TIGA PULUH EMPAT

3K 144 12
                                    

"Argh!!!" Teriak Agra kesal

Pak Tono kini datang menghampiri Agra
"Tuan apa yang terjadi?"

"Siapkan mobil pak, saya mau mencari Zila" katanya

Pak Tono dan Agra pergi mencari Zila
"Bukankah ini sangat kejam?" Lirih nya yang tengah menatap kosong jalanan

Pak Tono yang sedang menyetirpun melirik sekilas majikannya yang sedang mengalami masalah.
"Kali ini apa lagi tuan? Apa nona menyakiti tuan lagi?"

Agra menggeleng
"Tidak. Tapi saya yang menyakitinya, sehingga dia menghilang seperti sekarang"

"Bukankah nona dirumah tuan Biel?"

"Tidak pak. Tadi bang Biel mencarinya dan saat dia mengetahui Zila tidak dirumah, dia sangat marah"
Agra mengelap sisa darah disudut bibirnya

"Apa yang tuan lakukan sehingga nona seperti ini?" Tanya Pak Tono lagi

Agra kembali menangis dan menunduk
"Saya hanya ingin membalas perbuatannya jadi saya tadi bersama Gracila dan...."

"Dan apa tuan?" Tanya pak Tono penasaran

"Dan... dan saya berciuman dengannya"

Pak Tono menghela napas kasar mendengar penjelasan dari majikannya.
"Maafkan jika saya lancang. Tuan tidak seharusnya melakukan itu pada nona, posisi tuan adalah seorang suami dan suami harus bisa menuntun istrinya. Tidak seharusnya tuan dendam seperti itu pada nona Zila, saya pasti yakin perasaan nona sangat sakit saat ini. Bagaimana pun juga dia seorang perempuan tuan, hatinya begitu rapuh untuk disakiti seperti ini. Percayalah pada saya, bahwa apa yang tuan lakukan itu salah dan membuat nona menghilang" jelas pak Tono prihatin pada majikannya

"Hiks..hikss... jadi apa yang harus saya lakukan sekarang?" Agra merasa sangat menyesal dengan apa yang dia perbuat.

"Temukan nona, lalu minta maaf dan memulainya lagi dari semula tuan"

Agra mengangguk paham.

23:00

Sampai sekarang Zila belum ditemukan, Agra dan pak Tono masih didalam mobil menelusuri jalan untuk mencari keberadaan Zila.
Agra mengambil ponselnya dan mencoba menelpon istrinya tersebut.

Anak Ayam❣

(Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif)

"Enggak aktif pak, bagaimana ini?" Tanya nya khawatir

"Coba lagi tuan, mungkin nona menonaktifkan. Jadi coba lagi saja" Agra pun mencoba menelpon berkali-kali tapi hasilnya nihil.

~

Zila sekarang berada di kamar Daniel
"Zila kamu tidur disini ya, dan saya diruang tv saja"

"Baiklah pak. Maaf saya merepotkan bapak"

"Tidak masalah. Good night"

Daniel keluar dari kamarnya dan menonton televisi sedangkan Zila kini berbaring dikasur bigsize milik Daniel.
"Kenapa gue enggak bisa benci sama lo Gra?" Lirihnya sambil memeluk guling disampingnya

"Bahkan gue masih mencintai lo"

"Hiks...hiks... kapan ini semua berakhir?"

Kini Daniel berdiri dihadapan pintu kamarnya mendengar Zila yang kini menangis.
"Maaf Zila, saya tidak bisa melindungi kamu" batinnya

Zila baru ingat dari tadi dia menonaktifkan handphonenya dan sekarang ia mengaktifkan itu.
"Hiks..hikss.. dia mungkin enggak ingat gue"

Zila membuka handphonenya dan dilihatnya banyak notifikasi masuk.

PANGERAN ES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang