Serpihan 2018 II Arti Sebuah janji II Horror 4_#6

60 18 10
                                    


FLASHBACK Zehran.

Dulu aku pernah menyelamatkan seorang anak perempuan, mungkin dia sebaya denganku karena menggunakan seragam sekolah smp yang kukenal, dia juga berambut pendek dan memakai tas,tetapi jingjingan tasnya itu menjulur kebawah terombang ambing dan satunya lagi menempel tepat di punggungnya . kulihat dia sedang hujan-hujanan di bawah lampu pinggir jalan, sebenarnya aku tidak pernah ingin membantunya tetapi karena tangisannya yang begitu membinasakan gendang telingaku, akhirnya aku memutuskan untuk menemuinya dan ingin langsung bertanya kenapa dia harus kehujanan di tengah dinginnya malam.

"Diem woi! Lo kenapa, sih? Teriak gak jelas sambil Ujan-ujanan di tengah malem, berisik tahu gak!" ucapku sambil menatap wajahnya yang pucat membiru serta matanya tertutup sembari mengarah ke arah langit.

"Lo, buta ya? Gue lagi nangis brengsek!" dia tetap mengadahkan mukanya ke arah langit dan kulihat bibirnya mengigil kedinginan.

Aku merasa kesal dan kasihan sih, di sisi lain dia tuh cewek yang sosoan jadi kasar. Tapi tetap saja aku harus melindunginya walaupun itu anak orang lain sih. Dan kuputuskan untuk memangunyinya supaya dia tidak terlalu kedinginan.

"Bunuh ajah gue woi! Gue gak butuh rasa kasihan dari Cowok brengsek! lebih baik gua mati! Daripada harus dijadiin maenan lo!" ucapnya kasar.

"Ini cewek ngomong apaan sih, gak jelas banget ingin dibunuh segala, emang gue apaan? preman kali ya?" ucapku hening dalam pikiranku.

Kebetulan sekali, aku ingin mendengar permintaan terakhir dari orang yang ingin bunuh diri, karena menurutku, ini benar-benar kejadian langka. Toh, aku juga tidak peduli dia mau bunuh diri atau enggak juga, dia bukan urasanku dan bukan siapa-siapa bagiku. Lalu terbesit dalam pikiranku untuk menjahilinya.

"Hmmm, baiklah jika itu keinginan lo! Tapi lo punya suatu permintaan terakhir?" ucapku berpura-pura jadi preman.

"Gua ingin disaat ini juga, ada seorang cowok yang mau nyelamattin hidup gue. Dan gue rela jadi istrinya ketika dewasa nanti." Ucapnya menatap wajahku.

"Terus buktinya apaan? Kalau lo bener-bener serius dengan perkataan lo!" ucapku untuk memastikan apakah dia benar-benar serius dengan ucapanya.

Kulihat dia melepaskan sebuah kalungnya yang berbentuk huruf L, yang berhiasi dengan berlian yang di tuliskan dengan hurup sambung. Dan diujungnya ada lambang sebuah bintang.

"Mana tangan lo!"

Aku bingung kenapa dia ingin meminjam tanganku . Tanpa berpikir panjang akupun menunjukkan tanganku.

"Ini sebuah kalung yang selalu gue jaga dari kecil dari pemberian kedua orang tua gue, kasih ajah kalung gue ke cowok itu, sebagai tanda bukti dari janji yang gue buat." Ucapnya serius dan memberikan sebuah kalungnya itu.

Tiba-tiba cewek tadi amat kaget ketika aku menggunakan kalungnya itu.

"Oke, gue percaya sama lo!"

"Hah?"

"Boleh gue minta ciuman bibir? Kan lo tunangan gue!" ucapnya sambil memanyunkan bibirnya.

"Apa!!!" balas teriaknya.

"hehehe,, gue canda kok! Santai ajah kali,,"

"Tutup mata lo!" ucapnya dengan nada tinggi.

"Buat apa?" ucapku bingung.

"cepet! Brengsek!" matanya mulai berkaca-kaca.

Dia menangis terisak-isak dan langsung memelukku.

"Yaelah pelukkan doang sampe harus tutup mata segala sih.." ucapku sembari

"Terserah gue!"

"Etdah,, nie cewek galak banget.." ucap batinku sambil menyesal nerima cewek ini huhuhu.

"Lo, masih merem kan?"

"iyalah!"

Sebuah tamparan yang melesat menghantam keras wajahku.

Plakk!

"Lo kenapa lagi sih? Nampar orang seenaknya! Sakit tahu!" sembari memegang wajahku.

"Gue sengaja! Lo tuh cabul! Jadi stop! Jangan pernah berkelakuan seperti itu! Aku sangat membencinya, sayangku"

"Buset-buset, aduu duu gua pingin boker njir wkwkw,, cewek kasar ngomong "sayang"? kesambet apaan lo hahaha" sambil jongkok dan tertawa lepas.

"Argh suram.. ngomong sama lo mah.. dasar caduk brengsek!" ucapnya sembari cemberut menunjukkan kemanisan wajahnya.

"Makasih sarannya, tapi gue bakalan cabul sampe akhir nikah nanti, supaya pas malem pertama bisa kuat dan bisa ngebahagiain lo!" sambil mencubit pipinya.

"Apanya yang kuat?" ucapnya penuh heran.

"You knowlah, wkwkwk" ucapku sembari menaikkan satu halisku, serta menatapnya dengan mesum.

"ih,, menjijikkan!" cemburut kemerahan dan memalingkan wajahnya.

"Lo kenapa sih bisa disini? Kenapa lo gak pulang?" ucapku sambil keheranan.

Belum sempat dia menjawab ada sekelompok preman dan mereka membawa benda-benda tajam yang siap menyayat semua daging yang menempel di tubuh, apabila terkena oleh benda itu.

"Ohh,, gue ngerti sekarang , kenapa lo bisa disini dan nangis tengah malem gini."

Lalu terbesit dalam pikiranku..

"Kebetulan sekali mereka sedang berkumpul di tengah jembatan itu, dan arus airnya juga sedang tinggi. Cocok apabila aku menjatuhkan diri bersama mereka." Pikir batinku untuk menyelamatkan cewek ini.

"Oke! gak ada waktu lagi, kita harus cepat-cepat!" gelisahku berlari sembari memegang tangannya.

"Sebentar! Kenalin nama gue Lisa" ucapnya yang memberhentikan langkahku,

"Panggil ajah gue Keyran. Ini payung buat lo, dan inget jangan pernah ngerusaknya, soalnya ini peninggalan dari ibu gue."

FLASHBACK OFF.

setelah mengingat-ingat kejadian itu, disaat dulu ketika aku masih sekolah di SMP, akupun baru tersadar apa yang selalu kucari-cari selama hidupku, yaitu adalah seseorang yang selalu aku tunggu dan ingin meminta sebuah janjinya. karena di hatiku ini terdapat penderitaan hati selama ini. 

"Ouhh gue inget sekarang, berarti dia Lisa yang gue cari-cari selama ini?" 

Berarti ini sudah tidak ada artinya, aku sudah tahu siapa di balik ini semua yang merencanakan hal-hal konyol seperti ini. lebih baik aku akhiri permainan ini daripada harus mengikuti permainan dia. Atau aku berpura-pura saja tidak tahu?

The Server Error, you must Re-conneted Of Life

.....
....
...

Re-conneted of life.


Uhh,, akhirnya aku putuskan untuk ngobrol lucu lucu ya bersama kalian..

hellow para girls semoga kamu bisa keras untuk memberantas cowok cowok cabul oke.seperti ilustrasi yang tadi Zarens buat oke.. 

jangan ragu buat nampar cowok kalau memang dia salah. karena dengan tamparanmu di hati seorang pria dan pikiran pria pasti akan terhiang hiang jadi mereka akan menjadi iman yang baik ya buat kalian hahaha.

#janganragubertindak!



High School Attack!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang