya dengan suaminya.
Di lain sisi Bella mengepalkan tangannya. Tentu ia mengetahui siapa perempuan cantik yang saat ini tengah seru mengobrol dengan Geon. Ia menatap mereka bedua dengan tajam, lalu beralih pada Kisselle yang tengah berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja. Bahkan saat tatapan mereka bertemu, Kisselle memaksakan diri untuk tersenyum. Namun Bella sangat mengenal Kisselle, dalam keadaan baik pun Kisselle tidak akan pernah menyuguhinya sebuah senyuman karena wanita itu tidak akan mau repot-repot melakukannya. Dan sekarang, dia tersenyum seolah memberitahu Bella kalau dia baik-baik saja.

"Nanti gue tabok suami lo, tenang aja," ujar Bella seraya mengusap lengan atas Kisselle.

Kisselle terkekeh, namun itu malah membuat genangan di matanya semakin menyeruak dan akan jatuh jika saja Kisselle tidak segera menunduk lalu mengusapnya. "Gue gak papa," ujarnya dengan suara sangat pelan dan sedikit bergetar.

KISSELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang