LIMA PULUH SEMBILAN

2.3K 118 20
                                    

Setelah kejadian mati lampu tadi sekarang kita di kamar, eh lebih tepatnya di kamar Agra.

Gue sama dia udah tiduran di ranjang dan saling berhadapan, gue bisa lihat setiap inci wajahnya yang jadi candu gue sekarang.

Dia hampir sempurna...

"Zil~" panggilnya sembari mengelus lembut rambut gue.

"Mulai besok kita tidur sekamar terus ya? Kita kan udah lulus sekolah"

Tidur sekamar? Kok gue jadi deg-degan.

Gue juga masih bingung mau jawab apa-_-
"Zil? Lo enggak mau ya tidur sama gue? Masa kita udah nikah hampir 2 tahun tidur masih pisah ranjang sih?"

Perlahan gue luluh, benar juga katanya.
Kenapa gue harus ragu seranjang sama dia padahal dia suami sah gue?

Oke oke. Jangan ragu lagi.
"Iya. Mulai besok kita sekamar" gue menatap matanya lekat sambil tersenyum.

Gue terlalu cinta sama dia.

Kini tangan Agra berada di perut gue dan mengelusnya lembut.
"Semoga anak kita jadi anak yang berbakti ya, gue enggak sabar nunggu dia lahir padahal ini baru masuk hari ke 3"

Gue senang kalau Agra bisa bahagia hidup bareng gue. Padahal awalnya kita saling acuh tak acuh tapi sekarang? Dia suami gue dan gue istrinya.

"Jangan pernah pisah dari gue ya? Gue enggak mau kalimat pisah terulang lagi" dia meyakinkan gue.

Gue cuma bisa ngangguk lalu memeluknya sehingga wajah gue tenggelam di dada bidangnya.
"Good night babe"

-

Ttok ttok

Gue terbangun dan cahaya matahari sudah nembus dari sela-sela kamar dan gue lihat jam sudah menunjukan pukul 7 pagi.

Ttok ttok

"Nona, tuan bangun. Kalian harus sarapan"
Gue yakin itu suara bi Nam.

"Iya bi"

Mata gue menuju ke arah Agra yang kini tertidur pulas di samping gue, rambutnya sedikit acak-acakan tapi enggak mengurangi kegantengannya.

Tangan gue tertarik untuk mengelus rambutnya lembut.

Chupp

Dan gue cium puncak kepalanya.

"Sayang bangun yuk, kita harus sarapan dan berangkat ke kantor"

Rasanya darah gue mengalir cepat banget manggil dia sayang kayak gini.

"Eughh~" bukannya bangun dia malah memeluk perut gue.

"Sayang bangun dong, entar gue kasih morning kiss"

Dengan sigap Agra langsung duduk menghadap gue.

Mck! Dasar mesum.

"Morning kiss dong" dia langsung monyong-monyongin bibir nya gitu, untung hari ini dia enggak ileran:v

"Disuguhi morning kiss baru cepat bangun, dasar mesum!"

"Sayang buruan kiss"

Gue menghela napas dan langsung cium bibirnya sekilas.

Glebbb

"Tidur lagi yuk"

Sial! Dia malah meluk gue dan bikin gue berbaring lagi disampingnya.

Ppok!!

"Ih Agra! Katanya mau ke kantor, bangun enggak? Atau gue ngambek"

"Mck! Iyaya dasar bawel"

Dia langsung pergi keluar kamar.
"Tungguin!!"

PANGERAN ES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang