10 Mama Mertua.

13.2K 982 113
                                    


"Eh om tua, kenapa kau ketawa?" Tanya Ayumi kesal.

"Iya lo kenapa ketawa?"

"Mas kenapa ketawa?" tanya Tante Niken dan om Raja samaan.

"Aku tertawa karena gadis lucu ini."

"Siapa? Ayumi?"

"Ya. Dia begitu lucu dan menggemaskan....

***

"Ayum di kira badut kali ya, makanya Ayumi di katai lucu dan menggemaskan." dengus Ayumi kesal.

Ketawa Sam semakin menggelegar ketika melihat wajah menggemaskan Ayumi. Lucu. Gadis itu benar-benar begitu unik dan lucu. Kan jarang-jarang dia bisa melihat gadis seaneh dan seagresif Ayumi dalam memperjuangkan cintanya.

"Ketawanya di sisain buat besok om!" ketus Ayumi.

"Kamu itu usianya berapa sih?"

"22. kenapa? Jangan bilang om mau jadiin Ayumi istri? Noo!! Ayumi masih waras, selera Ayumi masih yang seger-seger, yang hot-hot, yang kuat dan tahan lama dan selera Ayumi itu seperti Om Raja yang anunya kuat dan tahan lama." Ayumi sedikit bersenandung di akhir kalimat.

Mendengar ucapan ngelantur Ayumi, Sam dan Raja ketawa lepas sementara Tante Niken sudah memasang wajah merungut kesal ke arah Ayumi.

"Ayumi kalau ngomong ngasal banget, sih! nggak malu sama umur?" tanya Tante Niken sewot. Gemes rasanya Tante Niken ingin menendang Ayumi kemabali masuk ke dalam perut kakaknya.

"Tante kok sewot sih sama Ayumi? Nggak takut Ayumi kutuk jadi batu?"

"Kamu? Ngutuk Tante? Mana bisa. Yang ada kamu tuh yang Tante kutuk jadi dedek bayi lagi."

"Tante kok gitu sih! Tante itu seharusnya baik sama Ayumi, sayangi Ayumi dan mengalah buat lepasin Om Raja buat Ayumi. Itu baru namanya Tante yang baik." Ayumi mengangguk-anggukkan kepalanya seolah setuju dengan ucapannya bsrusan.

"Itu bukan Tante yang baik, Yum. Tapi Tante yang loon."

"Kayak Tante dong, loon."

"Kamu berani ngatain Tante?"

"Nggak ah atuut, wle." Ayumi menujulurkan lidahnya mengejek Tante Niken.

Dengan gemas Tante Ayumi menggeser duduknya mendekati Ayumi dan menarik leher Ayumi masuk ke dalam kukungannya. Dengan menggebu-gebu Tante Niken menjitak habis-habisan kepala Ayumi.

"Tolong Ayumi dianiaya sama nenek sihir!!! Tolong...Tolong... Tante Niken nyiksa Aku. Tolong...Tolong...sakitlah sudah kepalaku." Ayumi bersenandung dengan suara lirih menirukan serial film Upin dan Ipin.

Bukannya merasa kasihan mendengar suara Ayumi, yang ada Tante Niken semakin gemas menyiksa Ayumi.

***

"Lo dapat dari mana sih dua cewek unik begitu?" tanya Om Sam melirih kearah Om Raja yang sedang fokus mengemudi. Walau sesekali matanya melirik dari kaca ke arah perdebatan tante dan keponakan itu.

"Kenapa?"

"Gak. Gakpapa. Gue cuma nggak nyangka di dunia ini ada cewek segila mereka." aku om Sam Jujur.

Om Raja terkekeh kecil. "Itu masih sedikit dari kegilaan mereka. Dan satu lagi gue jamin lo bakal awet muda kalau berada di dekat mereka." ujar Om Raja.

"Masa sih?"

"Iya. Lo liat tingkah mereka yang aneh itu yang buat gue betah lama-lama dekat mereka, rasanya gue kalau udah dekat mereka pengen ketawa mulu." ujar Om Raja tulus. "Tapi walau mereka sering ribut, saling mengatai satu sama lain, hal itu tidak membuat hubungan mereka merenggang. Yang ada mereka malah semakin menyayangi satu sama lain." om Raja berujar dengan mata mencuri pandang ke arah Tante Niken dan Ayumi yang saling balas membalas mencubit.

"Lo beruntung dong bisa kenal sama mereka."

"Beruntung banget bro. Dan satu lagi Ayumi bakal jadi skretaris lo buat sementara."

"Gila lo!"

"Kenapa?"

"Lo yakin mempekerjakan dia sebagai sekretaris gue?"

"Yakinlah. Dia itu pintar bro, walau ya sifatnya rada gimana gitu. Udahlah coba aja dulu sebulan, kalau Ayumi emang gak bisa yaudah lo bisa ganti." ujar Om Raja.

Om Sam mengangguk pasrah. "Baiklah "

***

Mobil om Raja berhenti di depan rumah mewah minialis. Di samping kanan rumah ada satu garasi mobil, di samping kiri ada taman mini yang di tumbuhi beberapa jenis tumbuhan dan di tengah-tengah taman ada kolam ikan kecil. Sementara di depan rumah ada pohon mangga rindang yang di bawahnya ada Ayunan tempat santai. Cat rumah yang putih gading benar-benar membuat rumah itu tampak begitu nyaman.

Benar-benar rumah impian. Batin Ayumi menatap takjub.

Sedari dulu Ayumi memang berangan-angan akan memiliki rumah mewan minialis bersama dengan suaminya. Dia tidak pernah menginginkan rumah besar, baginya cukup kecil tapi nyaman itu lebih daru cukup.

Saat Ayumi dan yang lainnya keluar dari mobil. Seorang wanita tua dengan dua orang yang Ayumi yakini seorang ART menyambut mereka di depan rumah.

"Sam, anakku." wanita tua itu langsung melangkah mendekati Om Sam dan memeluk pria tua itu dengan begitu erat. "Kamu kenapa baru pulang nak? Nggak rindu kamu sama Mama, nak?" tanya Mama om Raja menangis meraung dalam pelukan om Sam.

"Maaf Ma,"

"Kamu jangan pergi lagi. Udah kamu di sini aja nemanin Mama. Mama ini waktunya hidup di dunia tinggal sebentar lagi, Nak."

"Ma..." om Raja dan Om Sam berujar bersamaan dengan nada gusar.

"Kenapa? Mama ngomong yang sebenarnya. Mama punya anak tiga tapi tiga-tiganya sudah lupa kalau mereka masih punya seorang ibu di rumuah." sindir Mama om Raja.

Ayumi mengangguk setuju. "Batul itu Mama mertua. Memanglah anak jaman now itu suka lupa diri, suka bertingkah seenaknya, merasa kalau mereka itu sudah bebas melakukan apapun di dunia ini tanpa ingat kalau mereka Masih punya orang tua. Padahal kan ya, dari yang Ayumi tau. Setua apapun umur anaknya, seorang ibu akan selalu menganggap anaknya masih kecil dan masih begitu membutuhkan bimbingan. Tapi ya dasar om-om dua ini lupa diri. Orang Mama mertua cuma mau anaknya punya waktu buat dia, tapi masih aja sibuk ama urusan luar." ujar Ayumi berapi-api tanpa memperhartikan ucapannya benar apa tidak. Ucapan ambigu itu keluar begitu saja dari mulutnya.

Mama om Raja mengangguk-anggukkan kepalanya. "Betul itu nak..."

"Oh iya perkenalkan Mama mertua, saya Ayumi Sri Rahayu, calon menantu Mama mertua, dan calon istri om Raja. Ayumi itu baik, ceria, hot, menggairahkan dan tahan lama. Jadi Ayumi harap Mama mertua bersedia menjadi kandidat pendukung bagi Ayumi untuk merebut om Raja dari Tante Niken." Ayumi memperkenalkan dirinya dengan semangat 45.

Mama om Raja mengulum senyum geli yang berbanding terbalik dengan Tante Niken yang mendengus kesal.

"Jadi kamu calon Raja."

"Tidak!"

"Ya!!"

#tbc

Maap lama wattpad masih sakit.

#thx

Om! I love you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang