ENAM PULUH SATU

1.8K 103 6
                                    

7 bulan kemudian.

Usia kandungan Zila sudah memasuki usia 7 bulan lebih, dan tingkah Zila juga semakin aneh karena bawaan janin.

Kebetulan sekali hari ini Agra libur kerja dan dia menghabiskan waktu dengan istrinya dirumah.

Kini mereka berdua sedang duduk ditaman belakang sambil memakan beberapa cookies yang disiapkan oleh bi Nam.
"Agra, gue gemukan enggak?" Tanya Zila yang merasa berat badannya semakin lama semakin naik.

"Lo mah langsing" jawab Agra santai.

"Ih lo ngejek ya!"

"Iyaya gue jujur, lo gemukan"

"Ih Agra!! Lo jahat banget sih bilangin gue gemuk, kan gue sakit hati Agra!!" Ketus Zila yang kini ngambek dan membelakangi Agra.

Agra hanya menghela napas kasar, semenjak kandungannya semakin besar Zila menjadi sangat sensitif.

"Sayang, tapi lo tetap cantik kok" Agra memeluk Zila dari belakang dan mengelus lembut perut besarnya.

Walaupun Zila sensitif tapi dia anak luluh kalau dipeluk atau dicium Agra.

"Agra, gue pengen makan durian" Zila melepaskan pelukan dan menatap Agra penuh harap.

"Tapi lo enggak suka durian"

"Tapi gue mau"

"Yaudah sana cari sendiri"

Tanpa disadari Zila nangis dan membuat Agra panik melihatnya.
"Eh jangan nangis, iyaya kita beli"

"Hiks..hiks... lo jahat"

"Yaudah gue suruh pak Tono ya?"

Zila ngangguk dan kembali tersenyum.

"Pak Tono, tolong belikan durian pak"

"Iya tuan"

Selagi menunggu durian dibeli, mereka berdua bermain ditaman. Bahkan beberapa waktu lalu karena Zila meminta Agra untuk membuat kolam ikan dan ring basket, awalnya Agra menolak tapi Zila ngambek dan akhirnya kolam ikan dan ring basket berhasil dibuat.

Zila melihat-lihat ikan di kolam sedangkan Agra bermain basket.
"Zil awas nyemplung, lo enggak bisa berenang ribet entar kalau tenggelam " kata Agra disela-sela permainan basketnya.

"Bangsat! Kucing aja enggak bisa tenggelam disini apalagi gue yang gede gini"

Tiba-tiba Agra berjalan mendekati Zila dan menangkup kedua pipinya.
"Lo lagi hamil, mulut dijaga"

Chup💋

Agra kembali memainkan bola basket.

"Tuan ini duriannya" pak Tono datang membawa 2 buah durian ditangannya.

Agra dan Zila duduk di rerumputan, Agra membelah durian dengan sangat tampan dan berani, hehe apasih:v

"Nih" Agra menyodorkan durian ke Zila.

"Gue enek, lo aja deh yang makan" kata Zila dengan sangat santainya.

"Tapi gue enggak suka, lagian kan elo yang mau. Gimana sih?" Kesabaran Agra sepertinya mulai habis.

"Iya, tapi kelamaan gue udah enek sendiri liat tuh durian"

"Yaudah kasih pak Tono aja" Agra segera bangkit dan membawa duriannya.

"Tunggu! Gue mau lo yang makan, ini permintaan anak kita" Zila langsung bertingkah imut.

"Zil-

"Makan!"

PANGERAN ES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang