Dua....

4.2K 286 14
                                    

"Hey... Tatsuya? Lama tak bertemu"

Kalimat pertama yang diucapkan Genji setelah sekian lama tak bertemu dengan Tatsuya. Ryo yang tahu akan terjadi hal tak diinginkan langsung menggiring Tatsuya pergi meninggalkan Genji Takiya.

Ryo sudah diberi tahu oleh Taiga bahwasanya Genji menemukan keberadaan Tatsuya.

Tatsuya berhenti saat telah mencapai posisi membelakangi Genji,  melirik dan membawa tubuhnya kesisi samping sedikit menghadap kearah Genji.

" Aku lelah,  bicara besok saja..... "lalu berjalan meninggalkan Genji yang memasang muka lempeng dengan senyum khasnya. Genji tak marah namun yang dirasa kali ini amatlah berbeda,  perasaan ingin memiliki seutuhnya walau kini Tatsuya banyak yang melindungi. Bahkan Taiga berulang kali memperingatkannya.

Tatsuya berjalan menuju mobilnya yang sedari tadi sudah ditunggu oleh sopirnya. Tatsuya bukan orang lemah,  dia dulu pemimpin Housen dan kini memilih kehidupan normal layaknya seorang pria seumurannya. Tatsuya meneruskan sekolahnya dan menghilang dari kehidupan mafia dan diikuti oleh Ryo Dan Taiga. Namun Taiga tak bersih sepenuhnya dia masih berbisnis tentang perdagangan yang tidak diketahui Tatsuya maupun Ryo.

Tatsuya memasuki mobil dan melaju meninggalkan area kampus,  ini tahun keduanya di Universitas Internasional Tokyo dengan jurusan seni. Kesenian Tradisional Jepang jurusan yang paling diminati untuk kalangan asing namun juga sangat diminati negeri sendiri,  terutama para mafia dan calon mafia yang meneruskan sekolah. Didalamnya mudah sekali bertransaksi dengan dialeg lokal maupun dialeg kuno. Dengan mempelajari kesenian Jepang dengan mudah melakukan perdagangan secara global dengan tameng pertukaran budaya.

Tatsuya belajar bukan untuk memperdalam ilmu mafianya dia ingin belajar sesuai amanat sang kakak,  walaupun dia tak meneruskan dunia mafianya. Setidaknya dia masih bisa membuat kakaknya bangga.

Genji tersenyum sesaat sebelum masuk dalam mobilnya,  membuat panggilan telepon pada sekretaris nya.

" Bantu aku masuk Universitas Internasional Tokyo, dengan jurusan yang sama dengan Tatsuya. "

Setelah membuat panggilan telepon Genji menuju Bar yang selama ini dikunjunginya bersama teman temannya.  Disana juga ada teman lamanya Ruka Aizawa penyanyi,  sekaligus pemilik Bar tersebut.

Genji Takiya memesan minuman yang biasanya dan ditemani Ruka yang sedikit menggodanya. Bukan hanya kali ini saja tapi hampir setiap Genji datang dia selalu melancarkan aksinya. Ruka sedari lama memang menyukai Genji namun Genji enggan meliriknya. Hatinya sudah ada Tatsuya.

Sesaat kemudian Genji hendak meminta satu tuangan lagi pada Ruka,Serizawa dan Tokio datang dengan sejuta senyumannya bagaimana tidak couple yang sahabatan sejak lama itu diberi fasilitas untuk menikah di Disneyland yang terkenal dengan biaya mahal serta diberi liburan ke China.

Mereka hendak berterimakasih pada Genji dengan menyaut botol minuman Ruka dan memberi genji gelas kedua.

" Terimakasih Genji...... " Serizawa menuangkan minuman pada Genji.

Genji hanya tersenyum dan menenggak minumannya.

" Terimakasih untuk apa? " Ruka menyelidik.

Tokio tersenyum kearah Ruka dan menarik tangannya untuk berbicara ditempat lain.

" Genji sudah menemukan cintanya,  kini giliran kamu? " kata Tokio pelan dia tahu Ruka bakalan sakit hati.

Yah, benar Ruka terlihat kesal. Penantiannya selama ini sia sia,  namun ia enggan menyerah begitu saja sebelum tahu siapa yang merebut hati Genji nya itu.

" Sialan...... " Ruka meninggalkan Tokio yang memasang muka lempeng.
Tokio berharap hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi di kemudian hari.

Sedangkan Serizawa sedang ngibrol santai dengan Genji. Membahas perihal pernikahannya yang diselenggarakan sebulan kemudian.

" Bagaimana kau tahu Tatsuya ada di Universitas Internasional Tokyo? " Genji

" Ha..... Itu mudah ditebak,  dimana seorang mafia yang sudah beralih profesi pasti larinya kalau tidak belajar ya mereka menikah. Atau jangan jangan Tatsuya juga sudah menikah? " ucapan Serizawa membuat Genji melirik tajam kearahnya.

" Hei...... Jangan pasang wajah itu? " Tokio datang dan langsung mencium pasangannya Serizawa.

Genji yang melihatnya hanya berdecih dan mulai menyakakan korek api untuk rokok yang sudah digigitnya dengan Mulutnya. Sesekali menghisap dan mengeluarkan asapnya, melirik disampingnya pasangan yang sedang bercumbu tidak tahu tempat.

" Pergi ke hotel sana? " Genji memberikan kartu tanpa batas pada Tokio,  Tokio langsung menyabetnya tanpa basa basi dan meninggalkan Genjinyang masih meneruskan minumnya.

" Terimakasih Takiya" teriak Tokio di depan pintu keluar dengan melambai lambaikan kartu tanpa batas mulik Genji Takiya.

Bukan Serizawa pelit atau tak mampu,  hanya mereka tak mau mengeluarkan uang saja toh ada ATM berjalan yang kini jadi teman mereka. Sayang kan kalau tidak dimanfaatkan toh orang yang berdangkutan dalam keaadaan baik baik saja tidak mengeluh sama sekali.

......
Kembali ke Tatsuya

Mobil berhenti di pelataran rumah megah, luasnya bisa sampai berhektar hektar bahkan rumah Tatsuya memiliki lapangan Golf dan area berpacu Kuda. Rumah dengan arsiktertur Jepang kuno dengan dinding kertas tebal dan juga lantai kayu dan taman luas diimbangi gazebo menambah kesan megah dirumah Tatsuya.

Sopir membuka pintu mobil Tatsuya. Taysuya keluar dan disusul oleh Ryo yang sejak lima tahun terakhir tinggal bersama dengan Tatsuya dan juga Taiga.

Sesampai diruang utama rumah seseorang penjaga memberitahu Tatsuya bahwa Taiga menunggunya diarea pacuan kuda.

"Tuan Tatsuya......?  Tuan Taiga sedang menunggu anda di Area pacuan kuda. Sebaiknya anda pergi sendiri. " membungkuk sopan,  Ryo seakan tau akan kondisinya lebih memilih kembali ke kamarnya dan Tatsuya pergi menemui Taiga di area pacuan kuda.

Disana terlihat Taiga sedang menunggangi kuda kesayangannya dan melambaikan tangan pada Tatsuya dan Tatsuya pun membalas lambaian tangan Taiga.

Taiga berhenti dari bermain bersama kuda kesayangannya dan menemui Tatsuya yang menunggu di tempat tunggu dekat pohon sakura.

" Apa kamu bertemu dengan Genji Takiya? " tanya Taiga yang sebenarnya Taiga tahu akan jawabannya.

Tatsuya hanya diam dan melihat kearah lain.

" Jauhi dia..... " Ucap Taiga final dan duduk disamping Tatsuya,  Tatsuya memandang Taiga heran.  Ada apa dan kenapa tiba tiba seakan akan Taiga tifak memperbolehkan Tatsuya berurusan dengan Genji.

Dan karena itu membuat Tatsuya semakin penasaran, yang sebelumnya dia hanya menganggap biasa pertemuannya dengan Genji tadi di sekolah.

....

Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan musmuslove

The Great Mafia (end) H2o Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang