LIMA

4.2K 271 4
                                    

Author Pov.

Zila lagi dimotor sama bang Biel, dia mau berangkat sekolah sekalian bang Biel pergi kuliah.

Sesampai nya disekolah.

Cita dan Jihan udah dateng lebih dulu, mereka duduk sambil mainin handphone mereka. Terus Zila ngelewati gitu aja dengan muka kesel.

Cita dan Jihan bingung dan langsung mendekati Zila.
"Lo kenapa Zil?" Tanya Jihan dengan hati-hati.

Zila diem aja.
"Lo marah sama kita nih?" Tanya Cita.

"Ish enggak! Gue kesel aja sama Mama dan Papa gue" dia teriak sambil berantakin rambutnya.

"Lah kenapa? Ada masalah?" Cita dan Jihan sekarang duduk di depan Zila.

"Enggak sih. Masa Papa dan Mama mau pindah ke Sumatera, nah gue ditinggal bedua sama bang Biel" dia merengek.

Cita dan Jihan tertawa
"Haha ngakak nying! Gitu ae lu ngambek. Itu pasti karena saham perusahaan keluarga lo yang disana kan? Santai aja lo kan kita ada, bang Biel ada juga" ucap Jihan.

"Iyanih! Manja dah lo" ledek Cita.

"Gak bisa ngertiin ya kalian. Gue mana bisa hidup sendiri."

Cita dan Jihan langsung pergi gitu aja.

"Woi! Bushet gue ditinggalin" teriak Zila.

-

-

-

-

Sekarang Ryan lagi duduk bareng Agra.
"Woi bro! Sombong dah lo sama gue" kata Ryan.

"Apaan sih, enggak elah" jawab Agra.

"Iyadeh. Btw siapa doi lo sekarang?" Tanyanya.

"No doi doi hidup gue bro. Gue suka langsung serius aja nih jadi sah" ucapnya sambil ketawa kecil.

Ryan geleng-geleng kepala doang.
"Gak berubah lo sat! Haha iyadah paham gue kalau tentang lo sukanya seriusan"

Agra kembali tertawa.

"Eh gue punya info nih buat lo" kata Ryan

Agra langsung kepo tapi tetap dengan gaya cool nya.

"Apaan?" Tanyanya dingin.

"Lo tau Citra anak kelas 12C kan? Dia cinta bener kayaknya sama lo"

"Haha gue enggak tuh. Cewe murahan gitu jijik banget gue"

Ryan langsung geleng-geleng kepala, soalnya Citra itu terkenal dengan kecantikannya di sekolah ini.

Grubukk...

Terdengar suara gaduh dari sebelah kanan mereka, dan ternyata itu Zila. Dia tersandung meja dan terjatuh.

"Aw!! Sialan nih meja" Bentaknya sambil megangin kakinya yang sakit.

Ryan ketawa.
"Haha mampus lu! Banyak gaya sih hahaha"

Agra cuma diem aja sambil ngelihatin
Sedangkan Zila natap sinis Ryan.

"Wop sorry, khilaf tadi gue Zil" kata Ryan sambil peace.

Terus Zila langsung pergi keluar kelas.

"Menurut lo dia gimana sih Gra?" Tanya Ryan.

Agra bingung
"Siapa?" Tanyanya.

"Zila lah bego!" Ketus Ryan.

Agra berpikir sejenak lalu melontarkan sebuah kalimat.
"Dia itu alay, lebay, bego, manja, polos, ngeselin, dan satu lagi dia itu suka gak fokus saat melakukan sesuatu" jelas Agra.

Ryan tertawa mendengar nya.
"Haha njirr! Tau semua lu. Tapi emang bener ya dia begitu haha ngakak"

-

-

-

-

Jam pulang tiba.

Zila hari ini piket, Agra juga.

Ciee jodoh:)
Agra*jodoh palalu!*

Zila sedang mau mengambil sapu disudut kelas, disitu juga ada Agra yang lagi megang serokan sampah dan yang piket lainnya.

Zila ngambil sapunya lalu menyapu kelas dilorong ujung.

"Woi Zila nyapu yang bersih elah!" Jerit Sarah.

"Bacot njir!" Ujar Zila.

"Ntar suami lo berewokan" sambung Dino.

"Biarin! Gak peduli"
Zila makin buru-buru nyapunya
Sedangkan sih Agra lagi natap dia sinis.

Pletakkkk

Sapunya patah-_-

Astaga Zila itu tangan atau apa ? Sampe patah gitu sapu nya lo buat
Zila*berisik lo thor!*

"Yaampun Zila. Sampe patah ya lo buat" protes Sarah.

Zila nyengir gaje.
"Maaf elah. Gak sengaja hehe"

"Ish lo tu ya! Gak pernah bener kayanya" Sarah emang hobi merepetin orang maklumi aja.

Agra langsung jalan ke mereka.
"Udah deh bacot semua kalian! Buruan gue mau pulang ini" kata Agra.

Yang lain pada diem dan langsung bekerja dengan bener.

Habis itu mereka semua pulang.













TBC

Ini pendek juga guys😭😭

Sedetik bersama mu
adalah hal terindah bagi ku

PANGERAN ES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang