37

566 35 3
                                    

CINTA datang dengan sendirinya merangkai kata INDAH dan tak lama cinta juga akan meninggalkan HATI dengan sendirinya,  yang akan menimbulkan yang namanya LUKA kepedihan yang sangat MENDALAM.
-Kemal Hardiansyah-

Apalah daya Kemal, dia tidak bisa berbuat apa-apa? Yang dia bisa lakukan hanya memendam kerinduan, ia juga harus berpikir tentang rencana tanpa melukai Kirana sedikit pun dan juga bagaiman cara melawan seorang saiko yang benar-benar sudah di butakan oleh Cinta dan dendam?.

"AHhhh____." teriak prustasi Kemal sambil mengacak rambutnya kasar.

"Sabar Mal, gue disini." ucap perempuan bertubuh tinggi itu.

"Lo hanya bisa bilang SABAR, lo nggak ngebantuin gue sedikit pun BERPIKIR NISA." Kemal berteriak lagi, kali ini dia sangat marah besar.

"Gue tau lo sangat mencintai Kirana dan lo nggak sedikitpun melihat gue, yang ada di pikiran dan hati lo cuman Kirana Kirana dan Kirana."

"Ya benar pikiran gue di penuhi Kirana, lantas apa masalah lo Hah? Asal lo tau gue ngga ada sedikitpun rasa ingin mencintai lo Nisa."

"Justru itu masalahnya, tanpa disadari lo menyakiti diri sendiri Mal mulai sekarang lo belajar lupain dia." Ansa mulai sesak di rongga dadanya.

"NGGAK gue bilang NGGAK tetap Nggak."

"KEMAL."

PLAK

Anisa geram ia menampar Kemal dengan keras, setelahnya Anisa menyesali perbuatannya itu. Tapi yang ia lakukan hanya ingin Kemal tersadar dari apa yang dilakukannya.

"Mal sor______"

"PERGI."

"mm____al_____" suara anisa bergetar karena sesak hatinya di bentak oleh seorang yang ia cintai, air matanya mulai turun setetes demi tetes.

"GUE BILANG LO PERGI."

"FINE." Anisa menangis ia pergi dari hadapan Kemal sambil berlarian karena desakan airmata terus mengalir, ia tak peduli dengan orang rumahnya kemal.

"Loh Nis kamu kenapa." tanya Maya.

Anisa menghiraukan pertanyaan yang di utarakan oleh Maya ibunda Kemal, ia terus berlari keluar rumah hatinya sangat terluka.

"Kemal." ucap Maya dengan menggelengkan kepalanya.

🌜🌜🌜

Dalam Kamar bernuansa hitam putih itu ada seorang pemuda laki-laki yang sedang termenung di atas jendela. Ia seharian tidak keluar kamar karena terus kepikiran isi pesan yang begitu mengejutkan.

"Abang mau sampai kapan kaya gini terus." ucap Maya yang tetus khawatir terhadap anak sulungnya.
Tak ada jawaban dari mulutnya Kemal, hati Maya terasa sakit melihat putranya seperti ini? Dia tidak tau apa yang terjadi, masalah berat apa yang di pikul anak sulungnya saat ini?

"Bang kamu apain Anisa sampai menangis gitu?." tanya Maya sekali lagi.

"Abang harus apa bun?." Akhirnya Kemal angkat suara meski suaranya sedikit parau.

Lukisan Hati Gadis Kaku (LHGK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang