22.

1.1K 38 0
                                    

Kirana berjalan sangat lemas di sepanjang koridor sekolah, ternyata perlakuan omnya kemarin masih terasa sakit.

Wajahnya sangat pucat seperti mayat hidup yang berjalan. Sebenarnya tante lina sudah melarang kirana untuk tidak sekolah karena kirana masih tetlihat sakit.

Mata kirana kabur kepalanya pun sakit, sepertinya kirana akan pingsan.

"Eh eh kirana lo gappa." tanya kemal yang menahan kirana dari belakang agar dia tidak terjatuh.

"Euh.. Gak..pa..pa." jawab kirana dengan terbata bata karena sedang menahan sakit dari kepalanya.

"Ran lo sakit." tanya kemal khawatir.

"Ga ko mal." jawab kirana berusaha bangkit dari pangkuan kemal.

"Hati hati ran." ucap kemal sendu.

Kirana hanya mengangguk sebagai jawaban dan dia melenggang pergi. Dua langkah kirana berjalan dia merasa dunia gelap dan terjatuh pingsan.

"Kiranna." teriak kemal ia langsung membopong kirana menuju ruang UKS.

🌠🌠🌠

Sesampainya di Ruang UKS kemal menidurkan kirana di blangkar UKS.
dian mengambil handuk kecil dan air dingin ke dalam baskom kecil.

Kemal mencelupkan handuk kecil itu kedala baskom berisi air dan memerasnya supaya tidak terlalu basah. Menaruhnya ke kepala kirana secara terus menerus.

Tanpa sengaja kemal melihat luka lebam dipipi kirana, dia merasa kasihan terhadap apa yang dialaminya.

"Ran siapa yang lakuin ini ke lo." ucap kemal dengan tatapan sedih.

Kemal terus menunggu kirana tersadar dari pingsannya, dia sudah memberi tahu gurunya dan guru kirana bahwa mereka ada di ruang UKS.

"Eungh." kirana akhirnya sadar tangannya terangkat ke kepala karena sedikit pusing.

"Akhirnya lo sadar juga ran." tanya kemal sumringah.

"I..ni dim..ana."ucap kirana dengan terbata bata.

"Lo di UKS, tadi lo... Eh." ucapan kemal harus terhenti karena kaget kirana yang langsung bangkit. dan dia memegangi pundak kirana agar tidak terhuyung kebelakang

"Gue ma..u ke..kelas." ucap kirana setengah turun dari blangkar.

"Lo jangan banyak gerak dulu ran lo itu lagi sakit, mendingan lo tidur lagi." ucap kemal menidurkan kirana kembali.

Kirana hanya mengangguk mengerti dan menuruti perintah kemal, memang benar badannya masih agak sakit.

"Makasih." ucapan kirana tiba tiba dengan tersenyum manisnya.

"Sama sama kirana." kemal membalas dengan senyumnya.

"Ran nanti lo pulang sama gue, nanti jam pelajaran ke lima vita yang nemenin lo disini."

"Iya.. Lo dari tadi disini." tanya kirana.

"Iya kirana."

"Maaf ya gue ngerepotin lo." jawab kirana dengan gak enak hati.

"Gappa ko ran, gue care sama lo jadi gak ada kata ngerepotin bagi gue." setelah berucap seperti itu kemal tersenyum.

Lukisan Hati Gadis Kaku (LHGK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang