"3some?" tanya Om Sam tawa sementara Om Raja dan Tante Niken wajahnya sudah memerah."Iya om 3 some. Tante Niken di bawah, om Raja di tengah dan Ayumi di atas. Hihi." Ayumi terkikik geli dengan ucapannya.
"Ayumi ngapain di atas?" tanya Om Sam.
"Ya main kuda-kudaan lah"
"Whahahahahah...
***
"Om kenapa ketawa mulu Sih!!" tanya Ayumi kesal. "Emang ucapan Ayumi ada yang lucu ya?" tanya Ayumi lagi. Wajahnya merungut kesal melirik kearah Sam.
Sam berdiri dan mencubit pipi Ayumi gemas. "Kamu dari planet mana sih? Emang kamu tau arti main kuda-kudaan itu apa?" tanya om Sam.
Ayumi memukul tangan om Sam yang sekenaknya telah mencubi pipinya, denga tangan mengelus pipinya Ayumi menjawa. "Taulah. Main kuda-kudaan itu seperti yang sering Ayumi tonton dulunya sama teman Ayumi. Nanti hihi pisang om Raja, udah ah Ayumi malu." Ayumi menutup wajahnya dengan ke dua tangannya.
Melihat wajah malu-malu Ayumi lagi dan lagi ruang makan itu diisi suara tawa menggegar om Sam dan Om Raja. Sementara Mama om Raja dan Tante Niken hanya terkikik kecil.
"Emang om Raja punya pisang? Satau om, om Raja itu nggak suka pisang." Om Sam masih setia memancing Ayumi.
"Ada om. Om Raja punya pisang di itu tuh. Hihihi malu ihh, om Juga punya kok tapi menurut Ayumi pisang om Raja lebih gede dari punya om." Ayumi melirik Raja, sebenarnya dia lebih ingin melirik celana Raja tapi terhalang meja. Jadinya dengan tak tahu malunya Ayumi malah melirik celana om Sam. "Tuhkan benar yang Ayumi bilang. Hihihi kalau Ayumi lirik celana om Raja, celanya pasti menggelembung gede gitu tapi om Sam malah datar hihi." ujar Ayumi yang semakin memancing tawa menggelegar om Sam.
Di depan mereka Om Raja hanya bisa memasang wajah datar merah karena secara tak langsung Ayumi sudah memberitahu kepada Mamanya kalau om Raja sering memikirkan yang iyaiya kalau sedang berdekatan dengan Tante Niken.
"Udah udah lanjut makan lagi." ujar Mama om Raja tegas. Dan dalam waktu beberapa detik suasa yang tadinya diisi tawa menggelegar berubah menjadi hening dan hanya diisi oleh suara sendok dan garpu yang saling beradu.
***
Di sepanjang perjalanan mau pulang ke rumah bibir Tante Niken tidak berhenti memarahin Ayumi, sesekali wanita itu akan menjentikkan jarinya di kening Ayumi.
"Tante sudah bilang, kalau kamu itu harus bia jaga sikap. Lihat di mana kamu berdiri, jangan asal nyosor aja ngomongnya kayak orang nggak berpendidikan. Orang tidak berpendidikan saja masih bisa menjaga etika, ini kamu yang sudah wisuda tidak tahu mana yang harus di ucapkan dan mana yang tidak harus di ucapkan." Tante Niken berujar dengan wajah memerah menahan amarah. Tangannya ingin terangkat lagi untuk menjentik kening Ayumi, tetapi om Raja menahannya.
"Itu rumah calon suami Tante, loh Yum! Yang kamu panggil Mama Mertua itu, ibu dari calon suami Tante. Tapi kenapa mulutmu yang seharusnya Tante cabein dari dulu itu nggak bisa menjaga etika!"
"Udah yang, jangan marahi Ayumi lagi. Kasihan kan dia dari tadi kamu cecar terus." om Raja mengelus punggung tangan Tante Ayumi, sementara tangan satunya lagi menggenggam stir mobil.
"Ayumi itu nggak bisa di kasih hati Mas, dia itu loonnya__
"Ayumi pintar kok." potong Ayumi cepat dari belakang dengan wajah memerah seperti menahan sesuatu.
"Diam kamu! Pokoknya mas jangan belain dia, Nanti kupingnya bisa naik." sambung Tante Niken.
"Iys tapi jangan terlalu keras, yang. Lihat Itu kamu marahi Ayumi terus dari tadi hingga wajahny merah gitu." om Raja mesih kekeh membela Ayumi.
Dalam hati Tante Niken mendengus kesal, bagaimana bisa dia hanya diam saja di saat Ayumi sudah mempermalukan dirinya di depan keluarga calon suaminya. Ayumi mengeluarkan kata-kata mesum dengan sekenaknya tanpa memikirkan baik buruknya dampak dari ucapannya itu.
"Ayumi kamu kenapa?" tanya om Raja.
Ayumi mengeluarkan cengirannya ke arah om Raja. "Perut Ayumi mulas pengen eek om." ujar Ayumi polos. "Ommm bom mau keluar buka jendelanya." Ayumi berujar sedikit teriak, dia dengan cekatan membuka kaca dan mengeluarkan segumpal angin yang sedari tadi dia tahan.
Lega rasanya. Batin Ayumi.
Namun di balik kelegaan Ayumi, ada 2 pasang manusia yang sudah menahan nafas, bahkan om Raja sudah menghentikan mobilnya dan keluar untuk menghirup udara sebanyak yang dia mampu.
Setelah merasa sedikit mendingan om Raja berbalik ke samping mobil menemukan Tante Niken yang memuntahkan sesuatu dan Ayumi hanya berdiri menjulang di samping tanpa berbuat apa-apa.
"Ambilkan botol minum om, Yum." perintah om Raja.
Ayumi mengangguk dan mengambil botol minum om Raja lalu memberikannya ke om Raja.
"Minum dulu yang,"
Tante Niken meraih botol minum dan Meminumnya, lalu menatap Ayumi kesal. "Kamu kalau kentut itu bilang!"
"Ayumi tadi udah bilang, kok." sungut Ayumi kesal memainkan kesepuluh jarinya. Sudah dari tadi dia menahan diri untuk tidak membantah amarah Tante Ayumi.
"Kapan? Kamu itu ya anak gadis tapi kok bisa kotor banget!"
"Tante Ayumi nggak kotor, yang ada Tante tuh yang kotor muntah di pinggir jalan ewww." Ayumi bergidik geli dan langsung malangkah masuk ke dalam mobil.
"Ayummiii Gilaaaaa!!!!"
"Tante sin aw...ahhkk....
#tbc
Comentnya di tunggu Aunty, maap kalau part sebelumnya Ayumi belum balas, maklum Ayumi sibuk hihi. Betewe bantu share cerita Ayumi yaa..
#thx
KAMU SEDANG MEMBACA
Om! I love you.
HumorUpdate Tiap HARI! Ayumi suka om Raja. Tapi Om Raja itu pacaranya tante Niken. *** Ayumi Sri Rahayu, gadis berusia 22 tahun yang jatuh hati kepada pacar tantenya Raja Putra Dewa, seorang pengusaha muda berusia 33 tahun yang menjalin hubungan dengan t...