Om! I love you.

0.2 Ma Itu Nya Gede!

Aku mencintaimu melebihi kata yang bisa aku ucapkan. Aku mencintaimu melebihi tidakan yang bisa aku lakukan. Aku akan di sini mencintaimu sampai akhir

***

Ayumi bergerak-gerak gelisah diatas tempat tidur, keningnya mengkerut kesal menahan gejolak ingin memaki tantenya dan om Raja yang hingga larut malam gini belum pulang.

"Kencan ke mana sih mereka? Masa nonton konser aja sampe larut gini?!" sungutnya ketus, bayangan-bayangan yang IYAIYA berputar di kepala cantiknya. Om Raja dan tante Niken yang pergi nginap di hotel setelah nonton konser, lalu mereka saling tatap, saling mengungkapkan perasaan dan terkhir om Raja ngajak tante Niken untuk buat si ucok atau dedek botak.

"Nooooo!!!" triaknya spontan. Dia menggeleng-gelengkan kepala cantiknya ke kiri dan ke kenan. Om Raja tidak mungkin semesum itu, lagian kalau om Raja mesum masa iya dia mau lepas keperjakaan ting tingnya sama tante Niken yang wajahnya pas-pasan. Sungut Ayumi membatin kesal.

Dari pada gila memikirkan apa yang sedang di lakukan tantenya dan sang pujaan hati, Ayumi lebih memilih keluar dari kamar dan menunggu tantenya pulang.

10 menit

20 menit

30 menit sudah Ayumi menghabiskan waktunya menunggu tantenya pulang, tapi yang di tunggu-tunggu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan pulang. Pikirannya kembali lagi berkelana membayangkan tante Niken dan om Raja memang sedang proses membuat dedek botak seperti ipin adeknya si upin.

"Tante Niken pulanglah, pulanglah, pembuatan dedek botaknya di tunda dulu. Tante Niken pulanglah, pulanglah." Ayumi memejamkan matanya, memasang posisi seperti betapa dan ia berusaha menggunakan ilmu telepati yang telah dia pelajari dari mbah Google untuk memanggil tante Ayumi pulang. Kalimat-kalimat yang menyuruh tante Ayumi pulang selalu ia ucapkan.

Dan benar saja, entah nasibnya yang memang bagus atau ilmu telepatinya yang behasil hingga beberapa menit kemudian tante Niken dan Om Raja pulang.

Tante Niken masuk dengan wajah di tekuk, bibinya moyong lima senti, matanya melotot. Dan penampilan tante Niken benar-benar membuat mata Ayumi menyipit curiga. pasalnya rambut tante Niken basah seperti baru keramas, bajunya pun sudah berganti menjadi dress dan jangan lupakan ada bekas kecup basah ala vampire di leher tante Niken.

Mata Ayumi melotot, dia mendekat, mengedus-ngendus tubuh tante Niken. Ia akam mencoba mencari bau-bau sex seperti yang pernah dia baca dalam novel dewasa karya penulis wattpad atau malah dia sekarang berusaha untuk memerankan karakter menggelikan karya penulis wattpad yang begitu dia idolakan.

"Kamu ngapain ngendus-ngendus kayak anjing gitu?" tanya tante Ayumi risih, dia menggeser badannya menjauh dari Ayumi yang bertingkah menggelelikan. "Kamu sehatkan? Amit amit cabang Raja kalau tante sempat punya ponakan gila, deh."

Bukannya tersinggung Ayumi malah semakin menyipitkan matanya kearah tante Niken. "Tante dari mana, sampe pulang larut gini? Tadi ngapain aja sama om Raja sampe itu leher kayak di gigit setan? Please ya tan, buat dedek botaknya di undur dulu. Aku masih mau berjuang untuk mendapatkan cinta om Raja tersayang." ujar Ayumi melankolis, bahkan dengan kurang ajarnya dia menarik dress yang di kenakan Niken keatas untuk ngecek apa tantenya masih pake bra sama dalaman atau tidak. kan bisa saja kalau tante Niken sama om Raja melakukan sex kilat, karena nggak tahan sama godaan setan mesum.

"Kamu ngomong apa sih?" tanya tante Niken bingung, jari tangannya mendorong kepala Ayumi menjauh darinya.

"Sayang ak--"

Ayumi menoleh kearah sosok pria idola nya yang berdiri tinggi menjulang di depan pintu. Demi apapun saat ini penampilan om Raja yang seperti roti sobek asal negeri sebelah, rambut acak-acakkan, baju yang di kenakan Raja juga sudah berganti menjadi kemeja putih dengan dua kancing atas di biarkan terbuka. Lehernya yang kecoklatan dialiri keringat membuat Ayumi sesak nafas membayangkan yang IYAIYA, bahkan tanpa sadar kepala Ayumi turun kearah selangkangan om Raja.

"Kyaaaa Mama itunya GEDE!!!!!

#tbc

maapkan typo dan selebihnya lope 😘😘

#thx