06.

986 58 0
                                    

Siapa ya yang ngetuk pintu sedari tadi apa mungkin bibi ya aku pun membukakan pintu kamarku karena penasaran dan ternyata...

"Aw.. Awsh om sakit." ternyata om andre langsung menjewer telingaku, aku ke sakitan

"Dasar anak tidak tau diuntung."

"Om emng apa salah kirana?." aku hampir menangis karena jeweran om sangat keras.

"Ini apa hm." om menunjukan sebuah kertas..

"Ii..itu kertas ulangan ran om ah awsh.."

"Seharusnya kamu lebih bagus lagi nilainya, apa apaan ini nilai cuman 8,5 sangat jelek mulai hari ini kau tidak boleh makan." ucapan om andre yang selalu menyakiti hatiku.

"Tapi kan om ran selalu belajar semaksimal mungkin itu nilai sudah bagus ko, bahkan ran selalu peringkat pertama di kelas."

"Apanya yang bagus, nilai bagus itu 95,100 baru om bangga. Ini apa sekarang om hukum kamu jangan makan dan jangan keluar dari kamarmu." perintah om andre yang sudah melepaskan jewerannya di telingaku.

"Tapikan om..." ucapanku harus terpotong.

"Gak boleh ngebantah om.!"

PLAK

Suara keras tamparan dipipiku sangat panas dan sakit aku meneteskan air mataku. Om andre mendorongku dan mengunci ku dari luar.

"Om om buka pintu nya om." tangisku pecah seketika.

"Kirana Diam, Kamu sedang om hukum."andre langsung melenggang pergi dari hadapan pintu kamar kirana.

"Om plis buka hiks... Om hiks.." kirana menangis tersedu sedu.

"Bi ini kunci kamar kirana jangan ada yang membukanya kalo bukan seijin saya mengerti." ucapan andre tegas kala ia sudah turun dari lantai atas.

"Ii..ya baik pak." ucapan bi minah sambil mengambil alih kunci kamar kirana. Tiba tiba lina datang menghampiri mereka.

"Apa apaan sih mas, kirana anak baik jangan kamu perlakukan kirana seperti anak kita dulu."

"Diam kamu jangan campuri urusanku."

"Mas.. Ini tetap saja urusanku anak kita meninggal gara gara kamu terlalu keras mendidiknya. Dan kamu ngelakuin hal yang sama kepada kirana." lina berucap sampai menangis bi minah langsung pergi ke dapur dan meninggalkan kedua majikannya dia takut mengganggunya.

"Diam kamu."ucap andre sambil memijit pelipisnya yang pusing.

"Kamu menyuruhku untuk diam mas, gak akan bisa. Kamu harus ingat yang memberi kemewahan terhadap hidup kita itu adalah ayah kirana. Seharusnya kamu bersikap baik kepada anaknya bukan malah sebaliknya."lina sangat marah kepad a suaminya memberi tekanan di setiap katanya.

"LINA KAMU..." teriakan andre terpotong.

"Apa mas apa, emang iyakan seharusnya anak kita sekarang masih hidup mas." tangisan lina pun pecah.

"Oke aku minta maaf, aku ga suka aja dulu mmh lebih memilih ka andri dari pada aku." ucap andre sambil menarik lina kedalam dekapannya lina masih tetap menangis.

"Jadi kamu jadiin kirana sebagai alat kekesalanmu terhadap apa masalalu kamu mas."

"Iya karena aku benci ka andri sampai kapanpun." ucapan andre melepaskan pelukannya dan pergi begitu saja.

"Kirana maafkan om andre sayang maafkan tante juga yang ga bisa jaga kamu. Tante sayang kamu nak." Lina berucap dalam hatinya sambil melihat kekamar kirana yang pintunya tertutup rapat. Lina pun melenggang pergi kekamarnya.

🌠🌠🌠

Di kamar yang bernuansa putih biru langit itu ada seorang gadis yang sedang menangis karena omnya. Dia tidak bisa menceritakan bebannya kepada sahabat-sahabatnya dia juga gak mau melihat sahabatnya sedih karna dia. Kirana lebih memilih untuk dipendam sendiri.

Kirana berjalan ke tempat tidurnya dia lebih memilih menangis disana ia mengambil buku harian itu dan mencurahkan isi hatinya disana.

Sebenci itukah om andre kepadaku. Sampai ia berani menamparku.

Seberat apapun masalah yang aku hadapi saat ini. Percayalah bahwa semua itu tak pernah melebihi batas kemampuanku..

Kirana kamu harus kuat oke.☺
-Ardella-

Aku meletakan kembali buku harianku ke atas nakas, aku kembali menangis karena teringat kejadian tadi. Saat om andre menamparku. Aku melihat ke cermin betapa malang pipi ini merah sedikit membiru, untungnya besok hari libur jadi gak perlu khawatir lagi untuk menutupi pipi yang lebam ini.

Bisa bisa aku bingung mau jawab bagaimana kepada sahabatku. Aku memilih untuk ke balkon untuk mencari udara segar disana.

"Terkadang kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan. tetaplah semangat kirana.. dan fikirkan jalan keluarnya,
dan jangan pernah berhenti sebelum semuanya sesuai dengan apa yang kau harapkan" ucapan dalam hati kirana yang menguatkan dirinya sendiri dan merasakan hembusan angin yang menerpa di wajahnya yang berparas manisnya itu, rambutnya yang ter urai mengikuti arah angin.

🌜🌜🌜

Part ini tentang kehidupan Kirana yang selalu diperlakukan tak adil oleh om Andre, satu persatu rahasia di keluarga kirana terpecahkan secara perlahan. Masih banyak rahasia-rahasia yang belum di ketahui makanya baca terus ya hehehe😁

Happy reading yaa,

Jangan lupa juga votenya sama comennya ya 😄

😘Terimakasih😍

Lukisan Hati Gadis Kaku (LHGK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang