delapan belas

1.4K 164 32
                                    

Genji memeluk Tatsuya erat menciumi punggung Tatsuya, dan Tatsuya bergidik geli namun Genji enggan  menghentikannya.

" Hentikan Genji geli.... " Tatsuya bersemu merah.

Tatsuya berbalik memandangi wajah Genji,  memegang pipi Genji dengan kedua tangannya. Mencium kilat bibir Genji.

"Aku mencintaimu"

" Aku lebih mencintaimu" Genji mencium kening Tatsuya.

......

" Biarkan aku masuk.... !!!!!" Teriak seseorang dari luar pagar dan memaksa masuk dengan mobilnya.

Jlam pagar besi nan kokoh itu ambruk dan terlihat mobil Madara tak lebih parah. Madara keluar dari mobil dan memaksa masuk namun dihalangi oleh pengawal rumah.

Taiga keluar rumah dan langsung menendang Madara.

Ups disini Madara tidak bisa berkelahi dia satu satunya keluarga Uchiha yang tidak bisa berkelahi dan memegang senjata dan dia lebih buruk dari Tatsuya. Tapi masalah otak licik Madara paling hebat. Ditambah Madara bukan kelompok mafia dia hanya berbisnis.

" Apa yang kau lakukan disini Uchiha..... "Teriak Taiga lantang siap mencincang musuh yang menyerahkan diri.

" Biarkan aku bertemu Genji. " Ucap Madara sembari memegangi perutnya.

" Ha..... Genji sudah melupakanmu pergilah. "  Taiga membelakangi Madara dan hendak pergi.

Namun Madara dengan segala harga dirinya memilih menunduk dan memegang kaki Taiga.

" Kumohon...... " Ucap Madara lemah. Taiga berdecih dan menendang Madara untuk kedua kalinya. Hingga keluar darah segar dari dalam mulut Madara. Terlihat Madara tergeletak tak berdaya dihalaman depan rumah Tatsuya.

Genji yang mendengar keributan melihat dari cendela,  mengetahui Madara datang Genji langsung bergegas memakai pakaiannya dan meninggalkan Tatsuya.

" Tunggu sebentar sayang aku akan segera kembali. " Mengecup bibir Tatsuya dan langsung pergi.

Tatsuya yang penasaran mengambil selimut dan menutupi dirinya bersusah payah menuju jendela.

" Madara...... "  Ucap Tatsuya getir.

.......

Genji menemui Madara dan terlihat Taiga geram.

" Apa kini kau meninggalkan Tatsuya. " Taiga kesal dan memukul Genji. Genji hanya diam dan langsung memastikan Madara tidak apa apa.

" Madara. " Genji.

"Genji.... Ibu... " Ucap Madara gemetar.

Melihat Madara mengenakan Yukatta hitam dengan pita putih Genji langsung menggendong Madara ala bridal dan membawa Madara bersamanya menuju mobil dan melesat meninggalkan kediaman Bitou.

Ya ampun Genji setidaknya bilang dulu ke Tatsuya. Ingat penyesalan selalu datang di akhir kalau didepan namanya persiapan. Heeeeee

" Ingat kau Genji aku tidak akan membiarkanmu kembali. " Taiga berdecih dan kembali masuk dalam rumah.

Membuat panggilan untuk Ryo.

" Pulang..... Tatsuya membutuhkanmu!"

Kalau masalah galau tetang cinta Taiga bukan ahlinya dan dia tidak tahu cara mengatasinya.  Taiga si jomblo akut.

Ryo yang sedang berbaring diatas ranjang bersama Rindaman kini tengah duduk dan berusaha menyadarkan diri setelah pertempuran panjang,  Ryo mencoba membangunkan Rindaman.

"Kita kembali. " Pinta Ryo

" Ada apa?" Rindaman

" Sepertinya ada masalah dirumah. "

Rindaman menganguk dan mencium kilay kekasihnya itu.

......
Taiga berusaha sekuat tenaga membujuk Tatsuya agar keluar kamar namun Tatsuya enggan keluar. Mencoba mendobrak namun pintu dirancang khusus dengan baja anti peluru bahkan tidak mudah rusak meskipun ditabrak mobil.

" Tatsuya.... Keluarlah. " Taiga tahu Tatsuya kini tengah hancur namun dia dia tak ingin Tatsuya terluka sendirian. Terlihat Taiga berjongkok didepan pitu membentur benturkan kepalanya di pintu dan sesekali memanggil nama Tatsuya.

" Tatsuya..... Tatsuya...... "

.....
Tatsuya terus memandangi gerbang rumahnya yang hancur sama halnya hatinya kini juga tengah hancur merasa semua yang diucapkan Genji hanyalah palsu,  merasa bahwa Genji hanya menginginkan tubuhnya saja,  mengepalkan tangannya dan menyibak kasar selimut yang menutupi tubuhnya. Berjalan telanjang menuju kamar mandi menyiram tubuhnya dengan air shower yang dingin. Dia sengaja melakukannya dia ingin mendinginkan kepalanya dan membuat dirinya kuat. Bergetar dan berpegangan pada tembok kamar mandi menangis sejadi jadinya dan kini dia tengah terduduk dibawah shower yang menyala.

" Kau melupakan janji yang baru kau buat, brengsek kau Genji...... "

" Hiks.... Hiks...... Hiks..... "

Ryo datang namun tak bersama Rindaman, menghampiri Taiga yang terlihat kacau.

" Apa yang terjadi Taiga......? " Taiga Belum sempat menjawab Tatsuya keluar dengan arogan senyum malaikatnya hilang kini terlihat sisi gelap Tatsuya. Kaki yang tadinya sakit kini tak terasa lagi berjalan meninggalkan Taiga dan Ryo.

Tatsuya menoleh.

" Bisnis apa yang sedang kau jalankan Taiga? "

Taiga langsung berhenti dari langkahnya yang hendak mengikuti Tatsuya.

" Tamat riwayatmu Taiga.....? " Ejek Ryo tersenyum.

" Aku akan melakukannya untukmu!" Ucap Tatsuya yakin dan meninggalkan Taiga dan Ryo yang saling padang.

" Tatsuya melakukannya? " Ryo heran,  kenapa tiba tiba dia kembali menjadi jahat.

" Kenapa gak dari dulu saja kamu datang Genji. Tahu gini aku akan mengundangmu lebih awal." Tatsuya terkekeh dan terlihat Ryo tersenyum sinis, melihat kebahagian si jomblo akut.

" Kalian hanya mengganggu acaraku saja. " Ucap Ryo kesal karena merasa dirinya tidak dibutuhkan.

" Apa kau tadinya juga sedang membuat bayi.... " Selidik Taiga.

" Kau ini benar benar.... !" Ryo semakin jengkel dan menendang betis Taiga kemudian kabur.

Taiga meringis kesakitan namun itu tak sebanding dengan kegembiraannya.

Taiga langsung membuat panggilan.

" Atur pertemuan Tatsuya kita akan segera datang. "  Taiga tertawa bahagia.

............

Membuat musuh jadi teman tidaklah buruk. Pada saatnya tiba kita bisa mendapatkan apa yang sesungguhnya kita inginkan.

Semangat buat Taiga kamu juga harus mendapatkan kekasih laki laki atau perempuan karena terlihat kamu yang paling menyedihkan dibanding Tatsuya yang baru saja patah hati.

Maaf typo

Tinggalin jejak.

Jangan lupa vote

Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan musmuslove

The Great Mafia (end) H2o Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang