19.

726 35 0
                                    

Tampaknya matahari mulai terbit di sebelah timur dengan agak malu malu.
Burung burung kecil bernyanyi ria menyambut pagi hari.

Tampaknya seorang gadis masih betah di tempat tidurnya enggan bangun ia memperekat selimut tebalnya karena merasa kedinginan. Dengan terpaksa kirana harus bangun dan masuk ke kamar mandi untuk memanjakan tubuhnya.

Setelah selesai ia memakai baju switer bergaris abu abu putih dan ia padukan dengan rok kodok sepanjang betis kakinya. Sambil menunggu waktu yang di tentukan kemal untuk menjemputnya ia mengambil buku hariannya di dalam laci. Kirana mengukir kata dengan penanya di atas kertas putih itu.

Fajar telah tiba ia seakan mendekapku dengan hangat meraih semangat baru. Aku berharap kebahagian yang sederhana ini jangan pudar oleh kesedihan yang akan datang.

-Ardella-

Kirana tersenyum setelah menulis sederet kata di bukunya. Dan tak terasa sudah pukul 09:00 dia keluar kamar dan dilihat tidak ada siapa siapa hanya ada bi minah sedang membereskan rumah. Kirana menuruni anak tangga satu persatu menghampiri bi minah sedang menyapu ruang tengah.

"Bi yang lain kemana.?" tanya to the point kirana yang tidak menyadari dia telah membuat kaget bi minah.

"Astagfirullah non ngagetin bibi." jawab bibi dengan mengelus dadanya.

"Hehe maaf bi." kirana terkekeh sambil mengagaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Iya non, mereka sedang pergi bertemu orang penting." ucap bibi yang sempat tertunda.

"Oh begitu ya." ucap kirana dengan manggut manggut.

"Loh non sudah rapi mau kemana.? Tanya bi minah.

"Udah ada janji sama temen-temen bi."

"Ya sudah bibi tinggal ke dapur ya non.

Kirana hanya membalas dengan mengangukkan kepala dan tersenyum manis.

🌜🌜🌜

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu menggema di penjuru rumah mewah itu. Dan di pastikan itu adalah kemal. Kirana berlari menuju pintu utama dan membukakan pintu tersebut.

"Assalamualaikum kirana." ucap salam kemal dia membawakan bunga anyelir berwarna yang sangat indah.

"Waalaikumsalam ayo masuk dulu." balas kirana dengan sopan mempersilahkan kemal masuk kedalam rumah.

"Mau minum apa mal." tanya kirana setelah mereka duduk di sofa ruang tengah.

"Ga usah makasih ran kita langsung berangkat aja." kemal menolak dengan sopan.

"Oh kalo gitu gue ambil tas kecil dulu lo tunggu disini." kirana ngibrit ke kamarnya untuk mengambil tasnya.

dia selalu membawa buku hariannya kemana-mana dikarenakan buku itu kecil jadi pas didalam tas kecilnya.

"Udah ayok." ucap kirana dan kemal pun bangkit dari duduknya.

"Oh oke yuk."

Dan mereka berjalan keluar rumah menuju mobil hitam yang terparkir di perkarangan rumah kirana.
Kemal membukakan pintu untuk kirana masuk kedalam mobil. Dan setelahnya dia, mobil itu berjalan dan menjauh kian menjauh dari perkarangan rumah kirana.

Lukisan Hati Gadis Kaku (LHGK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang