Sebuah kecuppan malam yang menampar, di sela seluruh hembusan udara yang menerjang, dan demi setiap alunan takdir yang membunuhku.. ,entah apapun jarak yang memisahkan kita..akukan menunggumu, sampai akhirnya aku menghembuskan napas terakhirku
My love...
Dr.loves..
------------------------------------
Sebuah tempat tidur rumah sakit yang mendorong seorang pasien dengan keadaan darah yang bercucuran disetiap putaran roda yang menuju ruangan ACU...Akupun hanya dapat mengikuti arah roda tersebut sambil..
"Zehran.. Bangun.. Zehrann... Jangan pergi..!" ucapku sambil mendorong tempat tidur itu.
Lalu tak dapat kupungkiri akupun kini sedang berada didepan sebuah ruangan yang membuatku mengingat akan kejadian dulu yang sangat menyedihkan, disaat ibuku yang sedang sekarat karena ulah lelaki brengsek, dan disanalah aku terakhir melihat wajahnya dan sekujurnya tubuhnya penuh dengan luka, ketika mendiang ibuku harus dirawat secara intensip dan,, disinilah tempat perpisahanku dengan seorang wanita yang sering ku sebut dengan ibu.
"Maaf mba, mohon tunggu diluar" ucap seorang suster kepadaku. Akupun hanya dapat berhenti dan melihatnya dari kejauhan iapun semakin menjauh.. Dan menjauh lalu pergi masuk dan meninggalkanku..
Sebuah sayattan pisau yang menusuk diri zehran, adalah luka yang dapat berakibat sangat fatal. Lalu setelah diperiksa Akhirnya, sang dokterpun memberi tahukan informasi ini kepada kekasihnya Lisa. Yang mengaku sebagai istrinya dari sang suami yang tengah mencoba untuk melawan dan berusaha untuk bangkit lagi dari tidurnya.
Sebuah ruang lobi yang berjajar panjang menderet dan ditemani dengan alunan detik jam yang mengisi keganduhan diri. Lisa hanya bisa menunggu kabar dari dokter tersebut. Disanalah seorang wanita yang tengah duduk dengan mengapalkan kedua tanganya.
Selang 2 jam kemudian..
Dokterpun akhirnya keluar dari ruangan acu dan bertemu dengan seseorang wanita yang tengah menunggunya.
"Maaf, apakah anda istrinya yang sedang menunggu, dari pasien tadi?" ucap dokter sambil menyilangkan stetoskopnya di lehernya.
"Iya, Dok, saya istrinya"ucapnya sambil berdiri dan menjawab ucapan dokter tersebut.
"Mari ikut saya,,," ucapnya pergi yang menuju ke ruanganya.
Akhirnya Lisapun mengikuti dokter tersebut, dan dia berharap bahwa zehran akan selalu baik baik saja, dan semoga dia dapat sehat secepatnya.
"Jadi, begini... Saya tekankan sekali lagi tentang keadaan suami anda saat ini, seseorang yang tengah terbaring disana adalah seorang pria yang sedang mengalami situasi sangat kritis, mungkin ini sudah tahap stadium akhir.." ucapnya sambil memberikan sebuah kenyataan yang pahit.
"Stadium akhir? Maksud dokter apa?" ucapnya lugu tanpa mengerti yang dimaksud oleh dokter tersebut.
"Y, suami ibu sedang mengalami situasi yang 95% kemungkinan akan meninggal, karena darahnya yang banyak terbuang, lebih parahnya lagi kita harus segera mencakokkan ginjalnya.." ucap sang dokter seperti tanpa bersalah sedikitpun dengan suara datarnya.
"Hah? Apa dok? Suami saya separah itu..?"ucap Lisa yang seolah-olah tidak percaya akan perkataan dokter tersebut. Mungkin baginya ini sangat mendadak yang harus mendengarkan kenyataan pahit ini.
"Sepertinya dia tertusuk benda tajam seperti pisau, dan itu menembus tepat bagian ginjalnya. Apabila kita tidak segera melakukan operasi dalam waktu setengah jam lagi. Suami anda mungkin akan meninggal dunia." penjelasan panjang lebar yang sangat menyakitkan dari ucapan orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Attack!
Science Fiction-Update (Selasa or Jumat) -WARNING!!! : Mendidik. -Masukan ke library, biar gak ketinggalan up-nya. ------------------------------------ Mendidik Moral Bangsa .. Yang tidak punya mental, kudu baca! Yang punya mental, Wajib Baca!.. Memberantas Otak-o...