17 Merasa Murahan

12.2K 1K 52
                                    

PLS TANDAI TYPO

***

"Kan Ayumi lagi nyoba ngitung harga diri tante. Mana tau si pak tentara benaran kaya kan, makanya dia bilang Ayumi murahan." Ayumi menunduk lesu. Ia menatap layar hape dengan pandangan menerawang hingga tiba-tiba mobil Raja merem mendadak.

"kenapa mas?" tanya Niken.

"Ada pak tentara yang...

***

Tok...Tok

Alvin mengetok kaca mobil dan mengisyaratkan agar Ayumi keluar, namun Ayumi menggeleng tegas dan memeletkan bibirnya ke arah Alvin.

"Ayo om jalan lagi, kalau itu kreta di ngehalangin om tabrak aja. Nanti tante Niken yang ganti." ujar Ayumi asal.

"Enak aja! Kamu kira tante bank berjalan kamu?" kesal Tante Niken.

"Kan emang tante bank berjalan miliki pribadi Ayumi. Ayolah tan masa cuma ngeluarin duit 10, 20 juta tante gak mau. Ini demi harga diri Ayumi loh." Rayu Ayumi menarik-narik tangan tante Niken. Namun tante Niken tetap saja menggeleng dengan tegas. Di kata nyari uang itu segampang nyongkel upil kali ya. Nyongkel upil aja butuh perjuang extra, apalagi kalau upilnya nakal dan semakin masuk hadeeh bisa-bisa greget sama upil yang semakin masuk.

Sepuluh, duapuluh jutah itu gaji tiga bulan Tante Niken, dan Ayumi menyuruh tante Niken mengeluarkab uang sebanyak itu hanya karena masalah harga diri dan ego? No!!

"Gak mau Ayumi." kesal Tante Niken. Tante Niken memutuskan keluar dari mobil dan memberikan isyarat agar om Raja ikut keluar juga. Biarin saja Ayumi berduaan dengan pak tentara, selain Tante Niken tidak rugi dia juga bisa mengalihkan kegenitan Ayumi kepada Om Raja.

"Tante Durhaaakaaa!! Ayumi sumpahin tante sama om Raja gak jodoh!" kesal Ayumi berapi-api. Mau laripun dia gak bisa karena pintu mobil sudah di kunci otomatis sama om Raja dan saat ini hanya ada Ayumi dan Alvin duduk beruda di kursi penumpang belakang dengan kaca terbuka.

"Apalagi sih? Jangan sok jadi pemeran tokoh dalam cerita novel deh. Gak mempan, tau! Ayumi bakal tetap benci pak tentara." ketus Ayumi membalikkan badannya. Jendela mobil yang terbuka membuat Ayumi berniat keluar dari situ. Tubuhnya yang langsing sepertinya bisa melewati kaca mobil itu.

"Jangan melakukan hal bodoh!" Gertak Alvin menarik pinggang Ayumi agar kembali duduk seperti semula.

Gadis genit dan bodoh itu benar-bemar membuat perasaan Alvin kalang kabut. Dia tidak pernah menyangka efek amarah dan air mata Ayumi sangat kuat bagi kesehatan perasaannya, apalagi saat ini Alvin baru saja mengenal Ayumi.

"kalau Yumi mau melakukan hal bodoh, kamu mau apa? Jangan sok ngatur ya kamu. Kamu emang tentara dan pangkatnya udah kuning tiga gak bakal buat Ayumi takut sama kamu. Kamu itu tentara loh, seharusnya punya wibawa untuk menjaga perasaan dari seorang gadis. Kamu tahu gak, kalau gadis seperti Ayumi itu langkah dan itu artinya Ayumi kesayangan Tuhan, kalau Ayumi nangis terus Ayumi ngadu sama Tuhan kamu bakal di hukum terus di tendang ke neraka, mau?" cerocos Ayumi cepat. wajah memerah dengan nafas tesenggal-senggal di depan Alvin.

"Ayumi murahannya di depan doang. Kalau kamu itu cowok mahal dan memiliki etika baik, maka kamu tidak akan pernah menilai saya serendah itu. Ayumi emang genit, jahat, ambekkan dan Ayumi sering nonton film enaena tapi Ayumi belum pernah ngasih lihat hutan berbulu Ayumi dan dua gunung Ayumi kepada pria lain. Ayumi masih punya harga diri, masih punya mimpi kalau yang bakal menikmati tubuh Ayumi itu cuma suami Ayumi. Ayumi masih perawan tingting tauk!! Beda sama kamu yang udah gak perjaka tingting lagi!" lagi-lagi Ayumi berujar dengan kecepatan di atas rata-rata.

Kata-kata ajaibnya mampu membuat Alvin terkejut sekaligus kagum dengan kecepatan Ayumi dalam berbicara.

Benar-benar unik. Pikir Alvin tesenyum.

"Gak usah senyum-senyum gitu! Mau TP-TP sama Ayumi?" ketus Ayumi yang tidak menyukai senyum manis Alvin. kalau Alvin senyum lagi kan Ayumi marahnya bisa di tunda dan malah nyuruh Alvin nikahi Ayumi.

Nikahi adek bang.

"TP-TP?" tanya Alvin bingung.

"Tebar-tebar pesona pak tentara. Jadi intinya saja pak ttentara maunya apa?" tanya Ayumi ketus. "Cepatan, Ayumi mau pulang, kaki Ayumi masih sakit dan Ayumi saat ini butuh mama." nada suara Ayumi melemah, kakinya yang biru membengkak kembali nyeri.

Alvin yang melihat Ayumi meringis kesakitan berinisiatif untuk meredahkan sakit Ayumi. Alvin menarik kaki Ayumi dan meletakkannya di atas pangkuannya.

"Eheh kamu mau apain kaki Ayumi?" tanya Ayumi spontan  dan ingin menurunkan kakinya dari pangkuan Alvin, namun di tahan Alvin.

"Ada minyak kayu putih?" tanya Alvin lembut dan tangannya mengelus pergelangan kaki Ayumi yang sakit. "Ini tadi kenapa?" tanya Alvin.

Ayumi memberikan minyak kayu putih mililnya yang baru dia ambil dari dalam tas. "Jatuh." jawab Ayumi singkat.

Alvin mengangguk. Dia menumpahkan minyak kayu putih ke telapak tangannya dan mengoleskannya ke kaki Ayumi. Kemampuan Ayah Alvin dalam bidang urut mengurut menurun kepada Alvin dan Budi.

"soal tadi saya minta maaf ya. Saya tidak bermaksud membuat kamu tersinggung." ujar Alvin tulus.

"Tapi kamu sudah membuat Ayumi tersinggung."

"berarti kamu merasa murahan dong, "

"kamu kok bilang gitu?" tanya Ayumi kesal. sebenarnya Alvin niat minta maaf atau nggak sih?

"Kamu merasa saya bilang kamu murahan, padahal maksud saya bukan itu. Dan lagi kalau kamu tidak murahan, kenapa kamu mesti tersinggung?" tanya Alvin membuat Ayumi bungkam.

" ya ta...tapi kan.

Krek

"AW ANJIR BABON, KAKI AYUMI AAAAHHHH

#TBC

MAAP LAMA. PLEASE BANTU VOTE, KOMENT DAN SHARE CERITA AYUMI.

Om! I love you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang