51. END

768 42 0
                                    

Benar kata pepatah penyesalan akan berada di akhir cerita. Kini aku menyesal atas perbuatanku selama kau di dunia yang telah menaruh duri dihati mu? Maafkan aku Kirana.
-Kemal Hardiansyah-

Mendengar Kirana dan Gery kecelakaan, semua orang panik mendengarnya, mereka semua pergi ke rumah sakit permata Jakarta Selatan. Gea tidak henti-hentinya menangisi anaknya yang terbaring koma dengan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya, sedangkan Andri mendengar bahwa Kirana meninggal dan tubuhnya terbakar saat kecelakaan itu, mobilnya hangus terbakar sampai tidak bisa di perbaiki.

Dia sangat terpukul di saat dokter menyatakan gadis itu meninggal dunia di tempat. Semua sahabatnya menangis mereka berkumpul di rumah sakit itu, ada rasa penyesalan yang menjalar di hati masing-masing.

"Pak yang tabah, saya sudah sekuat semampu saya menyelamatkan anak bapak, tapi tuhan berkehendak lain." ucap dokter Rian.

"Dok anak saya masih hidup, cek ulang dok saya mohon______." ucap Andri terduduk lemas di lantai, badannya bergetar dan tangannya menutup wajah rentanya ia menahan tangis.

"Maaf pak saya turut berduka cita, saya permisi ada pasien lain. Bapak yang sabar ya. " Dokter Rian menepuk pundak Andri dengan pelan lalu pergi.

"Ka udah, ikhlaskan Ran? ." Lina mencoba menenangkan Andri.

"Lin Kirana masih hidup kan? , Nak Ayah mohon bangun lah ayah Sayang sama kamu." Andri menangis saat itu juga hatinya terasa di cabik-cabik melihat putrinya tertutup kain putih.

Gadis yang berada di balik kain putih itu di bawa oleh perawat ke ruangan seharusnya jenazah di simpan, yang tadinya di ruang otopsi. Ada yang meyakini bahwa gadis itu adalah Kirana dan juga tidak sepenuhnya yakin bahwa gadis di tutup kain putih itu Kirana Ardella Santoso.

"Kirana hiks____"ucap Vita Edward hanya bisa menenangkan kekasihnya.

"Ini semua gara-gara Gery?." tangan Risa mengepal sambil menangis.

"Maksud lo Ris apa?." ucap Linda dengan air mata yang membendung Bray memeluk erat tubuh sekedar menenangkan kekasihnya.

Nurul dan Dahlia hanya bisa menangis di dekapan pacarnya masing-masing.

"Dia ngancam gue, waktu di pesta Leon? Pasti ini semua rencananya dia?."

"Lo jangan so udzon dulu? Kita belum tau buktinya, sekarang Gery sedang berjuang antara hidup dan mati? Dia koma Ris koma?" ucap Syahrul.

"Stop kalian jangan mempengeruh keadaan, kita sedang berduka" ucap Anisa dengan menangis pilu.

"Gue selalu tenang dan Lo itu adalah temannya dan pasti lo akan membela dia?." Risa masih tersulut emosi

"Bukannya seperti itu, berpikir rasional lah Ris?." ujar Syahrul meyakinkan dan Risa diam ia marah dengan Gery tapi hati kecilnya menolak untuk marah.

"halo selamat malam permisa, kecelakaan naas yang menimpa sodari Kirana Ardella Santoso dan sodara Gery Raditya Putra itu masih di pertanyakan apa penyebabnya? Dan pelaku yang sebenarnya sudah tertangkap dan ia telah di bawa ke pihak berwajib.?" seseorang presenter berbicara fi balik layar kaca telivisi.

Mereka yang berada di rumah sakit itu tercengang melihat di telivisi seorang remaja yang mirip dengan temannya itu sedang di bawa oleh polisi masuk dalam mobil bersama Leon dan para penjaga lainnya.

"Tuh kan gue bilang apa? Itu Gery______"

"Kalo itu Gery lantas yang terbaring koma itu siapa?." Dani angkat bicara dan memotong pembicaraan Risa yang kembali bungkam.

Lukisan Hati Gadis Kaku (LHGK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang