ENAM PULUH TIGA

1.6K 119 26
                                    

Zila POV.

Enggak terasa, sekarang usia kandungan gue udah masuk bulan ke 9. Perut gue semakin besar, berat badan semakin bertambah. Rasanya gue pengen diet:)

Perut gue suka sakit tiba-tiba, gue juga sering nyusahin Agra. Semakin kesini gue semakin tau berapa banyak dosa yang gue buat terhadap siapapun. Gimana kalau gue enggak selamat pas melahirkan? Gue takut.

Kata mama melahirkan itu sakit banget, jadi gue takut. Mau operasi tapi lebih takut, huu intinya harus siap untuk beberapa hari lagi.

Ohiya, bu Yoona dan pak Chanyeol sudah menikah 3 bulan lalu begitu juga pak Daniel dan kak Natasha yang menikah minggu lalu.

Jadi tinggal bang Biel dan Jihan, Cita dan kak Azka yang belum menikah.

"Agra, gue mau peluk"

"Gue lagi banyak kerjaan, jangan manja" sekarang Agra tuh ngeselin, dia sibuk dengan kerjaannya mulu.

"Huaaaaaaa" gue nangis

"Zil, aduh iyaya sini peluk" Agra langsung panik dan mendekati gue.

Dia meluk gue erat banget dan akhirnya gue nyaman dengan pelukannya.
"Jangan nangis ya, entar dede bayinya ikut nangis" kata Agra lembut.

Semenjak hamil, gue sensitif banget emang. Bahkan udah beberapa hari Agra kerja dirumah, dia enggak gue bolehin ke kantor.

"Agra, gue kan yang hamil nih.. lo yang ngelahirin mau?" Tanya gue dengan polosnya.

"Enggak lah bego! Lagian mana bisa"

Gue mikir keras.

Kenapa mulut gue jadi bego gini?

"Gue takut"

Agra kembali memeluk gue.
"Tenang, gue disini disamping lo"

"Mau ke balkon, tapi gendong"

Gue bisa lihat Agra menyerngit bingung.
"Gendong? Remuk badan gue kampret!"

Eh iya juga? Gue kan jumbo sekarang:v

"Yaudah jalannya sambil dirangkul"

Kenapa gue manja sih? Ih dede bayinya nih.

Akhirnya kita ke balkon menatap indahnya senja yang menghiasi langit.
"Gue enggak nyangka bakalan nikah sama lo, penantian gue selama ini berbuah manis" kata gue tanpa menatapnya.

"Penantian? Maksudnya?" Tanya nya.

Gue tersenyum ke dia.
"Sejak awal masuk SMA, dimana kita sekelas perasaan gue mulai tumbuh. Tapi kita enggak pernah berinteraksi selayaknya teman sekelas, gue jadi sedih"

Gue menjeda perkataan.

"Gue iri dengan teman lain yang mudah berinteraksi dengan lo. Sedangkan gue? Gue enggak punya keberanian"

Glebb

"Intinya sekarang kita udah saling mencintai"

Gue merasa jadi cewe paling beruntung di dunia ini karena memiliki seorang pangeran es bernama Agra ini.

Cowo yang enggak mudah tersenyum pada cewe lain, cowo yang dingin tapi penuh dengan perhatian.

Gue cinta sama dia!

"Tuan, nona. Sudah hampir malam ayo masuk" gue menoleh ke belakang dan ternyata itu bi Ida.

Kita masuk kedalam.

Agra kembali mengerjakan beberapa tugasnya dan gue mandi.

*skip

"Nona tuan, keluarga Thomson dan keluarga Briya datang" kata pak Tono dari balik pintu.

PANGERAN ES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang