dua belas

1.6K 173 18
                                    

Aksi kejar kejaran itu semakin sengit,  karena Taiga tak menyerah. Genji pun sama melihat Tatsuya memalingkan mukanya dan terus menatap arah lain tanpa bicara membuat Genji semakin kesal.

Membuat panggilan telpon untuk anak buahnya.

" Halau Taiga di persimpangan Shibuya. "

Saat genji berhasil melewati persimpangan Shibuya lampu merah tiba tiba menyala dengan cepat,  semua pejalan kaki berhamburan untuk menyebrang jalan terlihat Taiga kesal memukul setir mobilnya. Karena tak dapat mengejar Genji.

" Sial......... " Taiga kehilangan Tatsuya dan Genji.

........
Sedangkan Genji terus melajukan mobilnya menjauh dari kota Tokyo dan kini berhenti di pinggir pantai Kanagawa. Terlihat Tatsuya yang tertidur lelap dan sesekali mencari posisi yang nyanan untuk bersandar.

Genji melihatnya merasa lucu dan membenarkan posisi Tatsuya agar lebih nyaman. Memanggil deliveri makanan karena dirasa Genjo Tatsuya belum makan setelah pulang dari kampus tadi.

Matahari terbenam,  sinar merah keemasan terpancar indah di langit.  Hembusam angin dingin masuk kedalam mobil Genji membuat Tatsuya terbangun.

" Dimana ini? " Tatsuya melihat jam tangannya.

" Kanagawa....! "

"Sial, aku tertidur...... " berusaha mencari ponselnya namun setelah ketemu dan hendak memanggil Ryo maupun Taiga tiba tiba Genji mengambil ponsel Tatsuya dan melemparnya ke belakang mobil.

" Hey.... Apa yang kau lakukan? "Tatsuya kesal dan berusaha meraih ponselnya yang dilempar Genji,  merangkak ke kursi belakang dan mengambil ponselnya.

" Brengsek..... Kenapa aku begitu sial......? " Tatsuya menggertakkan giginya dikala ponselnya kehabisan daya.

Genji Takiya melihat ekspresi Tatsuya terkekeh,  Tatsuya terlihat lucu menjurus imut yang mengembuskan nafas kasar dan menyodorkan tangannya pada Genji yang masih berada dikursi pengemudi.

" Pinjam ponselmu? "

" Dengan satu syarat......! " membuat kesepakan.

" Terserah padamu,  aku lapar." gerutu Tatsuya.

" Sebentar lagi makananmu datang. "

" Aku laparnya sekarang bukan nanti. " mengkerucutkan bibirnya dan memalingkan muka kearah matahari terbenam yang semakin tak terlihat dan kini gelap gulita.

Genji Takiya menyalakan lampu mobilnya. Deburan obak laut,  angin malam yang sejuk menghiasi moment berdua.

Deg.... Deg.... Deg.... Jantung Tatsuya berdetak kencang saat tangan Genji meraih tengkuk lehernya dan berbisik padanya.

" Lain kali jangan biarkan bibirmu disentuh oleh orang lain. "berbisik lirih ditelinga Tatsuya dan terlihat bulu romanya berdiri karena Genji menyentuh bibir Tatsuya lembut (seakan membersihkan jejak dari Sazuke) .

" Apa yang kau lakukan,  seharusnya kamu menasehati dirimu sendiri ( menyindir tentang Sazuke yang tadi siang berbicara soal bercinta dengan Madara).! " Tatsuya mendorong Genji untuk menjauh.

Genji terkekeh, dan kini pegangan Genji pada tengkuk leher Tatsuya semakin kuat,  tangan kirinya meraih pinggang ramping Tatsuya dan Genji mencium sekilas bibir Tatsuya.

" Apa kau cemburu,  lihat mukamu makin memerah? " Genji menggoda Tatsuya.

" Aku akan memukulmu lagi bila ku tahu kau berselingkuh! " ucap Tatsuya kesal

" Apa ini tanda kamu mencintaiku? " Genji

Tatsuya terdiam.

"Tatsuya.... " Genji memanggil.

" Berikan aku mawar seperti Sazuke,  aku mau itu.? " pinta tatsiya

Genji terkekeh

" Baik sayangku......? " sekilas mencium bibir manis Tatsuya.

Tatsuya memandang tajam kearah Genji,  dia menutup matanya. Tahu Tatsuya ingin lebih Genji mencium Tatsuya . Lumatan itu semakin dalam,  memainkan lidah didalam rongga mulut Tatsuya dan begitupun sebaliknya. Genji mengagkat tubuhnya untuk menindih Tatsuya,  membuka kaos yang dipakai Tatsuya dan menciumi leher Tatsuya.

"Ah........ Ikeh........ " suara desahan Tatsuya menambah kekuatan Genji untuk melakukan lebih. Saat hendak beralih membuka celana Tatsuya suara motor deliveri datang.

" Tut.... Tut.... Deliveri..... "

Kegiatan intim itu langsung terhenti,  manakala pengantar deliveri mengetuk pintu mobil.

......

Dilain tempat.

Taiga marah marah karena anak buahnya tak ada yang berhasil menemukan Tatsuya dan kini ponsel Tatsuya juga tidak dapat dihubungi.

" Cari dia secepatnya..... " teriak Taiga sembari menampar wajah anak buahnya yang tak becus mencari Tatsuya.

Terlihat Ryo memasang muka datar dan mengompres lukanya di ruang tengah rumahnya setia mendengarkan Taiga yang marah marah.

" Mereka sudah dewasa Taiga,  cobalah mengerti? " Ryo mencoba menenangkan Taiga yang makin hilang kendali.

" Hey apa kau lupa kenapa aku selalu menyuruhmu menjaga Tatsuya dan aku tak ingin kau kehilangannya bukan karena Uchiha maupun Genji atau bahkan seluruh kekuasaan ini. Ryo... Tatsuya mempunyai sel telur,  bila Genji melakukannya tamat riwayat kita. Bagaimana Kita bertanggung jawab pada mendiang orang tua Tatsuya." ucap Taiga bergetar.

Krik

Krik

Krik

" Brengsek...... " Ryo teringat bahwasanya dulu waktu SMU,  Tatsuya diserang kelompok lain dan dipukul tepat bagian perutnya dia terjatuh hingga tak sadarkan diri,  Tatsuya merasakan sakit diperutnya,  keluarga Bitou mengira kalau itu hanya infeksi saluran pencernaan biasa ( karena Tatsuya sering melakukan perawatan karena perutnya bermasalah)  atau karena luka dalam akibat pukulan melainkan hal yang mengejutkan ada ruang di dalam perut Tatsuya dan terdapat sel telur didalamnya.

Ryo memukul mukul kepalanya dia melupakan fakta itu bahwasanya Tatsuya memiliki sel telur dan Tatsuya sendiri tak pernah tahu karena keluarganya merahasiakannya dan berharap Tatsuya yang menghamili seseorang bukan malah yang dihamili,  Ryo lekas berdiri dari tempat duduknya melupakan rasa sakitnya dan meminta Taiga untuk memberikan kunci mobil untuknya.

" Apa..... " Taiga bingung karena Ryo menarik tangannya dan membawanya ke mobil yang setia terparkir dihalaman rumah dan Taiga tak pernah tahu kalau Ryo jago mengemudi.

" Bawa pengawal! " tawar Taiga

" Tak perlu. " Ryo memegang kemudi dan langsung menuju arah pantai.

" Cari tahu pantai yang sepi saat malam" perintah Ryo dan segera Taiga mencari tahu.

"Kanagawa.... " ucap Taiga dan Ryo langsung memacu mobilnya kearah pantai Kanagawa.

"Sial..... "Ryo sudah menduganya.

Ryo tahu Genji pasti membawa Tatsuya kepantai karena pertama kali mereka bertemu sebelum pertempuran di Housen Tatsuya terlebih dahulu bertemu Genji di Kanagawa.

.................

Setahun sebelum perang antara Suzuran dengan Housen Tatsuya kala itu masih sekolah menengah pertama,  Tatsuya pernah mengajak Ryo untuk ke pantai Kanagawa disana terlihat Tatsuya tersenyum untuk pertama kalinya setelah kepergian kakaknya terbunuh saat perang antar SMU dan kemudian disusul oleh kedua orang tuanya karena kecelakaan.

Tatsuya berlarian dipantai,  bermain air bahkan enggan pulang hingga petang. Saat asyik bermain dan saat iti Ryo tengah berada jauh dari bibir pantai karena dia tak suka air laut melihat seseorang menghampiri Tatsuya. Dia Genji namun kala itu Ryo maupun Tatsuya tak tahu dia adalah Genji yang tahun berikutnua yang akan menghabisi anak buah Tatsuya.

Ryo melihat monent dimana Tatsuya untuk pertama kali berinteraksi dengan orang lain selain Taiga dan dia sendiri. Tak berniat mengganggu Ryo hanya melihatnya dari kejauhan.

Maaf typo

......
Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan musmuslove

The Great Mafia (end) H2o Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang