ENAM PULUH EMPAT

1.6K 123 18
                                    

Author POV.

Seminggu kemudian.

"Agra, gue mau pulang. Seharusnya udah lahir, ini kenapa belum? Udah lewat hari nih?" Keluh Zila yang sudah seminggu berada dirumah sakit.

"Zil, perkiraan dokter juga belum tentu bener. Intinya tetap sabar dan selalu siap siaga"

Zila hanya bisa menghela napas kasar sambil memiringkan posisi tidurnya.

"Assalamualaikum" Agra dan Zila menoleh ke sumber suara.

"Eh pak Daniel dan kak Natasha" sapa Agra.

Natasha memberikan sebuah bingkisan yang berisikan buah-buahan segar.
"Zil, di makan loh ya. Biar anak kamu entar kece kayak saya" setelah cukup lama saling mengenal akhirnya Natasha sudah tidak malu-malu lagi.

"Kan gue juga kece kak"

"Kalian berdua aja nih?" Tanya Agra.

"Loh jadi kamu enggak suka nih kita datang? Oh gitu Gra, oke fine" kata Daniel sambil makan buah yang baru saja diberikan ke Zila.

"Kok alay sih? Lagian buah saya itu woi" ketus Zila.

"Biasanya kan ramai-ramai kalau datang"

"Mereka entar nyusul kok Gra, santuy" kata Natasha yang kini menatap perut Zila.

"Kak udah ada isi belum?" Tanya Zila.

Natasha menggeleng sambil tersenyum.
"Ditunda dulu dong"

"Assalamualaikum, adek oh adek" Biel tiba dirumah sakit dengan membawa boneka besar.

"Wih udah mau jadi emak-emak nih" ledeknya.

Zila mengubah posisinya menjadi duduk.
"Ih abang! Btw Jihan mana?"

"Kuliah tuh anak"

(Kringg kringg kringg)

Agra keluar ruangan karena mendapat telepon.

"Halo? "

"Sekarang?"

"Baiklah"

Agra kembali ke ruangan.
"Zil, gue ke kantor dulu ya bentar? Ada masalah disana. Lo sama mereka dulu ya" Agra langsung tergesa-gesa.

"Agra, jangan pergi" cegah Zila.

Agra langsung mengecup singkat dahi Zila dan memberikan senyuman.
"Enggak lama kok, gue bakalan balik lagi. Bro jagain istri gue ya" Agra langsung pergi begitu saja.

Sedangkan Zila kini memeluk boneka pemberian abangnya. Daniel dan Natasha duduk disofa sama Biel.

"Permisi" Biel membuka pintu dan ternyata Vano dan Jesica datang berkunjung.

Untung saja keluarga mereka memesan kamar VVIP jadi bisa muatan banyak orang.

Vano membawa bucket bunga dan buah-buah untuk adik kecilnya.
"Adik kecil kakak udah mau jadi ibu" Vano memeluk Zila.

"Kak Vano, Zila rindu banget sama kakak" Zila membalas pelukan begitu juga Vano yang mengelus lembut kepala Zila.

Biel ketawa kecil melihat adiknya yang sangat imut itu. "Zil, kak Jesica cemburu tuh" ledeknya.

"Biel kamu apaan sih, saya enggak cemburu ya" ujar Jesica yang salah tingkah.

Daniel dan Natasha cuma bisa ketawa.

"Enggak seru kalau enggak ada pak Chanyeol nih, telepon dia kek" ucap Biel sambil mengkode Daniel.

"Dasar ya kamu, lagian saya kan ada disini" Daniel mengeluarkan ponselnya.

PANGERAN ES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang