enam

2.3K 197 12
                                    

Serizawa membuat panggilan terhadap anak buahnya untuk menemukan Obito Uchiha terlebih dahulu sebelum mengejar Uchiha lainnya. Karena Obito yang terlihat lebih lemah.


Dia hanya memegang bisnis narkotika tanpa lebel.

"Halo bos.... " suara anak buah Serizawa dari seberang telpon

"Dimana Obito sekarang? "

" Dia sedang ada di Shinjuku bar Twenty"

" Oke... Langsung blokir tempat itu. " Serizawa langsung menutup telponnya.

Tidak perlu lama akhirnya serizawa sampai di Shinjuku dan menuju bar Twenty namun pemblokiran yang dia rencanakan tak sesuai harapan. Anak buahnya kini telah menjadi tawanan.

Omg.... Thor nya dek dek pasti ada pertumpahan darah ini.

"Hallo Serizawa.... " Obito tersenyum mengejek.

Serizawa membuang putung rokok yang tadinya masih dihisap,  perlahan tapi pasti menguncir rambutnya yang terurai.

"Pakai cara lama atau cara baru? " Serizawa bernegosiasi.

Cara lama bertarung tanpa menggunakan senjata pemenangnya adalah orang terakhir yang masih bertahan cara baru bertarung dengan senjata dan orang yang paling banyak gugur dia yang kalah.

" Bagaimana kalau cara baru!" tawar Obito sudah menodongkan senjata.

Satu tembakan mengarah keudara, semua anggota Obito sudah mencari tempat untuk bersembunyi dan menggencatkan senjata begitupun anggota Serizawa.

"Waktumu lima menit sampai polisi datang,  habisi semua sebelum terlambat. " perintah Serizawa.

Dor

Dor

Dor

Suara tembakan riuh menyelimuti area bar Twenty,  para pengunjung Twenty bahkan para kariawan riuh untuk menyelamatkan diri.

"Menyerahlah Serizawa ini bukan keahlianmu bertarung dengan senjata,  beraninya kamu masuk area Uchiha dengan kelompok konyolmu ini. " teriakan Obito

Hujan turun deras,  suara senjata tidak terdengar lantang lagi namun pertempuran belum usai,  bau darah sudah tercium air sudah keruh dengan warna merah bahkan teriakan rasa sakit sudah menyelimuti Shinjuku.

Pertarungan lima menit ini sudah menghabiskan beribu peluru,  banyak anggota yang tumbang.

Sirine polisi terdengar,  semua anggota yang selamat berhasil kabur dan sisanya teetangkap polisi dan lainnya harus segera dikremasi.

"Urusan kita belum selesai. "Obito menyeringai keji dan dibalas Serizawa yang melayangkan acungan tanda dia tidak bakal menyerah begitu saja.

Tanpa luka,  itu hanya terlihat sekilas nyatanya ada dua peluru bersarang dalam tubuh Serizawa.  Dia tak mungkin pergi kerumah sakit sama saja dia menyodorkan dirinya untuk ditangkap dia pulang kembali untuk menemui Tokio.

Tokio panik saat mengetahui Serizawa pulang penuh darah dan mukanya mulai pucat. Segera Tokio mengambil air panas dan alat untuk pertolongan pertama.

Untuk anggota mafia melakukan pembedahan secara manual memang bukan hal yang baru dan semuanya sudah mengetahui cara mudahnya.

Tokio menumpahkan alkohol kedada dan perut sebelah kiri Serizawa membersihkan area yang luka. Mencongkel peluru yang bersarang dan meminumkan obat penghilang rasa sakit pada Serizawa.

Tanpa peralatan medis yang rumit,  Tokio mulai menjahit bekas luka peluru tadi dan membalutnya dengan kasa bersih. Mengganti baju Serizawa dengan baju bersih.

Tokio memasang muka kesal pada Serizawa.

"Kenapa kamu tak memanggilku kalau ada pertarungan seperti ini. "

" Hmmmm,  aku suka kamu tinggal dirumah saja Tokio? " Serizawa membelai rambut Tokio kekasihnya itu. Seakan rasa sakit yang baru dilalui beberapa waktu lalu sirna seketika.

Telpon berbunyi dari Genji,

" Apa kau sedang mengujiku? " teriak Genji diseberang telpon membuat kuping Serizawa panas seketika.

" Ada kesalahan teknik! " bela Serizawa.

"Lain kali jangan terlibat pada polisi,  kamu lengah semenit dan lihat aku harus mengurus pemakaman sepuluh anggotamu dan selebihnya harus mendekam di sel tahanan. " Genji kesal

Bagi Genji itu bukan masalah besar,  namun dia paling gak suka harus mengurus pemakaman. Karena itu pasti melelahkan mendengar isakan dari para keluarga yang ditinggalkan.

" Tahu gini kenapa gak cari kerja yang aman. " Serizawa datang ke pemakaman dan memberi hormat pada kesepuluh anggotanya yang gugur.

Genji hanya melihat dari kejauhan. Keluarga Uchiha ternyata tidak mudah untuk dikalahkan. Mereka menyukai permainan baru dan Genji harus mempersiapkannya.

Serizawa melakukan penghormatan dan menjamu para tamu yang berdatangan memberi hormat. Tokio tengah sibuk membantu bibi pekerja untuk menjamu tamu.

" Dasar..... "Serizawa mengferutu kesal karena Genji tak datang untuk sekedar menggantikan dirinya menjadi kepala keluarga.

Genji mah lebih kesal karena pekerjaannya bertambah. Polisi memang secara tidak Langsung mengejarnya namun,  karena ulah Serizawa yang begitu konyol dia takut Tatsuya sang pemilik hati enggan bertemu lagi dengannya setelah mengetahui kalau Genji masih terlibat bisnis gelap.

.....

Disisi lain Obito juga melakukan hal yang sama,  mengurus anggotanya yang terluka bahkan mengurus keduapuluh anggotanya yang gugur. Kalau saja polisi tidak datang pasti dia sudah dinyatakan kalah.

Orochimaru dan Madara datang untuk memberi penghormatan pada para anggota yang gugur.

" Kau terlihat bodoh Obito? " ejek Orochimaru.

Obito kesal dan mulai menyalakan rokoknya.

" Kau mengurangi kelompokmu sendiri,  lain kali minimalisir genjatan senjata. Lebih baik pakai cara lama setidaknya kamu tidak kehilangan anggotamu kalau kau pakai cara baru dan kamu masih saja kehilangan anggotamu itu sungguh memperlihatkan tingkat kebodohanmu. " Madara melirik menggoda pada kedua seme yang lagi saling menatap sengit.

" Coba saja pakai caraku. "Madara mengedipkan mata. Dan mulai berhalu dari tempat berkabum kali ini dia akan memilih targetnya sendiri.

Genji takiya atau Taiga.

.......
Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan musmuslove

The Great Mafia (end) H2o Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang