42.

473 34 9
                                    

Tampaknya Bulan itu sangat malu-malu dilangit ya, dia hanya timbul setengah.? Seperti kamu yang malu-malu dengan perasaanmu dan aku sendiri masih terbelenggu oleh CINTA yang selalu hadir dihatiku saat ini.

-Kemal Hardiansyah-

Ini hari terakhir classmeeting bagi siswa-siswi yang mengikuti pertandingan, dan besoknya adalah hari yang menebarkan jantung alias penaikan kelas. Jadi hari ini adalah free bagi yang tidak masuk final dari pertandingan antar kelas.

Tampak beberapa gadis sedang mengobrol di BPR yang sejuk menenangkan, anginnya sepoy-sepoy wihhh enak pokonya.

"Kirana dari tadi nulis apaan sih di buku kecil itu." tanya Dahlia.

"Paling juga nulis isi hatinya iya kan." tebak Vita.

"Hmmm bukan." balas Kirana dengan senyuman.

"Ishhh." mereka berdua mencebikan bibirnya dengan lucu.

"Hahaha percuma lo nanya tulis apaan ke dia? Nggak bakalan di kasih tau.?" ucap Nurul.

"Guyss gue bawa cemilan nih." tiba-tiba Anisa datang bareng Risa membawa dua kantung kresek putih yang berisi beberapa minuman dan cemilan.

"Wiiidddiiihhhh kalo ini sih mau." seru Nurul.

"Kerjaan lo makanan terus nur nur." ucap Dahlia dengan gelengan kepala.

"Suka suka gue lah." ucap Nurul

Mereka tertawa riang seperti tak ada beban yang menyelimuti hati mereka. Tanpa mereka sadar ada beberapa cowok memerhatikan setiap gerak-gerik para gadis itu.

"Lo harus bisa Mal ini semua buat keselamatan Kirana." ucap syahrul sambil memegang bahu Kemal.

"Gue nggak yakin soal itu."

"Percaya kepada kita bro." kali ini Edward menyemangati.

"Fight thing." tangan Dani mengenal dan terjulur ke atas sambil tersenyum lebar.

"Thanks bro."

Kemal menghampiri para gadis sedang terduduk di hamparan rumput, ia menerima saran dari syahrul setidaknya dia melakukan ini demi Kirana.

"Hy grils." sapa Kemal dengan senyum ramah.

"Ngapain lo." ucap sinis Nurul.

"wohoo selow aja, gue kesini hanya ingin_____" Kemal sengaja menggantungkan katanya dan matanya mikirin ke arah Kirana dengan tatapan tak enak hati. "Ngajak Anisa itu aja."

"Ohh." seru Dahlia bibirnya berbentuk huruf O sambil menatap iba Ke arah Kirana, yang di tatap pun tersenyum masam.

Beberapa menit hening tidak ada obrolan dari mereka masing-masing, dan seperkian detik suaranya menjadi canggung dan akward.

Kemal menggaruk tengkuknya yang tidak gatel "Gimana lo mau ikut gua hanya sebentar ko. ?" tanya Kemal dengan senyum canggung.

Anisa melihat ke arah Kirana tak enak hati, ekspresi wajahnya bingung antara mau ikut atau tidak.

"Yaudah ikut aja Nis." ucap Kirana dengan tersenyum ramah.

🌠🌠🌠

Kemal terus berjalan menelusuri koridor menuju belakang sekolah, semua siswa-siswi yang berada di koridor melihat dengan tatapan yang tidak suka. Anisa yang mengekori Kemal di belakang hanya bisa merasakan ke risihan dalam dirinya, kalo bukan Kirana yang minta pasti dia nolak tapi disisi lain ada Lina yang terus menyuruh ya kali ini perasaannya ikut andil dengan kenyataan dari percintaan yang penuh kerumitan.

Lukisan Hati Gadis Kaku (LHGK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang