47.

470 30 0
                                    

Mawar ini memang sangat indah! Tapi ia selalu di jaga oleh sang duri yang menancap di tangkainya. Seperti kamu yang selalu menancapkan setiap duri di hatiku!.
-Kirana Ardella Santoso-

Kirana masih tidak percaya dengan pemuda yang ada di video itu, pasalnya pemuda itu mirip banget dengan Gery? Ia harus memastikan siapa pemuda itu. Kirana mengambil ponsel jarinya lihat mencari nama yang tertera di layar ponsel tersebut, ia langsung menyentuh tinggal menunggu telpon ya di terima oleh seseorang.

Tidak butuh se jam untuk menunggu si penelpon mengangkat telponnya.

"Hallo Assalamualaikum Ian."

"Ya Waalaikumsalam." suara bas seorang pemuda terdengar.

"Ian lo udah liat e-mail yang gue kirim?." tanyanya

"Udah, Kenapa? Lo percaya bahwa pemuda itu adalah Gery teman kita waktu kecil dulu. " jawabnya dengan hati-hati

"Gue belum yakin Ian ada hal yang janggal sama kasus yang gue hadapi, terus apa yang harus gue lakukan sekarang? Gue bener-bener bingung?."

"Iya sih gue ngiranya begitu secarakan keluarga Gery baik, tapi ini akan jadi bukti kejahatan mereka Ran. Gini aja lo ajak Gery ngobrol siapa tau lo dapat informasi siapa Gery sebenarnya?." penjelasan Damian secara rinci.

"Gimana Ian gue takut?." Kirana terlihat gelisah dan gusar.

"Lo nggak usah takut Ran, anak buah gue akan mantau dari jarak jauh dia akan menyamar sebagai orang lain. Oh iya lo jangan lupa pake earphone Bluetooth biar gue bisa dengan pembicaraan lo lewat situ."

"Oke kalo gitu, Gue akan ketemuan di taman dekat komplek gimana menurut lo? ."

"Good lo memilih tempat yang banyak orangnya, lo harus memastikan bahwa di foto itu bukan lah Gery Ran."

"Iya doain gue biar berhasil." Kirana tersenyum lega.

"Ran lo beneran suka ya sama Gery, ngebet banget bahwa itu bukan Gery ayo ngaku lo?." tanya jahil Damian.

"Ih ngaco lo, ya_______" Kirana berhenti berbicara ia menurunkan ponselnya dan berkata "Iya Ayah bentar." Ucapnya setengah teriak padahal itu adalah alibinya saja.

"Em Ian udah dulu ya, Ayah manggil gue dah."

Tut

Kirana menutup telponnya secara sepihak, orang yang di sebrang sana hanya mampu tertawa kecil karena ia merasa lucu atas sikap sahabatnya itu. Kirana sih merasa malu di ejek seperti itu, pipinya merona merah.

"Apaan sih Damian bilang begitu, apa gue beneran suka sama Gery? Ah tidak mungkin deh, sedangkan gue masih cinta sama Kemal." setelahnya Kirana berbicara sendiri sambil memukul boneka doraemon.

🌜🌜🌜

Kirana sudah siap dengan pakaian sederhannya, ia memakai jumpsuit lila Berwarna merah marun yang sangat kontras dengan warna kulitnya. Dan ia padukan dengan sepatu kets putih, tas kecilnya yang ia selalu bawa kemana-kemana.

Sebelum berangkat ia mengirim pesan terlebih dahulu kepada orang yang akan di ajak ketemunya.

To: Gery
Ger ketemu yuk di taman? Lo mau nggak, setengah jam lagi gue tunggu lo ya.

Setelah mengirim pesan, ia memasuki kembali ponsel itu ke dalam tas tak lupa dengan buku diary Kecilnya, saat keluar kamar ia berpasangan dengan Andre di lantai atas. Ia tersenyum tapi  Omnya malah membalas dengan tatapan tak suka, Kirana mengeluh dada dan langsung menuruni anak tangga.

Lukisan Hati Gadis Kaku (LHGK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang